Hubungan Psychological Capital dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Tingkat Satu
Abstract
Abstract. First-year students are a transition from adolescence to early adulthood so they are faced with changes that demand more responsibility and independence in themselves. These changes include a different learning system from the previous level which was initially more dependent on being independent, migrating or living far from parents, demands for new and different values and culture, so that these changes cause discomfort and stress for some students. Even so, first year students must survive in facing their new life by utilizing the resources that exist within them. The approach that is deemed appropriate in this study is to use psychological capital which in theory explains that, whatever human problems and difficulties, humans always have a positive side within themselves that can be directed to rise from adversity or problems. Therefore, this study sets the goal of being able to get an overview of psychological capital and stress levels for new students, as well as to analyze the relationship between the two. This research is a quantitative study with a correlational design and analysis. The population in this study were first-year students at Universitas Islam Bandung with a sample of 348 respondents from ten different faculties. The instruments used were the PCQ-24 (psychological capital quitionare) from Luthans et al (2017) and the stress measurement tool from Sarafino. The results showed that there was a significant relationship between psychological capital and stress levels, with a correlation strength level of -0.421 that was classified as moderate correlation. This means that if the individual has a high psychological capital, the stress level will decrease. Conversely, if the individual has a low psychological Capital, the stress level will increase.
Keywords: First-year Students, psyxhological Capital, Stress
Abstrak. Mahasiswa tingkat pertama mengalami masa peralihan atau masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa awal sehingga mereka dihadapkan pada perubahan-perubahan yang menuntut lebih banyak tanggung jawab dan kemandirian pada diri sendiri. Perubahan tersebut diantaranya sistem belajar yang berbeda dari jenjang sebelumnya yang awalnya lebih dependen menjadi independen, merantau atau tinggal jauh dari orang tua, tuntutan nilai dan budaya baru serta berbeda, sehingga perubahan tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman dan stres pada sebagian mahasiswa. Meskipun demikian, mahasiswa tingkat pertama harus tetap survive dalam menghadapi kehidupan barunya dengan menanfaatkan sumber daya yang ada dalam dirinya. Pendekatan yang dirasa tepat dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan psychological capital yang dalam teorinya menjelaskan bahwa, apapun masalah dan kesulitan manusia, manusia selalu memiliki sisi positif dalam dirinya yang bisa diarahkan untuk bangkit dari keterpurukan atau masalah. Oleh karena itu, penelitian ini menetapkan tujuan untuk bisa mendapatkan gambaran dari psychological capital dan tingkat stress pada mahasiswa baru, serta menganalisis hubungan antara keduanya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan dan analisis korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat satu di Universitas Islam Bandung dengan sampel 348 responden dari sepuluh fakultas yang berbeda. Instrumen yang digunakan adalah PCQ-24 (psychological capital quitionare) dari Luthans et al (2017) dan alat ukur stres dari Sarafino. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara psychological capital dan tingkat stress, dengan tingkat kekuatan korelasi -0,421 yang masuk kedalam kategori moderat atau sedang. Artinya, semakin tinggi psychological capital yang dimiliki individu maka semakin rendah tingkat stres yang dimiliki.
Kata Kunci: Mahasiswa Tingkat Satu, Psychological Capital, Stres
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.22929
  Â