Faktor Individual Needs dalam School Engagement pada Remaja di Kota Bandung

Muggi Suci Prasetyo, Endang Supraptiningsih, Stephani Raihana Hamdan

Abstract


Abstract. Junior high schools students entered the age of adolescence. Adolescent are required to be able to behave in accordance with the expectations of the community. For example the school environment that has rules and norms that apply. At the age of adolescents who are known to have a characteristic as a problematic age because the inability of adolescents to overcome their own problems is not balanced with the desire to want to be independent in solving problems. Many middle school students who exhibit violating school rules, do not attend school activities, students feel bored when learning in class and do not have a strategy to master the subjects from school, according to Fredricks (2004), these behaviors indicate low school engagement. One of the factors that influence school engagement is individual needs. Individual needs consist of need for relatedness, need for autonomy, and need for competence (Fredricks, 2004). This study has a population of 301 students with the number of students being sampled is 172 students. Students who have high school engagement are 81%. While students who have low school engagement are 19%. Thus respondents tend to have high school engagement.

Keywords: Individual Needs, School Engagement, Adolescent.

Abstrak. Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa memasuki usia remaja. Remaja dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan harapan dari lingkungan dan masyarakat. Seperti misalnya lingkungan sekolah yang memiliki peraturan dan norma-norma yang berlaku. Sedangkan pada usia remaja yang diketahui memiliki ciri sebagai usia yang bermasalah karena ketidakmampuan remaja untuk mengatasi masalah sendiri tak diimbangi dengan keinginannya yang ingin menjadi mandiri dalam menyelesaikan permasalahan. Banyak siswa SMP yang menunjukkan perilaku melanggar aturan sekolah, tidak mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah, siswa merasa bosan saat pembelajaran di kelas dan tidak memiliki strategi untuk menguasai materi, perilaku-perilaku tersebut menurut Fredricks (2004) mengindikasikan school engagement yang rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi school engagement adalah individual needs, yang merupakan pandangan mengenai kebutuhan individu. Individual needs terdiri dari need for relatedness, need for autonomy, dan need for competence (Fredricks, 2004).  Penelitian ini memiliki populasi sebanyak 301 siswa dengan jumlah siswa yang menjadi sampel adalah 172 siswa. Siswa yang memiliki school engagement yang tinggi adalah 81%. Sedangkan siswa yang memiliki school engagement yang rendah adalah 19%. Dengan demikian responden cenderung memiliki school engagement yang tinggi.

Kata Kunci: Individual Needs, School Engagement, Remaja

Keywords


Individual Needs, School Engagement, Remaja

Full Text:

PDF

References


Faturochman, Regyna Shaumi. (2018). Hubungan antara Student Autonomy dengan Student Engagement Kelas XI SMK “X†Bandung. Jurnal UNISBA

Fredericks, J.A., Blumenfeld,P, & Paris, A. (2004). School Engagement : Potential of the Concept, State of the Evidence. Review of Educational Research. Dalam http://gtnpd46.ncdpi.wikispaces.net/file/view/Fredericks%2C%20Blumfield%2C%20paris.pdf/538416770/Fredericks%2C%20Blumfield%2C%20paris.pdf




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.14277

Flag Counter    Â