Studi Deskriptif Mengenai Subjective Well-Being pada Guru Pendamping Sekolah Inklusi di PG-TK-SD-SMP Ibnu Sina Bandung
Abstract
Abstract. Inclusive education is an educational system that provides opportunities for all students who have abnormalities and have the potential for intelligence and / or special talents to attend education or learning in an educational environment together with students in general. One school implementing inclusion education is an inclusion school in PG-TK-SD-SMP Ibnu Sina Bandung. They always provide guidance in learning as well as playing to the students at school. Although with various job duties that many, it turns out the income as a companion teacher is far below standard salary in Bandung. Even so, they continued to feel prosperous because their co-workers helped each other, the students with special needs who were assisted felt they were happy, and parents who supported them to become companion teachers. These feelings by Diener (1984) are described as subjective well-being (SWB) which includes cognitive components, positive affect, and negative affect. This study has a purpose to get an overview of SWB on the accompanying teachers of inclusive schools in PG-TK-SD-SMP Ibnu Sina Bandung. The method used in this research is descriptive research with quantitative method. After calculating and processing data on 21 teachers accompanying the inclusive schools in PG-TK-SD-SMP Ibnu Sina Bandung using the Satisfaction with Life Scale (SWLS) and Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) measuring instruments that have been translated by the researchers into in Indonesian it is known that 11 people (52.4%) had a high Subjective Well-Being, while 10 other people (47.6%) had a low Subjective Well-Being.
Keywords: subjective well-being, companion teacher, inclusive school
Abstrak. Pendidikan inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan pada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan inklusi adalah sekolah inklusi di PG-TK-SD-SMP Ibnu Sina Bandung. Mereka selalu memberikan bimbingan dalam belajar serta bermain kepada siswa ABK di sekolah. Meskipun dengan berbagai tugas pekerjaan yang banyak, ternyata pendapatan sebagai guru pendamping tersebut jauh berada dibawah UMR Kota Bandung. Meskipun begitu, mereka tetap merasa sejahtera karena rekan kerja yang saling membantu, siswa ABK yang didampingi dirasanya membuat mereka senang, serta orangtua yang mendukung mereka untuk menjadi guru pendamping. Perasaan-perasaan tersebut oleh Diener (1984) dijelaskan sebagai subjective well-being (SWB) yang meliputi komponen kognitif, afek positif, dan afek negatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai SWB pada guru pendamping sekolah inklusi di PG-TK-SD-SMP Ibnu Sina Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Setelah melakukan perhitungan dan pengolahan data pada 21 guru pendamping sekolah inklusi di PG-TK-SD-SMP Ibnu Sina Bandung dengan menggunakan alat ukur Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Scale of Positif and Negative Experience (SPANE) yang sudah diterjemahkan oleh peneliti kedalam bahasa Indonesia diketahui bahwa 11 orang (52,4%) memiliki Subjective Well-Being yang tinggi, sedangkan 10 orang lainnya (47,6%) memiliki Subjective Well-Being yang rendah.
Kata kunci: subjective well-being, guru pendamping, sekolah inklusi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggriana, Tyas Martika, & Trisnani, Rischa Pramudia (2016). Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di Sekolah Dasar. Madiun: IKIP PGRI Madiun.
Diener, E. (1984). Subjective Well-Being. Psychological Bulletin, 95, 542-575.
Diener, E., Emmons, R.A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction with Life Scale. Journal of Personality Assesment, 49(1), 71-75).
Diener, R., Pavot, W. (1993). Review of the Satisfaction with Life Scale. Psychological Assesment Vol. 3 No. 2 p.164-172.
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective Well Being: Three decades of Progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276.
Diener, E. (2000). Subjective Well-Being, The Science of Happiness and a Proposal for a National Index). p.34-43.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2009). Subjective Well-Being : The Science of Happiness and Life Satisfaction. In S J Lopez & C. R. Snyder (Eds.), Oxford Handbook of Positive Psychology (pp.187-194). New York: Oxford University Press.
