Hubungan Stres Berkendara dengan Perilaku Mengemudi Berisiko pada Pengendara Sepeda Motor di Kota Bandung
Abstract
Abstract. Victims with injury and death rates from traffic accidents in Bandung City are dominated by motorcyclist. Many subsequent researches have credence to the evidence that risky driving is an important contributor of traffic accidents. Based on the result of preliminary studies and interviews, the researchers found many motorcyclists has risky driving behavior in traffic accidents that were affected by motorcyclists’ stress while driving. The purpose of this study was to determine how closely the relationship of driver stress with risky driving behavior in motorcyclist in Bandung City. The method used in this study is a correlational study with 232 motorcyclists aged 20 to 25 years who violate traffic regulations in Bandung City as a samples. Data retrieval using a measuring instrument of Driver Stress Inventory (DSI) by Matthews, Desmond, Joyner, Carcary, & Gilliland (1996) and The Behavior of Young Novice Drivers Scale (BYNDS) by Scott-Parker, Watson, & King (2010) that have been modified by the researchers. The results of this study indicate that the driver stress has a moderate positive relationship with the risky driving behavior (r = 0.545), meaning that the higher the driver stress, the higher the risky driving behavior is carried out by the motorcyclist in Bandung City.
Keywords: Driver Stress, Risky Driving Behavior, Motorcyclist, Traffic Psychology.
Abstrak. Korban dengan tingkat cedera dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung didominasi oleh pengendara sepeda motor. Perilaku mengemudi berisiko merupakan kontributor penting kecelakaan lalu lintas. Dari data survey awal, peneliti menemukan bahwa banyak pengendara sepeda motor yang melakukan perilaku mengemudi yang dapat berisiko terjadinya kecelakaan kemungkinan karena pengendara mengalami stres saat berkendara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan stres berkendara dengan perilaku mengemudi berisiko pada pengguna sepeda motor di Kota Bandung. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan jumlah subjek 232 pengendara sepeda motor berusia 20 hingga 25 tahun yang melanggar peraturan lalu lintas di Kota Bandung. Pengambilan data menggunakan alat ukur yang dimodifikasi dari Driver Stress Inventory (DSI) yang dikembangkan oleh Matthews, Desmond, Joyner, Carcary, & Gilliland (1996) dan The Behavior of Young Novice Drivers Scale (BYNDS) yang dikembangkan oleh Scott-Parker, Watson, & King (2010). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel stres berkendara memiliki hubungan positif yang moderat dengan variabel perilaku mengemudi berisiko (r = 0,545), artinya semakin sering pengendara sepeda motor mengalami stres berkendara maka semakin sering pula perilaku mengemudi berisiko dilakukan oleh pengendara sepeda motor di Kota Bandung.
Kata Kunci: Stres Berkendara, Perilaku Mengemudi Berisiko, Pengendara Sepeda Motor, Psikologi Lalu Lintas.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ashari, A. M., & Hartati, S. (2017). Hubungan Antara Stres, Kecemasan, Depresi Dengan Kecenderungan Aggressive Driving Pada Mahasiswa. Empati, 6(1), 1-6.
Korlantas Polri. (2018). Accident Count (online), (http://korlantas-irsms.info/graph/accidentData?lang=id, diakses 14 Februari 2019)
Matthews, G. (2001). A transactional model of driver stress. Stress, workload and fatigue.
Matthews, G. (2002). Towards a transactional ergonomics for driver stress and fatigue. Theoretical Issues in Ergonomics Science, 3(2), 195-211.
Matthews, G., Desmond, P. A., Joyner, L., Carcary, B., & Gilliland, K. (1996). Validation of the driver stress inventory and driver coping questionnaire. In International conference on traffic and transport psychology, Valencia, Spain (pp. 1-27).
Matthews, G., Desmond, P. A., Joyner, L., Carcary, B., & Gilliland, K. (1997). A comprehensive questionnaire measure of driver stress and affect. Traffic and transport psychology: Theory and application, 317-324.
Matthews, G., Dorn, L., Hoyes, T. W., Davies, D. R., Glendon, A. I., & Taylor, R. G. (1998). Driver stress and performance on a driving simulator. Human Factors, 40(1), 136-149.
Pratama, A. (2017). Hubungan antara Kelelahan Mengemudi dengan Aggressive Driving Pengemudi PO. Sumber Grup (Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).
Priyatna, M. D. & Yanuvianti, M. (2012). Studi tentang Aggressive Driving pada Supir Angkutan Kota Bandung dan Faktor Penyebabnya (Skripsi, Universitas Islam Bandung).
Rosadi, D. (2018). 157 orang meninggal dunia di Kota Bandung akibat tabrakan di jalan raya selama 2017. Diperoleh dari Merdeka.com, Bandung (https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/157-orang-meninggal-dunia-di-kota-bandung-akibat-tabrakan-di-jalan-raya-selama-2017-181101y.html, diakses pada tanggal 3 November 2018)
Rowden, P., Matthews, G., Watson, B., & Biggs, H. (2011). The relative impact of work-related stress, life stress and driving environment stress on driving outcomes. Accident Analysis & Prevention, 43(4), 1332-1340.
Scott-Parker, B., Watson, B., King, M. J., & Hyde, M. K. (2011). The psychological distress of the young driver: a brief report. Injury prevention, 17(4), 275-277.
Scott-Parker, B. J. (2012). A comprehensive investigation of the risky driving behaviour of young novice drivers (Doctoral dissertation, Queensland University of Technology).
Sofyanida, T. & Yanuvianti, M. (2016). Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Mengemudi Agresif pada Mahasiswa Pengendara Sepeda Motor di Kota Bandung. Prosiding Psikologi, Vol. 2, No. 2, Agustus 2016. Universitas Islam Bandung.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
UU RI Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Yanuvianti, M., Qodariah, S., & Coralia, F. (2019). Contribution of Aggressive driving, Negative emotions, and Risky driving to Dangerous driving in young motorcyclists at Bandung City, Indonesia. In Social and Humaniora Research Symposium (SoRes 2018). Atlantis Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.17439
  Â