Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. PASIFIK GLOBAL UTAMA Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan

Zulkifli Yadi, Febri Hirnawan, Maryanto Maryanto

Abstract


Dalam perencanaan tambang terbuka, di samping cadangan bahan galian, teknis penambangan, ekonomi, dan lingkungan, Terkait faktor keamanan yang penting dalam operasi penambangan terbuka yaitu kestabilan lereng.

PT. Pasifik Global Utama Melakukan kajian geoteknik untuk mendukung rencana penambangan batubara dengan memaksimalkan kemiringan dan ketinggian lereng untuk optimalisasi penambangan yang diperkirakan masih aman. Penentuan desain lereng bukaan tambang didasarkan atas hasil kajian geoteknik, yang difokuskan pada pemodelan dan analisis kemantapan lereng mengunakan metode keseimbangan batas.

Analisis kemantapan lereng dilakukan pada lereng keseluruhan, lereng tunggal dan lereng timbunan. Hasil analisis pada kemantapan lereng akhir rencana section X-31 dengan sudut 40 derajat dengan elevasi +50m, tinggi lereng maksimum 50m, dan FK=1,5, lereng akhir section X-25 dengan sudut 50 derajat dengan elevasi +60m, tinggi lereng maksimum 45m, dan FK=1,5, tinggi lereng X-19 dengan sudut 50 derajat dengan elevasi  +40m, tinggi lereng maksimum 47m, dan FK=1,5, lereng akhir section X-28 dengan sudut 40 derajat dengan elevasi +30m, tinggi lereng maksimum 59m, dan FK=1,5, lereng akhir section X-23 dengan sudut 50 derajat dengan elevasi +60m, tinggi lereng maksimum 50m, dan FK=1,5. Hasil analisis pada lereng tunggal Sudut (α)=700, tinggi jenjang maksimum (H) =10m dengan FK = Diatas kriteria stabilitas (1,3). hasil analisis pada lereng timbunan sudut (α)=150, tinggi maksimum (H)=40m, dan FK=1,94, Sudut (α)=200,  tinggi maksimum (H)=30m, dan FK=1,68, Sudut (α)=250, tinggi maksimum (H)=30m, dan FK=1,53, Sudut (α)=300, tinggi maksimum (H)=20m, dan FK=2,01, Sudut (α)=350, tinggi maksimum (H)=20m, dan FK=1,96, Sudut (α)=400, tinggi maksimum (H)=20m, dan FK=1,9.


Keywords


geoteknik

References


• Anonim, 2008, Diktat Penuntun Pratikum Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung, Bandung.

• Anonim, 2004A, Peta Administrasi Sumatera Selatan, Sumatera.

• Anonim, 2004B, Peta Topografi Citra SRTM Sumatera Selatan, Sumatera.

• Bieniawski, Z. T., 1984, Rock Mechanics Design in Mining and Tunneling, A. A. Balkema, Rotterdam.

• Bishop, A.W. 1955, The Use the Slip Circle in the Stability Analisys of Slopes, Geotechnique, Vol 5, No. 1, hal 7-17.

• Hoek, E. & J. W. Bray, 1981, Rock Slope Engineering, Revised Third Edition, The Institution of Mining and Metallurgy, London.

• Kliche, Charles. A. 1999, Rock Slope Stability, The Society for Mining, Metallurgy, London, England

• Maryanto, 2008, “Geoteknika Tambangâ€, Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Pertambangan UNISBA, Bandung.

• Partanto P. dan Zaenal. 2007, Buku Ajar Tambang Terbuka, Universitas Islam Bandung, Bandung.

• S. Gafoer, T. Cobrie dan J. Purnomo, 1986, Buku Lampiran Peta Geologi Lembar Lahat, Stratigrafi daerah penelitian cekungan sumatera selatan, Indonesia.

• Sulistijo, Budi, 2002, Analisis Kemantapan Lereng Batuan, Khursus Singkat, Geoteknik Terapan Untuk Tambang Terbuka, departemen Teknik Pertambangan ITB, Bandung

• Yuliadi, 2006, Geoteknik Tambang, Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung, Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.1094

Flag Counter    Â