Pengaruh Gratitude terhadap Well-being pada Relawan Disabilitas dan Relawan Non-disabilitas The Effect of Gratitude on Well-being in Disability Volunteers and Non-disability Volunteers
Abstract
Abstract. Persons with physical disabilities are those who having an abnormal body parts, so it will disrupt the ability to do social function activities and difficulties in doing daily activities. Generally, persons with disabilities will often feel excessive anxiety, hopelessness, fear of meeting other people, excessive shame and always feeling to be alone. Different with  other people with disabilities that researchers ever met before, they showed attitude of gratitude, accept others emphaty, show happiness, and very helpfull, they are able to act actively by volunteering in their institutions. They work with non-disability volunteers to help people with disabilities. They reguler activities are sharing, seminars, socialization, home-visit, peer counseling, performing shows, sculpting, and painting. This phenomenon led researchers to the purpose of the study to find out how much the influence of gratitude to well-being on disability volunteers and non-disabled volunteers. This research is a purposive study, supported by 20 volunteers (consist of 10 people with disabilities and 10 people non-disabilities. The measuring instrument used is The Gratitude Questionaire (GQ-6) from McCullough (2004) to measure gratitude and The PERMA Profiler from Butler and Kern (2015) to measure well-being. The results of the study showed that the effect of gratitude on the dimensions of well-being was respectively positive emotion (24.7%), engagement (14.4%), relationship (23%), meaning (39.7%), accomplishment (2, 5%), meaning that there is a positive influence on the well-being of volunteers on disability and non-disability volunteers, and there is no difference in the influence of gratitude to well-being on disability volunteers and non-disabled volunteers.
Keywords: Gratitude, Well-being, Disability.
Abstrak. Penyandang disabilitas fisik adalah mereka yang tubuhnya tidak normal sehingga menghambat kemampuannya untuk melaksanakan fungsi sosial dan akan mengalami kesulitan dalam aktivitas. Umumnya, penyandang disabilitas sering merasakan kecemasan berlebihan, putus harapan, takut bertemu orang lain, rasa malu yang berlebihan dan suka menyendiri. Namun berbeda dengan penyandang disabilitas yang peneliti temui, mereka menunjukan sikap bersyukur, menerima keibaikan orang lain, merasa bahagia, ingin membantu orang lain, mereka mampu berkegiatan aktif dengan menjadi relawan di lembaganya. Mereka bekerja sama dengan relawan yang non-disabilitas untuk membantu penyandang disabilitas. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah sharing, seminar, sosialisasi, home-visit, peer counseling, tampil pertunjukan, memahat, dan melukis. Fenomena ini mengantar peneliti pada tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gratitude terhadap well-being pada relawan disabilitas dan relawan non-disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian purposive dengan sampel sebanyak 20 orang relawan yang terdiri dari 10 orang disabilitas dan 10 orang non-disabilitas. Alat ukur yang digunakan adalah The Gratitude Questionaire (GQ-6) dari McCullough (2004) untuk mengukur gratitude dan The PERMA Profiler dari Butler dan Kern (2015) untuk mengukur well-being. Hasil penelitiain didapat bahwa pengaruh gratitude terhadap dimensi well-being masing-masing sebesar positive emotion (24,7%), engagement (14,4%), relationship (23%), meaning (39,7%), accomplishment (2,5%), artinya terdapat pengaruh positif gratitude terhadap well-being pada relawan disabilitas dan non-disabilitas, serta tidak terdapat perbedaan pengaruh gratitude dan well-being pada relawan disabilitas dan relawan non-disabilitas.
Kata Kunci: Gratitude, Well-being, Disabilitas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anjaina, N., & Coralia, F. (2010). Hubungan Gratitude dengan Psychological well-being pada Atlet Disabilitas di NPCI kota Bandung. Universitas Islam Bandung, 129–134.
Butler, J., & Kern, M. (2015). PERMA Questionaire. Philadelphia: University of Pennsylvania.
Dewanto, W. (2014). Pengaruh Intervensi Kebersyukuran terhadap Kesehatreaan Penyadang Disabilitas Fisik. Universitas Gajah Mada, (2009), 2–15.
Effendy, N. (2016). Konsep flourishing dalam psikologi positif : Subjective well-being atau berbeda ? Seminar Asean Psychology & Humanity, (2004), 326–333.
Hikmawati, E., & Rusmiyati, C. (2011). Kebutuhan Pelayanan Sosial Penyandang Cacat. Balai Besar Penelitian Pengembangan Dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta, 16(01), 17–32.
Izzah, L. (2016). Gratitude (Kebersyukuran) pada Pasangan Disabilitas Fisik. UIN Sunan Ampel Surabaya. Retrieved from http://digilib.uinsby.ac.id/12723/
Jusmiati. (2017). Konsep Kebahagiaan Martin Seligman: Sebuah Penelitian Awal. Institut Agama Islam Negeri Palu, 13.
Kinasih, A. (2010). Pelatihan Mindfulness untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis pada Remaja Difabel Fisik. Universitas Gajah Mada.
Kurniasih, P. A., & Halimah, L. (2007). Hubungan antara Gratitude dengan Perilaku Prososial pada Anggota Komunitas Ketimbang Ngemis Bandung. Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, (2003), 531–538.
Maulina, W., & Qodariah, S. (2018). Hubungan Gratitude dengan Well-Being pada Relawan Kanker Payudara di Komunitas X. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Bandung, 409–416.
McCullough, M. E. (2004). THE PSYCHOLOGY OF GRATITUDE. Inggris: Oxford University Press.
Perwitasari, F. (2012). Pengaruh Konseling Kebermaknaan Hidup Terhadap Kesejahteraan Psikologis Difabel. Universitas Gajah Mada.
Putri, F. O. (2012). Hubungan antara Gratitude dan Psychological Well-Being pada Mahasiswa. Universitas Indonesia. Retrieved from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20357986-S-Fitri Octaviani P.pdf
Seligman, M. (2005). Authentic Happiness. Bandung: Mizan.
Seligman, M. (2011). Flourish-A Visionary New Understanding of Happiness and Well-being. (W. Heinemann, Ed.) (2.0). Sydney: Random House Australia.
Sopiana, F. R., & Yusuf, U. (2011). Hubungan Gratitude dengan Psychological Well-Being pada Wanita Disabilitas di Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Bandung. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Bandung, 787–794.
Wirama, I. N. A., & Wulanyani, N. M. S. (2016). Hubungan Bersyukur dan Perilaku Prososial terhadap Efikasi Diri Pada Pelaku Usaha Mikro , Kecil , Dan Menengah ( UMKM ) KOTA DENPASAR. Psikologi Udayana, 3(2), 261–270.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.16678
  Â