Kajian Teknis Perbandingan antara Kinerja Detonator Elektronik Austin E-Star dan Detonator Nonel terhadap Kontrol Vibrasi dan Fragmentasi pada Peledakan PT. Dahana di Pit Tutupan PT. Sapta Indra Sejati Jobsite PT. Adaro Tabalong Kalimantan Selatan

Ginanjar Abdul Aziz, Zaenal Zaenal, Yuliadi Yuliadi

Abstract


Abstract. The research activities were carried out in the Pit-CT and Pit-N at PT Dahana jobsite Adaro, Tabalong, South Kalimantan. Blasting activities carried out at PT Adaro Indonesia use two different detonators which is nonel and electronic detonators. In theory, electronic detonators have advantages in accuracy and effectiveness, while nonel detonators are superior in cost efficiency. Then a study is needed to measure the performance resulting from the use of both detonators. One of the success rates for blasting can be seen from the quality of the fragmentation and the vibration value of the blasting produced. Fragmentation and vibration have close links that are generally the opposite of each other in the results. These two parameters can be used as a reference to determine the comparison of the performance levels of the two detonators. Then in this study  was determined that several factors were made fixed in the study, including the 8 m burden, 9 m spacing, 200 mm borehole diameter, blasting corner cut pattern, upright drilling direction, staggered rectangular drilling pattern, single deck hole, with clay rock. Fragmentation measurement is done by the method of photography using split desktop. And for vibration measurements carried out using a blastmate whose results will be used as simulation material. The size of the fragmentation from electronic blasting has an X50 range of 72.95% - 100% with an average of 96.57%, and the largest block is 89.88 cm. And nonel blasting has an X50 range of 52.48% - 100% with an average of 83.71%, and the largest block is 104.19 cm. Vibration from electronic blasting has PVS in the range 0.874 - 1.924 mm/s, with a maximum number of contents per delay of 158 kg. Whereas the vibration of nonel blasting with the closest slope bench critical area has a range of 4.64 - 23.75 mm/s, with a maximum number of contents of 1038 kg/delay. After simulation of PVS calculations from nonel to electronic blasting, PVS values ranged from 6.1 to 14.11 mm/s with PVS values ranging from 7.87% to 52.39% with an average difference of 25.18%. The total volume of blasting results using an electronic detonator 601,164 m3 with a PF of 0.19 kg/m3. Whereas the nonel has a total blasting volume of 776,628 m3 with a PF of 0.29 kg/m3.

Keywords: Fragmentation, Vibration, Delay, Powder Factor (PF).

