Kajian Sisa Umur Pakai Pipa Transportasi Crude Oil Pipeline E (SP 05 – SP 06) di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat

Abstract

Abstract. Crude oil transportation activities generally use pipelines, pipes that are made from metal. The use of metal pipes is done because the metal has good resistance to temperatures and pressures. Metal pipes can experience quality degradation caused by corrosion that occurs due to direct contact with the internal and external environment. The loss caused by this corrosion is a reduction in the thickness of the pipe which can cause leakage in the pipe and the remaining useful life of the pipe is low. Therefore, monitoring is needed, one of which is the study of the remaining life of the crude oil transportation pipeline so that transportation activities can proceed well. This research was conducted on a crude oil transportation pipe which has a length of 2,300 m located above and below the surface of the land. This research was conducted with the aim of knowing the type of corrosion, the corrosion control method applied, the corrosion rate (Corrosion Rate), and the remaining service life (Remaining Service Life) of the pipe. Environmental conditions at the study site had a soil pH that ranged from 5.8 - 6.2 which included in the acid category, environmental temperature ranged from 29 ° C - 30 ° C, and soil resistivity ranged from 2,114 - 3,431 ohms. in the category of highly corrosive to corrosive. The research methodology used is the measurement of the reduction in pipe thickness to determine the corrosion rate and the remaining service life (Remaining Service Life) of the pipe based on API 570. Measurement of the actual thickness of the pipe is carried out using the Ultrasonic Thickness Gauge Panametrics MG 2 DL at 13 test points. The types of corrosion that occur in crude oil transportation pipelines are uniform corrosion and uniform corrosion. Corrosion control method which is applied internally is by adding corrosion inhibitors namely UOPTM UNICORTM C. While external corrosion control is done by coating method using Rust-Oleum Stops Rust Enamel Brush, wrapping method that uses Polyken The Berry Plastics CPG System 942/955 EN and Cathodic protection method of sacrificial anode system  (SACP) uses magnesium (Mg) as sacrificial anode. Corrosion rate in the crude oil transportation pipeline is 0.34 - 0.44 mm / year which is included in the good category based on relative corrosion resistance. The remaining service life of the pipe is 4.42 - 10.60 years, and there are 23% test points that do not reach the  design life of the pipe, which is 20 years.

Keywords:   Carbon Steel Pipe, Crude Oil, Corrosion Type, Corrosion Rate, Remaining Service Life.

 

Abstrak. Kegiatan transportasi crude oil umumnya menggunakan jalur-jalur pipa, pipa yang digunakan berbahan dasar logam. Penggunaan pipa logam ini dilakukan karena logam memiliki ketahanan yang baik terhadap temperatur dan tekanan.  Pipa logam dapat mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh adanya korosi yang terjadi   akibat adanya kontak langsung dengan lingkungan internal dan eksternal. Kerugian yang ditimbulkan akibat adanya korosi ini adalah adanya pengurangan ketebalan pipa yang dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada pipa dan sisa umur pakai pipa menjadi rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukannya monitoring salah satunya yaitu kajian sisa umur pakai pipa transportasi crude oil agar kegiatan transportasi dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan pada pipa transportasi crude oil yang memiliki panjang 2.300 m yang terletak di atas dan di bawah permukaan tanah dengan umur pipa 15 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui jenis korosi, metode pengendalian korosi yang diaplikasikan, laju korosi (Corrosion Rate), dan sisa umur pakai (Remaining Service Life) pipa. Kondisi lingkungan di lokasi penelitian memiliki pH tanah yaitu berkisar antara 5,8 – 6,2 yang termasuk ke dalam kategori asam, suhu lingkungan berkisar antara 29 C - 30 C, dan resistivitas tanah berkisar antara 2.114 – 3.431 ohm.cm termasuk ke dalam kategori highly corrosive sampai corrosive. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pengukuran pengurangan ketebalan pipa untuk menentukan laju korosi (Corrosion Rate) dan sisa umur pakai (Remaining Service Life) pipa berdasarkan API 570. Pengukuran ketebalan aktual pipa dilakukan dengan menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge Panametrics MG 2 DL pada 13 test point. Jenis korosi yang terjadi pada pipa transportasi crude oil adalah korosi merata (Uniform Corrosion) dan korosi erosi (Errosion Corrosion). Metode pengendalian korosi yang diaplikasikan secara internal adalah dengan penambahan inhibitor korosi yaitu UOP^TM UNICOR^TM C. Sedangkan pengendalian korosi secara eksternal dilakukan dengan metode coating menggunakan Rust-Oleum Stops Rust Enamel Brush, metode wrapping metode proteksi katodik sistem anoda korban (SACP) menggunakan magnesium (Mg) sebagai anoda korban. Laju korosi pada pipa  transportasi crude oil ialah sebesar 0,34 - 0,44 mm/tahun yang termasuk ke dalam kategori good berdasarkan ketahanan korosi relatif. Sisa umur pakai pipa adalah 4,42 – 10,60 tahun, dan terdapat 23% test point yang tidak dapat mencapai umur desain pipa yaitu 20 tahun.

Kata Kunci:     Pipa Baja Karbon, Crude Oil, Jenis Korosi, Laju Korosi, Sisa Umur Pakai