Pengaruh Religiusitas terhadap Well-being pada Remaja di Panti Sosial Asuhan Anak Al-Amin Kota Garut

Cahya Fitriyani, Siti Qodariah

Abstract


Abstract. Al - Amin Children's Social Orphanage, Garut City creates a religious program and prioritizes Islamic values in educating teenagers in homes. Where their activities are religious activities such as lectures, performing five daily prayers and are obliged to memorize the Al-Qur'an suras. The purpose of implementing a religious program in Al-Amin childcare institutions is that the youth in Al-Amin's childcare institutions can be more religious so they can make teenagers in a state of well-being. But in reality there are still many teenagers who are not in a well-being condition, seen when telling stories complaining that they are always sad, anxious and during their interviews crying. The purpose of this study is to find out how much influence religiosity has on well-being in adolescents in Al-Amin childcare institutions in Garut City. This study uses population studies, with subjects as many as 40 adolescents. The method used in this study is a method of causality research with a quantitative approach. The measuring instrument used in the form of a questionnaire based on the theory of religiosity from Huber & Huber (2012) constructed by researchers and the measuring tool used to measure well-being is The PERMA Profiler from Butler and Keren (2015). The data used is ordinal data and uses simple regression analysis techniques. The results of this study found that the effect of religiosity on well-being amounted to R square of 0.421 = 42.1%, meaning that there was an effect of religiosity on well-being in adolescents of Al-Amin Children's Social Orphanage in Garut City by 42.1%.

Keywords : Religiousity, Well-being, Adolescent

Abstrak. Panti Asuhan Sosial Anak Al – Amin Kota Garut membuat program keagamaan dan mengutamakan nilai-nilai islami dalam mendidik remaja di panti. Dimana kegiatan yang mereka lakukan adalah kegiatan keagamaan seperti ceramah, melaksanakan shalat lima waktu dan diwajibkan untuk menghafal surah-surah Al – Qur’an. Tujuan diterapkannya program keagamaan di panti sosial asuhan anak Al-Amin adalah dengan harapan para remaja di panti sosial asuhan anak Al-Amin dapat semakin religius sehingga dapat membuat remaja berada dalam keadaan well-being. Namun pada kenyataannya dilapangan masih banyak remaja yang tidak dalam keadaan well-being, terlihat ketika bercerita mengeluhkan bahwa selalu sedih, cemas dan saat wawancara mereka sambil menangis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh religiusitas terhadap well-being pada remaja di panti sosial asuhan anak Al – Amin Kota Garut. Penelitian ini menggunakan studi populasi, dengan subjek sebanyak 40 remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang didasarkan pada teori religiusitas dari Huber & Huber (2012) yang dikonstruksikan oleh peneliti dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur well-being adalah The PERMA Profiler dari Butler dan Keren (2015). Data yang diguakan merupakan data ordinal dan menggunakan teknik analisi regresi sederhana. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengaruh religiusitas terhadap well-being sebesar R square sebesar 0,421 = 42,1%, artinya terdapat pengaruh religiusitas terhadap well-being pada remaja Panti Asuhan Sosial Anak Al – Amin Kota Garut sebesar 42,1%.

Kata Kunci: Religiusitas, Well-being, Remaja


Keywords


Religiusitas, Well-being, Remaja

Full Text:

PDF

References


Chanfreau, J., Lloyd, C., Byron, C., Roberts Caireen, Craig, R., De Feo, D., & McManus, S. (2014). NatCen Soscial Research Predicting Well-being. England: NatCen Social Reseaech.

Dhir, S. (2016). Why Religion Promotes Happiness. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSH-JHSS), Volume 21, Issue12, Ver. 5 PP 49-51.

Fitri, B. A., & Amna, Z. (2016). Psychological Well-being Pada Remaja Panti Asuhan Di Kota Banda Aceh. Staf Pengajar Program Studi Psikologi Fakultas Kedoteran Universitas SYiah Kuala Banda Aceh, 120.

Huber, S., & Huber, O. W. (2012). The Centrality of Religiosity Scale (SCR). Religions, 713-715.

Jalaludin. (2010). Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.

Newman, D. B., & Graham, J. (2018). Religion and Well-being. In E. Diener, S. Oishi, & L. Tay (Eds.), Handbook of well-being. Salt Lake City, UT: DEF Publishers. DOI:nobarscholar.com

Purnomo, F. H., & Suryadi, B. (2017). Uji Validitas Konstruk Pada Instrumen Religiusitas dengan Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA). JP3I, Vol. VI No. 2.Aaker, A. David. 2002. Ekuitas Merek (Edisi Indonesia). Jakarta: Mitra Utama.

Santrock, J. W. (2012). Pekembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas, Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Seligman, M. (2005). Authentic Happiness. Bandung: Mizan.

Seligman, M. E. (2011). Flourish. New York: NY: Free Press Subsidiary Rights Departement.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.14198

Flag Counter    Â