Abstrak. Kegiatan penelitian dilakukan di Pit-CT dan Pit-N di PT Dahana jobsite Adaro, Tabalong, Kalimantan Selatan. Kegiatan peledakan yang dilakukan di PT Adaro Indonesia menggunakan dua detonator yang berbeda yaitu detonator nonel dan elektronik. Secara teori, detonator elektronik memiliki keunggulan dalam akurasi dan efektivitas, sedangkan detonator nonel lebih unggul dalam efisiensi biaya. Maka diperlukan kajian untuk mengukur kinerja yang dihasilkan dari penggunaan kedua detonator. Tingkat keberhasilan peledakan salah satunya dapat diketahui dari kualitas fragmentasi dan nilai vibrasi peledakan yang dihasilkan. Fragmentasi dan vibrasi memiliki kaitan erat yang umumnya saling bertolak belakang dalam hasilnya. Kedua parameter tersebut dapat dijadikan acuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kinerja kedua detonator. Dalam penelitian ini ditentukan bahwa ada beberapa faktor yang dijadikan tetap dalam penelitian, diantaranya burden 8 m, spasi 9 m, diameter lubang bor 200 mm, pola peledakan corner cut, arah pemboran tegak, pola pemboran staggered rectangular, lubang single deck, dengan batuan clay. Pengukuran fragmentasi dilakukan dengan metode fotografi menggunakan split desktop lalu dilakukan pengukuran digging time untuk mengetahui kualitas dari fragmentasi. Dan untuk pengukuran vibrasi dilakukan dengan menggunakan blastmate yang hasilnya akan dijadikan bahan simulasi. Ukuran fragmentasi dari peledakan elektronik memiliki rentang X50 dari 72,95% - 100% dengan rata-rata 96,57%, dan bongkah terbesar yaitu 89,88 cm. Dan peledakan nonel memiliki rentang X50 dari 52,48% - 100% dengan rata-rata 83,71%, dan bongkah terbesar yaitu 104,19 cm. Vibrasi dari peledakan elektronik memiliki PVS pada rentang 0,874 – 1,924 mm/s, dengan jumlah isian maksimal per delay 158 kg. Sedangkan untuk vibrasi peledakan nonel dengan critical area slope bench terdekat memiliki rentang 4,64 – 23,75 mm/s, dengan jumlah isian maksimal 1038 kg/delay. Setelah dilakukan simulasi perhitungan PVS dari peledakan nonel menjadi elektronik didapat nilai PVS dengan rentang 6,1 – 14,11 mm/s dengan perbedaan nilai PVS berkisar antara 7,87 % - 52,39 % dengan rata-rata perbedaan 25,18%. Volume total hasil peledakan menggunakan detonator elektronik 601.164 m3  dengan  PF 0,19 kg/m3. Sedangkan untuk nonel memiliki volume total hasil peledakan 776.628 m3 dengan PF 0,29 kg/m3.

Kata Kunci: Fragmentasi, Vibrasi, Delay, Powder Factor (PF).


Keywords


Fragmentasi, Vibrasi, Delay, Powder Factor (PF).

Full Text:

PDF

References


Ash, R.L., (1963), Design of Blasting Round, Surface Mining, New York, USA: B.A. Kennedy, Editor, Society for Mining, Metallurgy, and Exploration.

Bhandari, S., (1997), Engineering Rock Blasting Operations, Rotterdam, Netherlands: A. A. Balkema.

Cunningham, C.V.B., (1983), The Kuz-Ram Model for Prediction of Fragmentation From Blasting, First International Symposium on Rock Fragmentation by Blasting, Lulea, Swede.

Cunningham, C.V.B., (2000), The Effect Of Timing Precision on Control of Blasting Effects. Proceedings 1st EFEE Conference on Explosives and Blasting Technique, Munich, Jerman.

Cunningham, C.B.V., (2005), The Kuz-Ram Fragmentation Model – 20 Years on, United Kingdom: European Federation of Explosives Engineers.

Dick, R.A., Fletcher, L.R. dan D’Andrea, D.V., (1983), Explosive and Blasting Procedures Manual, USA: United States Department of The Interior.

Jimeno C.L. dan Jimeno E.L., (1995), Drilling and Blasting of Rocks, Rotterdam/Brookfield: A. A. Balkema.

Hustrulid, W.A., (1999), Blasting Principles for Open Pit Mining: Theoritical Foundations, Volume 2. Colorado School of Mines, Colorado, USA: Taylor and Francis Group CRC.

Koesnaryo. S., (2001), Rancangan Peledakan Batuan, Yogyakarta, Indonesia: Fakultas Tambang UPN Veteran Yogyakarta.

Konya, C.J., dan Walter, E.J., (1990), Surface Blast Design, New Jersey, U.S.A: Prentice Hall. Englewood Cliffs.

Richards, A. B., Evans R., dan Moore A. J, (1994), Blast Vibration Course : Measurement, Assesment, Control, Australia : Australian Institute of Mining & Metallurgy.

Rosenthal M.F., dan Marlock G.L., (1987). Blasting Guidance Manual, Washington DC, USA: OSMRE.

SNI, (2010), SNI 7571: Baku Tingkat Getaran Peledakan pada Kegiatan Tambang Terbuka Terhadap Bangunan, Bandung, Indonesia : BSN.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v6i2.23859

Flag Counter    Â