ANALISIS PERAN SEKTOR PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN INDUSTRI (BGI) DALAM UPAYA MENDUKUNG PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA BARAT

Mikdad Shahbal, Ukar W Soelistijo, Sri Widayati

Abstract


Provinsi Jawa Barat memiliki sumberdaya mineral nonlogam dan batuan yang cukup besar. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap analisis keterkaitan antarsektor ekonomi, Location Quotient (LQ) dan angka pengganda di Provinsi Jawa Barat keterkaitan ke belakang sektor pertambangan BGI terhadap sektor-sektor ekonomi hulunya masih kecil  αj (<1), yaitu 0,746, dan juga keterkaitan ke depan sektor pertambangan BGI terhadap sektor-sektor hilirnya masih kecil (<1), yaitu 0,710, sedangkan LQ>1 yaitu kabupaten Sukabumi, Bogor, Ciamis, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Bandung Barat dan Kota Banjar, yang artinya dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan memiliki suprlus untuk diekspor. Pada umumnya efek ganda ekonomi yang dihasilkan oleh pengusahaan sektor pertambangan bahan galian industri cukup baik (>1), yaitu pengganda output (1,37), pengganda investasi (1,38), pengganda tenaga kerja (1,23), pengganda pendapatan (1,23), pengganda nilai tambah sebesar 1,26 menunjukkan bahwa sektor pertambangan BGI dapat memberikan nilai tambah bagi sektor ekonomi lainnya. Pengganda surplus usaha yang cukup tinggi 2,304 angka ini menjadi daya tarik untuk para investor menanamkan modalnya.

Berdasarkan perhitungan output pada Tabel I-O 2010 dan proyeksi Tabel I-O tahun 2013 dan 2035. Nilai permintaan akhir (Y)  pada tahun 2013 adalah Rp. 1.070,118 trilyun dan untuk proyeksi permintaan akhir (Y) pada tahun 2035 adalah sebesar Rp. 3.319 trilyun ini dengan asumsi laju pertumbuhan sebesar 6,01%. Dengan menggunakan linier program Ŷ Tahun 2013 adalah Rp.1.070,443 dan Ŷ tahun 2035 adalah Rp.3.319,4 Triliun. Dan rasio dari optimasi tersebut adalah Y/Ŷ 0,9997 pada tahun 2013 dan untuk tahun 2035 adalah 1. Itu berarti perekonomian Jawa Barat belum efisien tetapi pada masa yang akan datang akan semakin efisien .




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.1996

Flag Counter    Â