Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi Pada ODHA di Komunitas KDS Puzzle Club Bandung

Anggia Asri Pinkan Anggraeni, Hedi Wahyudi

Abstract


Abstract. HIV is a virus that weakens the human immune system. This virus not only affects the health of the body, but also causes psychological pressure, social problems, even depression. It does not appear in Puzzle Club, an HIV community because of the male sex men (MSM) factor. This moment, they have received their status, trying to get up, make peace with their conditions, maintain health and overcome all the problems occured. Based on Reivich and Shatte (2002) the ability to overcome and adapt to severe events or problems occured in life is called resilience. Surviving in a depressed state, and dealing with the adversity or trauma in their lives. The aims of this project was obtaining empirical data on resilience in PLWHA of KDS Puzzle Club Bandung community. Quantitative descriptive method will be used with 14 subjects. The data was collected by using resilience measuring instruments from Reivich and Shatte, with the results of reliability of 0.73. The results showed that 9 subjects (64.2%) had a high resilience category and 5 subjects (35.7%) had low resilience. The highest aspect with 100% percentage is Optimism, Causal Analysis, and Reaching Out. Empathy aspect is the lowest aspect with a percentage of 71.4%.Keywords: Resilience, PLWHA, MSM, KDS Puzzle Club

Abstrak.  HIV merupakan virus yang melemahkan kekebalan tubuh manusia. Virus ini tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, akan tetapi menyebabkan tekanan - tekanan psikologis, permasalahan secara sosial, bahkan hingga menyebabkan depresi. Hal tersebut tidak tampak di Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Puzzle Club, sebuah komunitas HIV karena faktor lelaki seks lelaki (LSL). Pada saat ini, mereka sudah menerima statusnya, mencoba untuk bangkit, berdamai dengan kondisinya, menjaga kesehatan dan mengatasi segala permasalahan yang terjadi. Menurut Reivich dan Shatte (2002) kemampuan mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan dinamakan resiliensi. Yaitu bertahan dalam keadaan tertekan, dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan (adversity) atau trauma yang dialami dalam kehidupannya. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data empiris mengenai Resiliensi pada ODHA di komunitas KDS Puzzle Club Bandung. Metode yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian sebanyak 14 orang. Pengumpulan data menggunakan alat ukur baku resiliensi dari Reivich dan Shatte, dengan hasil reliabilitas 0,73. Hasil penelitian ini menunjukkan sebesar 9 subjek (64,2%) memiliki kategori resiliensi tinggi dan 5 subjek (35,7%) memiliki resiliensi rendah. Aspek tertinggi dengan presentase 100% yakni Optimism, Causal Analysis, dan Reaching Out. Aspek Empathy merupakan aspek terendah dengan presentase 71,4%.

Kata Kunci: Resiliensi, ODHA, Lelaki Seks Lelaki, KDS Puzzle Club


Keywords


Resiliensi, ODHA, Lelaki Seks Lelaki, KDS Puzzle Club

Full Text:

PDF

References


Auliani, F. D. dkk. (2017). Hubungan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dengan terjadinya diskriminasi pada ODHA. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 56-62. Diakses http://jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika

Ardana, Eva. (2014). Resiliensi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jurnal Psikologi. Diakses http://etheses.uin-malang.ac.id/782/11/10410133%20Ringkasan.pdf

Baraqbah, Alawiyah. (2017). Studi deskriptif mengenai resiliensi pada pasien kanker serviks di rumah sakit hasan sadikin Bandung. Diakses dari Universitas Islam Bandung, Fakultas Psikologi.

Herawati, Pian. (2011). Hubungan persepsi ODHA terhadap stigma HIV/AIDS masyarakat dengan interaksi sosial pada ODHA. Diakses dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Psikologi

Jambak, N. A. dkk. (2018). Faktor - faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pasien hiv/aids. Studi Ilmu Keperawatan, Volume 1. No.1. Diakses http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/NERS/article/view/157/174

Noor, Hasanuddin. (2009). Psikometri, aplikasi dalam penyusunan instrumen pengukuran perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba.

Periantalo, Jelpa. (2016). Penelitian kuantitatif untuk psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Prof. Dr. Sugiyono. (2013). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The resilience factor : 7 keys to finding your inner strength and overcoming life’s hurdles. USA : Broadway.

Spiritia. (2016). Hidup dengan HIV/AIDS. Jakarta : Yayasan Spiritia




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11528

Flag Counter    Â