Hubungan Gratitude dengan Physhological Well-Being pada Wanita Disabilitas di Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Bandung

Abstract

Abstract. Physical disability is an inability to conduct a particular activity or action as a normal person due to physiological loss or abnormality. Some studies show that the psychological impact of people with disabilities is being depressed, not being able to accept themselves, being angry, feeling inferior. The condition is different with the condition of women with disabilities in the Himpunan Wanita Disabilitas (HWDI), Bandung. Women with disabilities in HWDI Bandung show the existence of confidence by being able to be a speaker at an event, being able to relate with people around, having a target in life, being able to be independent for example by generating income for daily life. Women with disabilities also say that they realize that the incident and all goodness can not be separated from the interference of other parties such as God, family, and other people. This research aims to find the adjacency of the gratitude relationship with psychological well-being and find the illustration of gratitude and psychological well-being. This research also used a population study as many as 30 women with disabilities in HWDI Bandung. The data collection uses a measuring instrument of gratitude, named GRAT-S (in Wakins, 2003), while psychological well-being is RPWB (Ryff, 1989) which has been adapted and modified. This research technique uses correlation. The results of this research indicate significantly strong positive relationship (r = 0.617) between gratitude and pscyhological well-being.

Keywords: Disability women, gratitude, pscyhological well-being

 

Abstrak. Disabilitas fisik adalah suatu ketidakmampuan melaksanakan suatu aktivitas atau kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal yang disebabkan kondisi kehilangan atau ketidaknormalan fisiologis. Menurut beberapa penelitian menunjukkan dampak psikologis yang mengikuti penyandang disabilitas yaitu depresi, tidak bisa menerima keadaan diri, marah, merasa rendah diri. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi wanita disabilitas yang ada di Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Bandung. Wanita disabilitas di HWDI Bandung menunjukkan adanya kepercayaan diri dengan bisa menjadi pembicara di suatu event, bisa berelasi dengan orang sekitar, mempunyai target dalam hidupnya, mampu untuk mandiri misalnya dengan menghasilkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari. Wanita disabilitas juga mengatakan bahwa mereka menyadari bahwa kejadian dan segala kebaikan tidak lepas dari campur tangan pihak lain seperti Tuhan, keluarga, dan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan gratitude dengan psychological well-being dan melihat gambaran gratitude maupun psychological well-being. Penelitian ini juga menggunakan studi populasi, sebanyak 30 responden wanita disabilitas di HWDI Bandung. Pengumpulan data menggunakan alat ukur dari gratitude yaitu GRAT-S (Watkins, 2003), sedangkan psychological well-being yaitu RPWB (Ryff, 1989) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi. Teknik penelitian ini menggunakan korelasional.  Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif yang signifikan kuat (r = 0,617) antara gratitude dengan pscyhological well-being.

Kata kunci: Wanita disabilitas, gratitude, pscyhological well-being