Hubungan Antara Self-Esteem dengan Subjective Well-Being pada Ibu dari Anak dengan Tunagrahita di SLB-BC Nike Ardilla Kota Bandung
Abstract
Abstract. The presence of a child is a dream for every parent, whose hope is perfectly born, physically and mentally. But there are parents who have a mentally retarded child. It makes it difficult for parents to accept their presence and even decrease Self-Esteem. The high and low Self-Esteem determines the Subjective Well-Being. So it can be said that the decrease in Self-Esteem will also reduce Subjective Well-Being. But in SLB-BC Nike Ardilla found mothers who showed characteristics that indicated high Self-Esteem and high Subjective Well-Being. Therefore, the formulation of the problem in this study is "how closely the relationship between Self-Esteem and Subjective Well-Being in the mother of children with mental retardation in SLB-BC Nike Ardilla Bandung?". The purpose of this study was to determine how closely the relationship between Self-Esteem and Subjective Well-Being in mothers of children with mental retardation in SLB-BC Nike Ardilla Bandung. The research hypothesis the higher the Self-Esteem, the higher the life satisfaction, the higher the Self-Esteem, the higher the positive affect, the higher the Self-Esteem, the lower the negative affect. The Self-Esteem Theory of Coopersmith and The Well-Being Subjective Theory of the Diener. Data collection method used in this research is questionnaire. Subjects in this study were 26 mothers who had children with tunagrahita. The analysis technique in this study uses Rank Spearman test. Self-Esteem correlation results with Subjective Well-Being which includes life satisfaction of rs: 0.749. Self-Esteem with positive affect of rs: 0.669 and Self-Esteem with a negative affect of rs: -0.582. Showing that there is a close relationship between Self-Esteem and life satisfaction and positive affect and the relationship is strong enough with negative affect
Keywords: Self-Esteem, Subjective Well-Being, Mental Retardation
Abstrak. Kehadiran anak merupakan dambaan bagi setiap orangtua, yang harapannya lahir dengan sempurna, secara fisik dan mental. Namun terdapat orangtua yang dikarunai anak tunagrahita. Membuat orangtua sulit menerima kehadirannya bahkan penurunan Self-Esteem. Tinggi rendahnya Self-Esteem ini menentukan Subjective Well-Being. Maka dapat dikatakan penurunan Self-Esteem akan menurunkan juga Subjective Well-Being. Namun pada SLB-BC Nike Ardilla ditemukan para ibu yang menunjukan karakterinstik yang mengindikasikan Self-Esteem yang tinggi dan juga Subjective Well-Being yang tinggi. Oleh karenanya, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “seberapa erat hubungan antara Self-Esteem dengan Subjective Well-Being pada ibu dari anak dengan Tunagrahita di SLB-BC Nike Ardilla Kota Bandung ?â€. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara Self-Esteem dengan Subjective Well-Being pada ibu dari anak dengan tunagrahita di SLB-BC Nike Ardilla Kota Bandung. Hipotesis penelitian semakin tinggi Self-Esteem maka semakin tinggi kepuasan hidup, semakin tinggi Self-Esteem maka semakin tinggi afek positif, semakin tinggi Self-Esteem maka semakin rendah afek negatif.  Teori yang digunakan adalah Self-Esteem dari Coopersmith dan Teori Subjective Well-Being dari Diener. Metode pengumpulan data adalah kuesioner. Subjek dalam penelitian ini adalah 26 ibu yang memiliki anak tunagrahita. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Rank Spearman. Hasil korelasi Self-Esteem dengan Subjective Well-Being yang meliputi life satisfaction sebesar rs :0.749. Self-Esteem dengan afek positif sebesar rs : 0.669 dan Self-Esteem dengan afek negative sebesar rs : -0.582. Menunjukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara Self-Esteem dengan life satisfaction dan afek positif dan hubungan cukup kuat dengan afek negatif.
Kata Kunci: Self-Esteem, Subjective Well-Being, Tunagrahita
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aditomo, A., & Retnowati, S. (2004). Perfeksionisme, Harga Diri, dan Kecenderungan Depresi pada Remaja Akhir. Psikologika, XXXI(1), 1-14.
Anindyajati, M., & Karima, C. M. (2004). Peran Harga Diri terhadap Asertivitas Remaja Penyalahguna Narkoba (Penelitian pada Remaja Penyalahguna Narkoba di Tempat-Tempat Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba). Jurnal Psikologi, II(1), 49-73.
Arikunto, Suharsimi., (2006). Metode Penelitian: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Azwar, S. (2009). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya (Edisi kedua). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Baron, R., & Byrne, D. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Compton, W. C. (2005). Introduction to Positive Psychology. New York: Thomson Wodsworth.
