Hubungan Gratitude dengan Perilaku Prososial pada Remaja Panti Asuhan Ulul Al-Bab Bandung

Ulfie Tardha Virzie Anshari, Dewi Rosiana

Abstract


Abstract. Social Orphanage is a social welfare business institution that has the responsibility to provide social welfare services. But in general what often happens in adolescents in orphanages includes physical, mental, and emotional health problems. Adolescents in orphanages often experience perceived conditions with negative feelings. This results in them exhibiting behavior that is difficult to establish relationships with others, and shows behavior that does not care about the surrounding environment. In contrast to this phenomenon, in one of the orphanages, Ulul Al-Bab, Bandung. They do activities every month, namely collecting donations, where the results they get will be given to people who are far less fortunate than them. According to Nancy & Paul (2003) behavior that is done voluntarily and aims to help others both individuals or groups is called prosocial behavior. This was done because as a thank you for all the pleasures that God has given. Gratitude is a form of feeling happy because they have gotten something good that they get because of someone else. This study uses a correlational method with the aim to see the close relationship between gratitude and prosocial behavior in 60 orphanage teenagers. The measuring instrument used is the Gratitude Questioner-Six Item Form (GQ-6) scale compiled by McCullough, et al. (2002) which has been adapted in Indonesian by Lavia for and for Prosocial based on Einsberg & Mussen's theory which has been adapted by Putri (2018). The results showed that there was a significant positive relationship. (r) = 0.594, and (p) = 0,000. This means that the more gratitude, the increasing prosocial. For further researchers, it is expected to identify other factors in encouraging prosocial behavior.

Keywords: Gratitude, Prosocial, Teenage orphanage.

Abstrak. Panti Sosial Asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial. Namun pada umumnya yang sering terjadi pada remaja panti asuhan meliputi, masalah kesehatan fisik, mental, dan masalah emosi. Remaja panti asuhan sering menghayati kondisi yang dirasakan dengan perasaan negatif hal ini mengakibatkan mereka menunjukkan perilaku sulit untuk menjalin relasi dengan orang lain, dan menunjukkan perilaku tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Berbeda dengan fenomena tersebut, di salah satu panti asuhan yaitu Ulul Al-Bab kota Bandung. Mereka setiap bulan melakukan kegiatan yaitu mengumpulkan donasi, dimana hasil yang mereka dapatkan akan mereka berikan kepada orang-orang yang jauh kurang beruntung dari mereka. Menurut Nancy & Paul (2003) perilaku yang dilakukan secara sukarela dan bertujuan untuk menolong orang lain baik individu atau kelompok disebut dengan perilaku prososial. Hal tersebut dilakukan karena sebagai rasa terimakasih mereka terhadap segala kenikmatan yang telah Tuhan berikan. Gratitude merupakan suatu bentuk perasaan senang karena telah mendapatkan sesuau hal yang baik yang mereka dapatkan karena adanya orang lain. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan tujuan untuk melihat keeratan hubungan gratitude dan perilaku prososial pada 60 remaja panti asuhan. Alat ukur yang digunakan merupakan skala The Gratitude Questioner-Six Item Form (GQ-6) yang disusun oleh McCullough,dkk. (2002) yang telah diadaptasi dalam bahasa Indonesia oleh Lavia untuk dan untuk Prososial berdasarkan teori Einsberg & Mussen yang sudah di adaptasi oleh putri (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan. (r) = 0,594, dan (p) = 0,000. Artinya semakin gratitude, maka semakin meningkatnya prososial. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengidentifikasi faktor lain dalam mendorong perilaku prososial.

Keywords: Gratitude, Prososial, Remaja Panti Asuhan

 

 


Keywords


Gratitude, Prososial, Remaja Panti Asuhan

Full Text:

PDF

References


Departemen sosial RI, (2005) Panduan pelaksanaan pembinaan kesejahteraan sosial anak. Jendral bina kesejahteraan SOS, Jakarta.

Erwansyah. 2019. Pilihan dilematis anak panti asuhan. KOMPAS, 1 Juli 2019.

Eisenberg, N., & Fabes, R. A. (1998). Prosocial development. In W. Damon (Ed.), Handbook of Child Psychology, Fifth Edition (Vol 3: Social, Emotional, and Personality Development, N. Eisenberg [Ed.]).

Eisenberg, N. & Mussen, P. H. (2003). The Roots of Prosocial Behavior in Children. Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press.

Psikologil

Eisenberg, N., Hofer, C., Sulik, M. J., & Liew, J. (2014). The development of prosocial moral reasoning and a prosocial orientation in young adulthood: Concurrent and longitudinal correlates. Developmental Psychology, 50(1), 58-70.

Hurlock, E. B. (1993). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Kementrian Sosial RI (2004). Panti asuhan sosial anak. Diakses pada 19 maret 2019. https://www.kemsos.go.id/content/panti-sosial-asuhan-anak-psaa

McCollough, E., Emmons, R., Kilpatrick, S., & Larson, D. (2001). Is Gratitude a Moral Affect? Psychological Bulletin (127)2, 249-266.

McCullough, M.E., & Tsang, J. (2004). Parent of the virtues? The prosocial contours of gratitude. In R.A. Emmons & M.E. McCullough (Eds.), The psychology of gratitude (pp. 123–141). New York: Oxford University Press

McCullough, E. M., Emmons, R., & Tsang. (2002). The Grateful Disposition: A Conceptual and Empirical Topography. Journal of Personality and Social Psychology, vol 8, DOI: 10.1037//0022-3514.82.1.112.

McCullough, M. E. (2003). Counting blessing versus budens: an experimental investigation of gratitude and subjective well-being daily life. jurnal of personality and social psychology, 84., 377-389 doi 10,1036/0022-3514.84.2.377.

Rahmah, S., Ilyas, A., & Nurfarhanah. (2014). Masalah-masalah yang dialami anak panti asuhan dalam penyesuain diri dengan lingkungan . ISSN: 1412-9760, 3 (3).

Schubert, B., Rusyidi, B., Pratiwi, A., & Halim, A. (2015). Penlilaian cepat program kesejahteraan sosial anak (PKSA). Kemensos - UNICEF, 17-19.

Seligman, M. E. (1998). Positive social science. APA Monitor, 29(4), 2.

Tambunan, S.M. dan Retnaningsih. 2007. Peran Kualitas Attachment, Usia, dan Jender pada Perilaku Prososial. Jurnal Penelitian Psikologi. Vol.12, No.1, Juni 2007 (120-129)

Watkins, C. P. (2014). Grattitude and Good Life : Toward a psychology of appreciation. USA: Springer.

Wijayanti, S., Listiyandini, R., & Rahmatika, R. (2018). Peran kebersyukuran terhadap kualitas hiudp kesehatan pada remaja di panti asuhan. Jurnal ilmiah psikologi, Universitas YARSI.

Wuon, A. S. Bidjuni, H., & Kallo, V. (2016). Perbedaan tingkat depresi pada remaja yang tinggal di panti rumah dan yang tinggal di panti asuhan bakti mulia karambas kecamatan wanea manado. Jurnal keperawatan, 4(2).

Zima, B. T., Bussing, R., Freeman, S., Yang, X., Belin, T. R., & Forness, S. R. 2000. Behavioral problems, academic skill delays and school failure among school-aged children in foster care: Their relationship to placement characteristics. Journal of Child and Family Studies, 9, 87-103.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.19882

Flag Counter    Â