Hubungan antara Sikap terhadap Sistem Restrukturisasi dengan Teamwork (Studi Pada Karyawan PT. Bank X Cabang X Kota Bandung)

Sarah Reisalina, Ali Mubarak

Abstract


Abstract. PT. Bank X Branch of X Bandung at the beginning of the month of 2017 imposed a new restructuring system, so the head of branch which initially only oversees Operational as a whole, now there is a Sales unit under the head of the branch. It aims to maximize the two branch functions of sales and services that have not been excavated, so both Sales and Operational have demands in sales and service. While Sales and Operational employees have confidence that the change in structure is a separation of the focus of work so that they only perform one branch function that became their main focus. Sales focus on Sales function and Operational focus on service function, so that result in red target branch which mean not fulfilled because both do not help each other in reaching target together in branch. It also raises the teamwork between Sales and Operational in the declining branch. The purpose of this study is to obtain empirical data about the degree of closeness of the relationship between attitudes toward the system of restructuring with teamwork employees PT.Bank X Branch X Bandung. This research is a correlation research, by using the entire population that made the subject of research amounted to 30 employees consisting of Sales and Operational PT.Bank X Branch X Bandung. Measuring instrument used is a questionnaire about the attitude (from Allport, 1954) to the system of restructuring and teamwork (from Hoegl&Gemuenden, 2001). The data obtained were processed by using the Spearman Rank Correlation Test statistic calculation (rs). Then obtained results that show rs = 0.589 seen from the norms of the level of correlation toughness shows a moderately strong or moderate level.

Keywords: attitude, attitude towards restructuring system, teamwork

Abstrak. PT. Bank X Cabang X Kota Bandung pada bulan Januari tahun 2017 memberlakukan sistem restrukturisasi baru, sehingga kepala cabang yang awalnya hanya membawahi Operational secara keseluruhan, kini terdapat unit Sales yang dibawahi kepala cabang. Hal tersebut bertujuan untuk memaksimalkan dua fungsi cabang yaitu penjualan dan pelayanan yang selama ini belum tergali, sehingga baik Sales dan Operational memiliki tuntutan dalam penjualan dan pelayanan. Sedangkan para karyawan Sales dan Operational memiliki keyakinan bahwa perubahan struktur tersebut merupakan pemisahan fokus pekerjaan sehingga keduanya hanya melakukan satu fungsi cabang yang menjadi fokus utama mereka. Sales fokus pada fungsi penjualan dan Operational fokus pada fungsi pelayanan, sehingga hal tersebut berakibat pada target cabang yang merah yang artinya tidak terpenuhi dikarenakan keduanya tidak saling membantu dalam mencapai target bersama di cabang. Hal tersebut juga menimbulkan teamwork antara Sales dan Operational dalam cabang menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai derajat keeratan hubungan antara sikap terhadap sistem restrukturisasi dengan teamwork karyawan PT. Bank X Cabang X Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan menggunakan seluruh populasi yang dijadikan subjek penelitian yaitu berjumlah 30 karyawan yang terdiri dari Sales dan Operational PT. Bank X Cabang X Kota Bandung. Alat ukur yang digunakan ialah berupa kuesioner mengenai Sikap (dari Allport, 1954) terhadap sistem restrukturisasi dan Teamwork (dari Hoegl&Gemuenden, 2001). Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan perhitungan statistik Uji Korelasi Rank Spearman (rs). Kemudian diperoleh hasil yang menunjukkan rs = 0,589 dilihat dari norma taraf keeratan korelasi menunjukkan taraf yang cukup kuat atau sedang.

Kata kunci: sikap, sikap terhadap sistem restrukturisasi, teamwork


Keywords


sikap, sikap terhadap sistem restrukturisasi, teamwork

Full Text:

PDF

References


Forsyth, Donelson R. (2010). Group Dynamics. USA:Wadsworth.

Hoegl, M., & Geumenden, H. G. (2001). Teamwork quality and the success of innovative projects: A theoretical concept and empirical evidence. Journal of Organization Science. Vol. 12, No.4, pp.435-449; JStor.

Kaswan. (2017). Psikologi industri&organisasi. Bandung: Alfabeta.

Kreitner, Robert & Angelo Kinicki. (2014). Perilaku Organisasi. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Mar’at. (2001). Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukurannya. Bandung: Ghalia Indonesia.

Natanael, Hendro Manurung. (2013).Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Noor, Hasanuddin. (2016). Psikometri aplikasi penyusunan instrumen pengukuran

perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi UNISBA

Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi 12. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge. (2015). Perilaku Organisasi Edisi 16. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Siegel, Sidney. (1997). Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryana, Lelywati Idham & Suryana Sumantri. (2016). Psikologi Personel. Bandung: Universitas Islam Bandung Fakultas Psikologi.

Wahjono, Sentot Imam. (2010). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wibowo. (2010). Perilaku Dalam Organisasi. Yogyakarta: Rajawali Pers.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11401

Flag Counter    Â