Coopersmith, Stanley. (1967). The antecendents of Self-Esteem. San Fransisco : W. H. Freeman and Company.
Diener, Ed. (1984). Subjective Well-Being. Psycholgical Bulletin, 95(3), 542-575.
Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction with Life Scale. Journal of Personality Assessment, 49, 71-75.
Diener, E., Emmons, R. A. (1985). Factors predicting satsifaction judgement: A comparative examination. Social Indicators Research, 16, 157-167.
Diener, Ed., Suh, E., Oishi, S. (1997). Recent finding on Subjective Well-Being. Indian Journal of Clinical Psychology, 1-24.
Diener, Ed., Suh, E. M., Lucas, R. E., Smith, H. L. (1999). Subjective Well-Being: Three decades of progress. Psychological Bulletin, 125 (2) , 276-302.
Diener, E. 2003. Personality, Culture, and Subjective Well-Being: Emotional and Cognitive Evaluation of Life. Journal Of Pshychology vol 54: 403-419
Diener, Ed. (2006). Guidelines for national indicators of Subjective Well-Being and ill-being. Applied Research in Quality of Life, 1, 151–157.
Diener, E. (2009). The Science of Well-Being The Collected Works of Ed Diener. USA: Springer
Dsouza, L. (2001). Shyness and Self-Esteem, Clinical Psychology, 28, 246 [On-line]. Available FTP:proquest.compqdauto.htm
Eid, M & Larsen, R. J. (2008). Ed Diener and the Science of Subjective Well-Being. Guilford Publication
Firdaus, Sidik.,& Hidayat, Ryan. (2012). Pembangunan Website di SLB BC Nike Ardilla. Thesis. UNIKOM
Ghaisani, Ghea. (2015). Hubungan Self-Esteem dan Loneliness pada Pelaku Cybersex di Bandung. Skripsi. Universitas Islam Bandung.
Halim, Andinia Rizky. (2015). Pengaruh self-compassion terhadap Subjective Well-Being pada mahasiswa asal luar jawa tahun pertama Universitas Negeri Semarang. Under graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Noor, Hasanuddin. (2010). Psikometri aplikasi penyusunan instrumen pengukuran perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi UNISBA
Jeffrey, Trawick-Smith. Early Childhood Development, A Multicultural Perspective. (USA: Merrill Prencice Hall,2003),hal.. 417 -420
Junaidi, Junaidi (2015) Memahami Skala-Skala Pengukuran. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Khairuddin. (2002). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Kerlinger, F. N. (2006). Asas-asas penelitian behavioral edisi ketiga (cetakan kesebelas). Terjemahan: Simatupang. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lubis, Susi Handayani Br. (2011). Hubungan Self-Esteem dengan Subjective Well-Being karyawan UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta
Mahanty, Sampeet (2013). Self-Esteem And Life Satisfaction Among University Students: The Role Of Gender And Socio-Economic Status. Schooary Research Journal Interdisciplinary Studies.
Mujaddid. (2014). Kesehatan Anak Dengan Disabilitas. Buletin Jendela Data Dan Kesehatan. 25-30
Pranata Ginting. (2016). Yoga. Hubungan Self-Esteem Dengan Life Satisfaction Pada Penyintas Bencana Erupsi Gunung Sinabung Yang Bersuku Karo. Skripsi. Universitas Sumatera Utara
Rosenberg, M. (1965). Society and the Adolescent Self-Image. Princeton: Princeton University Press.
Ryan, R. M., Deci, E. L. (2001). On happiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well being. Department of Clinical and Social Sciences in Psychology, 52, 141-166.
Sa'diyah, Siti Chalimatus (2012) Hubungan Self-Esteem dengan kecenderungan cinderella complex pada mahasiswi semester VI Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Safari, T. (2005). Autisme : Pemahaman Baru untuk Hidup Bermakna Bagi Orangtua. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sari, Ana Putri., Jumaini, & Hasanah Oswati. Hubungan Konsep Diri Orang Tua Dengan Motivasi Dalam Merawat Anak Retardasi Mental. Jurnal. Universitas Riau. Riau
Singarimbun M. & Effendi, S. (1991). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sufi, fairuz. (2016). Hubungan antara pengasuhan dengan Subjective Well-Being ibu dari anak dengan autisme. Skripsi thesis, universitas airlangga.
Somantri, T. Sutjihati. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung. PT Refika Aditama
Yamin, S., & Kurniawan, H. (2014). SPSS complete: teknik analisis terlengkap dengan software spss. Jakarta: Salemba Infotek
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11199
  Â