Hubungan Dukungan Sosial dengan Regulasi Emosi pada Siswa Korban Bullying di SMPN "X" Kota Bandung

Shelvia Dwijayanti Putri, Farida Coralia

Abstract


Abstract. Students who are victims of bullying will experience emotional problems, among others, students feel sad when teased by friends making them embarrassed, afraid to try to stay away from friends, they are disappointed, and feel inclined to stop going to school because they do not want to meet friends who bully . This emotional problem is a form of the inability of the victims to manage emotions to interact according to the situation. The students' ability to manage emotions is a form of emotional regulation. But what happens is that students still go to school, do not take revenge on their friends' behavior, forgive friends who bully, self-reflection, be patient and better understand the reasons for bullying friends. This is caused by students who get support from family and friends to help students how to feel and regulate their emotions and behave more controlled in the face of bullying. The purpose of this study is to obtain empirical data regarding the closeness of the relationship between social support and emotion regulation in students who are victims of bullying in SMPN "X" Kota Bandung. The research method used was correlational with respondents as many as 44 students who were victims of bullying. The sampling technique used was purposive sampling. The measuring instrument used was Interpersonal Support Evaluation List from Cohen (1985) with 36 items to measure social support, while Difficulties in Emotional Regulation Scale (DERS) from Gratz & Roemer (2004) with 37 items to measure emotional regulation. The static analysis technique used is Rank Spearman. The resulting correlation value is 0.527 with a value of p = 0.000 (p <0.001). The results showed that there was a significant and significant relationship between social support and emotion regulation in students who were bullying victims in SMPN "X" Kota Bandung. This means that the higher the social support that is assessed and felt, the higher the students' ability to regulate emotions.

Keywords : Social Support, Emotion Regulation, Victims of Bullying.

Abstrak. Siswa yang menjadi korban bullying akan mengalami permasalahan pada emosi antara lain para siswa merasa sedih ketika diejek oleh teman membuatnya malu, merasa takut sehingga mencoba menjauh dari teman, meraa kecewa, dan merasa ungin untuk berhenti pergi ke sekolah karena tidak ingin bertemu dengan teman yang membully. Permasalahan emosi ini merupakan bentuk dari ketidakmampuan para korban dalam mengelola emosi untuk berinteraksi sesuai dengan situasi. Kemampuan para siswa untuk mengelola emosi merupakan bentuk dari regulasi emosi. Namun yang terjadi adalah siswa tetap pergi bersekolah, tidak membalas dendam perilaku temannya, memaafkan teman yang mem-bully, intropeksi diri, bersabar serta lebih memahami alasan teman yang melakukan bullying. Hal ini disebabkan oleh siswa yang mendapatkan dukungan dari keluarga serta teman untuk membantu siswa bagaimana merasakan dan mengatur emosinya serta berperilaku lebih terkendali dalam menghadapi tindakan bullying. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai keeratan hubungan antara dukungan sosial dengan regulasi emosi pada siswa korban bullying di SMPN "X" Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan responden sebanyak 44 orang siswa korban bullying. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Interpersonal Support Evaluation List dari Cohen (1985) dengan jumlah 36 item untuk mengukur dukungan sosial, sedangkan Difficulties in Emotional Regulation Scale (DERS) dari Gratz & Roemer (2004) dengan jumlah 37 item untuk mengukur regulasi emosi. Adapun teknik analisis statisik yang digunakan adalah Rank Spearman. Nilai korelasi yang dihasilkan sebesar 0,527 dengan nilai p=0,000 (p<0,001). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan yang berarti dan signifikan antara dukungan sosial dan regulasi emosi pada siswa korban bullying di SMPN "X" Kota Bandung. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan sosial yang dinilai dan dirasakan maka akan semakin tinggi pula kemampuan siswa dalam meregulasi emosi.

Kata kunci :Dukungan Sosial, Regulasi Emosi, Siswa Korban Bullying

Keywords


Dukungan Sosial, Regulasi Emosi, Siswa Korban Bullying

Full Text:

PDF

References


Cohen, S. D. (1983). Positive events and social support as buffer of life change stress. Journal of applied social psychology.

Cohen, S. M. (1985). Measuring the functional components of social support. In I.G. Sarason, & B.R. Sarason (Eds). Social Support: Theory, Research and Applications , 73-94.

Goleman, D. (1999). Emotional intelligence kecerdasan emosional mengapa EQ lebih penting dari IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gratz, K. L., & Roemer, L. (2004). Multidimensional assessment of emotion regulation and dysregulation: developmental, factor structure, and initial validiton of the difficulties in emotion regulation scale. Journal of Psychopathology and Behavioral Assessment.

Gratz, K. L., & Tull, M. T. (2010). Emotion regulation as a mechanism of change in acceptance and mindfullness-based treatment. Missipi: New Harbinger Publications.

Harris, S., & Petrie, G. F. (2003). Bullying: the bullies, the victims, the bystander . New York: The Scarecrow Press, Inc.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2012). Life span development. Jakarta: Erlangga.

Sumber Internet:

www.kpai.go.id. Indonesia peringkat tertinggi kasus kekerasan di sekolah. (2017) diakses pada 29 Desember 2017.

www.kpai.go.id. KPAI: pelaku kekerasan terhadap anak tiap tahun meningkat. (2015) diakses pada 29 Desember 2017.

www.nasional.tempo.co. KPAI: kekerasan terhadapan anak naik 15 persen. (2016) diakses pada 29 Desember 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.14247

Flag Counter    Â