Hubungan Self Efficacy Dengan Procrastination Pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. Pindad (Persero)

INDRA IRAWAN, ALI MUBARAK

Abstract


Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang ada di Departemen Pemesinan PT. Pindad (persero). Pegawai Departemen Pemesinan merupakan pegawai yang diakui ahli, karena melalui proses seleksi yang ketat, dan juga proses pemesinan merupakan proses yang sangat sulit. Selain itu pegawai disini juga diakui ahli oleh kepala departemen lain dan hasil kerjanya juga diakui sangat bagus dari klien. Tetapi ada keluhan dari klien bahwa komponen dan hasil kerja pegawai terlambat selesai. Pegawai di Departemen Pemesinan seringkali merasa tidak yakin akan kemampuan dirinya sendiri saat bekerja, walaupun mereka sudah diakui keahliannya. Mereka merasa takut dan cemas untuk menyelesaikan pekerjaannya, takut jika sampai gagal atau tidak sesuai dengan ketentuan yang diminta apalagi jika tingkat kesulitan yang semakin sulit. Keyakinan akan kemampuan diri sendiri adalah self efficacy. Dan dari fenomena terlihat juga bahwa pegawai menunda-nunda dalam bekerja. Penundaan tugas biasa disebut dengan prokrastinasi. Pegawai menunda untuk memulai bekerja, dan saat bekerja juga seringkali berhenti sejenak. Dengan demikian maka kemungkinan ada hubungan antara self efficacy dengan prokrastinasi. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, dengan memakai populasi pegawai departemen pemesinan. Pengumpulan data menggunakan alat ukur berdasarkan teori self efficacy dari Bandura (1997) dan menggunakan alat ukur baku yang dimodifikasi dari Tuckman Procrastination Scale. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh tingkat korelasi antara self efficacy dengan prokrastinasi sebesar -0,544. Hal ini menunjukan adanya hubungan negatif dengan derajat korelasi sedang. Artinya semakin rendah self efficacy maka semakin tinggi prokrastinasi pegawai.


Keywords


self efficacy, prokrastinasi, pegawai

References


Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Bandura, A. (2009). Self Efficacy In Changing Sociteies. New York. Cambridge University Press.

Baron, R.A. & Byrne D. (2004) Psikologi Sosial Jilid 1 (Edisi Kesepuluh). Jakarta. Penerbit Erlangga.

Burka, J. B. & Yuen, L. M. (1983). Procrastination: Why you do it, what to do about it now. New York. Addison-Wesley

Ferrari, J.R., Johnson, J.L. & Mc Cown, W.G. (1995). Procrastination and Task Avoidance: Theory, research, and Treatment. New York. Plenum Press.

Hall, C. S. & Lindzey, Gardner (1993). Psikologi Kepribadian 3: Teori-teori Sifat dan Behavioristik. Yogyakarta. Kanisius.

Knauss, William. The Procrastination Workbook. Oakland. New Harbinger.

Manan, Sukarti .H. , Qadariyah, S. , dan Ramdhayani, D.P. (2012). Gambaran Faktor Penyebab Prokrastinasi Pada Mahasiswa Prokrastinator Yang Mengontrak Skripsi. Bandung. Universitas Islam Bandung.

Noor, H. (2013). Psikometri; Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Perilaku. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alphabeta

Zulaifah, E. & Hikmah, M. (2008) Hubungan Efikasi Kerja dengan Prokrastinasi Kerja pada Karyawan. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1331

Flag Counter    Â