Hubungan Antara Perilaku Prososial Dengan Subjective Well Being Pada Sukarelawan Di Komunitas Rumah Belajar Sahaja Kota Bandung

Nadia Nur Ashfahani, Temi Damayanti Dj

Abstract


Abstract. Rumah Belajar Sahaja is a learning house established by volunteers aims to educate the behavior of street children in order to be a better, good morals, righteous character sublime, independent, get proper education, facing the problems and found alternative to meet the needs of his life through education and can be received by the community. During the activities at Rumah Belajar Sahaja the volunteers did not receive any kind of rewards and even rarely spent personal funds for the sustainability of activities. The behavior shown by these volunteers indicates prosocial behavior. According to Mussen (1989) Prosocial behavior is voluntary action intended to help and benefit individuals or groups of other individuals. When they become volunteer, they feel happy in doing some various activities at Rumah Belajar Sahaja and according to them helping others become their inner satisfaction. The pleasure and satisfaction experienced by volunteers while performing their role in Rumah Belajar Sahaja is subjective well-being. The purpose of this study is to look closely at the relationship between prosocial behavior and subjective well being in volunteers at Rumah Belajar Sahaja Community. This research is a using correlational technique. The population in this study were 17 volunteers at Komunitas Rumah Belajar Sahaja Kota Bandung. Gauge prosocial behavior instrument is prosocial behavior scale which constructed by researchers based on the theory of proposed by mussen, while the subjective well being using a measure of raw of Diener ie SPANE and SWLS that has been adapted and modified.The results of this study indicate: There is a significant positive relationship (r = 0,594) between prosocial behavior with subjective well being. This means that volunteers who have high prosocial behavior then subjective well being will be high too.

Keywords: Volunteers, Prosocial Behavior, Subjective Well Being

 

Abstrak. Rumah Belajar Sahaja adalah sebuah rumah belajar yang didirikan oleh para sukarelawan yang bertujuan untuk mendidik perilaku anak jalanan agar menjadi lebih baik, berkhlak mulia, berbudi pekerti luhur, mandiri, memperoleh pendidikan yang layak, mengatasi masalah-masalah dan menemukan alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pendidikan dan dapat diterima oleh masyarakat. Selama melakukan kegiatan di Rumah Belajar Sahaja para sukarelawan tidak menerima imbalan apapun bahkan tak jarang mengeluarkan dana pribadi untuk keberlangsungan kegiatan. Perilaku yang diperlihatkan oleh para sukarelawan ini mengindikasikan perilaku prososial. Menurut Mussen (1989) perilaku prososial merupakan tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk membantu dan menguntungkan individu atau kelompok individu lain. Saat menjadi sukarelawan, mereka  merasa senang dalam melakukan berbagai kegiatan di Rumah Belajar Sahaja dan menurut mereka menolong sesama menjadi kepuasan batin bagi mereka. Perasaan senang dan puas yang dialami sukarelawan saat menjalankan perannya di Rumah Belajar Sahaja tersebut adalah subjective well-being. Tujuan dalam penelitian ini adalah melihat keeratan hubungan antara perilaku prososial dan subjective well being pada sukarelawan di Komunitas Rumah Belajar Sahaja. Penelitian ini merupakan penelian yang menggunakan teknik korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah 17 sukarelawan di Komunitas Rumah Belajar Sahaja Kota Bandung. Alat ukur perilaku prososial adalah skala perilaku prososial yang  dikonstruksikan oleh peneliti berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Mussen, sedangkan subjective well being menggunakan alat ukur baku dari Diener yaitu SPANE dan SWLS yang telah diadaptasi dan dimodifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: Terdapat hubungan positif yang signifikan (r=0,594) antara perilaku prososial dengan subjective well being. Artinya sukarelawan yang memiliki perilaku prososial yang tinggi maka subjective well being akan tinggi pula.

Kata Kunci: Sukarelawan, perilaku prososial, subjective well being


Keywords


Sukarelawan, perilaku prososial, subjective well being

Full Text:

PDF

References


Dayaksini, T & Hudaniah. (2006). Psikologi Sosial. Edisi Revisi: UMM Press

Diener et al., (1999). Subjective Well-Being: Three Decades of Progress. Vol. 125, no.2, 276-302.

Khanna, N, dkk. (2017). Effect of Prosocial Behavior on Happines and Well Being. Internasional Jurnal of Indian Psychology. Vol.4 , Issue 2, No. 86.

Muhana S. (2009). “Keterlibatan dalam Kegiatan dan Kesejahteraan Subjektif Mahasiswaâ€. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada. Vol. 36, No. 2, 144-163

Robert A. Baron & Donn Byrne. (2005). Psikologi sosial. Jilid 2. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Ratna Djuwita, dkk. Jakarta: Erlangga.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11690

Flag Counter    Â