Diener, E., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Choi. D., Oishi, S., & Biswas-Diener, R. (2009). New measures of well-being: Flourishing and positive and negative feelings. Social Indicators Research, 39, 247-266.
Diener, E., Heintzelman, S. J., Kushlev, K., Tay, L., Wirtz, D., Lutes, L. D., Oishi, S. (2017). Findings all psychologists should know from the new science on subjective well-being. Canadian Psychology/Psychologie Canadienne, 58, 87-104.
Hair, J., Black, W., Babin, B., & Anderson, R. (2010). Multivariate Data Analysis. 7th Edition. New York: Pearson.
Hanggoro, Yohanes. (2015). Subjective Well-Being pada Biarawati di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Natasya, Dinda Arum. (2013). Subjective Well-Being pada Guru Sekolah Menengah. Surabaya: Universitas Surabaya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-20. Bandung: Alfabeta
Tarmansyah. (2007). Inklusi Pendidikan untuk Semua. Jakarta: Depdiknas, Dikti, Direktorat Ketenagaan.
Wangi, Eneng Nurlaili, & Annisaa Farras Rizky. (2015) Subjective Well-Being pada Guru Honorer di SMP Terbuka 27 Bandung. Bandung: Universitas Islam Bandung.
http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/02/sekolah-inklusi-dan-pembangunan-slb-dukung-pendidikan-inklusi diakses pada tanggal 19 Oktober 2017
http://digilib.unila.ac.id/7839/126/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 16 Oktober 2017
Anggriana, Tyas Martika, & Trisnani, Rischa Pramudia (2016). Kompetensi Guru Pendamping Siswa ABK di Sekolah Dasar. Madiun: IKIP PGRI Madiun.
Diener, E. (1984). Subjective Well-Being. Psychological Bulletin, 95, 542-575.
Diener, E., Emmons, R.A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction with Life Scale. Journal of Personality Assesment, 49(1), 71-75).
Diener, R., Pavot, W. (1993). Review of the Satisfaction with Life Scale. Psychological Assesment Vol. 3 No. 2 p.164-172.
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective Well Being: Three decades of Progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276.
Diener, E. (2000). Subjective Well-Being, The Science of Happiness and a Proposal for a National Index). p.34-43.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2009). Subjective Well-Being : The Science of Happiness and Life Satisfaction. In S J Lopez & C. R. Snyder (Eds.), Oxford Handbook of Positive Psychology (pp.187-194). New York: Oxford University Press.
Diener, E., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Choi. D., Oishi, S., & Biswas-Diener, R. (2009). New measures of well-being: Flourishing and positive and negative feelings. Social Indicators Research, 39, 247-266.
Diener, E., Heintzelman, S. J., Kushlev, K., Tay, L., Wirtz, D., Lutes, L. D., Oishi, S. (2017). Findings all psychologists should know from the new science on subjective well-being. Canadian Psychology/Psychologie Canadienne, 58, 87-104.
Hair, J., Black, W., Babin, B., & Anderson, R. (2010). Multivariate Data Analysis. 7th Edition. New York: Pearson.
Hanggoro, Yohanes. (2015). Subjective Well-Being pada Biarawati di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Natasya, Dinda Arum. (2013). Subjective Well-Being pada Guru Sekolah Menengah. Surabaya: Universitas Surabaya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-20. Bandung: Alfabeta
Tarmansyah. (2007). Inklusi Pendidikan untuk Semua. Jakarta: Depdiknas, Dikti, Direktorat Ketenagaan.
Wangi, Eneng Nurlaili, & Annisaa Farras Rizky. (2015) Subjective Well-Being pada Guru Honorer di SMP Terbuka 27 Bandung. Bandung: Universitas Islam Bandung.
http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/02/sekolah-inklusi-dan-pembangunan-slb-dukung-pendidikan-inklusi diakses pada tanggal 19 Oktober 2017
http://digilib.unila.ac.id/7839/126/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 16 Oktober 2017
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11321
  Â