Implikasi Pendidikan QS. An-Nahl Ayat 125-128 terhadap Kompetensi Paedagogis dan Kepribadian Guru

Ipit Nurjanah, Sobar Al Ghazal, Asep Dudi Suhardini

Abstract


Guru adalah profesi yang memerlukan tanggung jawab yang harus dikerjakan secara profesional. Karena guru adalah individu yang memiliki tanggung jawab moral terhadap kesuksesan anak didik, maka kebrhasilan siswa sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dimiliki guru. Oleh karena itu, kompetensi profesional diharapkan akan memberikan sesuatu yang positif yang berkenaan dengan keberhasilan prestasi belajar siswa. Guru yang profesional adalah guru yang mempunyai sejumlah kompetensi yang dapat menunjang tugasnya. Permasalahan yang terjadi banyak guru yang kurang memahami tentang kompetensi keguruan dan kurang bijak dalam bersikap sebagai orang yang dianggap lebih berilmu, sehingga hal tersebut menjadi hambatan dalam tujuan mensukseskan siswa melalui pendidikan. Adapun rumusan masalah sekaligus yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pendapat para Mufassir mengenai QS. An-Nahl ayat 125-128, (2) Eensi yang terkandung dalam QS. An-Nahl ayat 125-128, (3) Pendapat para ahli tentang kompetensi paedagogis dan kepribadian guru, (4) Implikasi pendidikan yang terkandung dalam QS. An-Nahl ayat 125-128 terhadap kompetensi paedagogis dan kepribadian guru.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Menurut (Winarno, 1990:193), metode deskriptif adalah memberikan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data atau mengklasifikasikan, menganalisa dan menginterprestasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Study literatur (book survey). Hasil rangkuman dari beberapa pendapat Mufassir diperoleh beberapa esensi yaitu: (1) Seorang pendidik mempunyai tanggung jawab serta amanah terhadap peserta didik untuk mengamalkan ilmunya agar peserta didik menjadi manusia yang bertakwa dan bermanfaat bagi diri sendiri dan sesamanya. (2) Seorang pendidik harus dapat mengembangkan sikap interaksi dengan peserta didik sehingga memudahkan pada peserta didik dalam memahami materi pelajaran. (3) Dalam proses pendidikan dimungkinkan adanya reward dan punishment agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa selama mengikuti syarat dan ketentuan yang benar. (4) Seorang penddik hendaknya memiliki kompetensi kepribadian dan kualitas personal sebagai panutan bagi peserta didiknya. Implikasi yang terkandung dari QS. An-Nahl ayat 125-128 adalah: (1) isi ayat 125-128 dari Qur’an surat An-Nahl menjadi landaan yang kuat untuk ketentuan kompetensi paedagogis dan kepribadian guru (2) seorang yang menjadi guru pada dasanya tidak cukup hanya memiliki wawasan saja, tetapi juga harus berkompeten di bidangnya juga memiliki kualitas personal yang baik. (3) Kewajiban menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu pengetahuan tidak lepas dari individualnya yang berperan secara aktif, peran yang utama dalam mengamalkan ilmu secara konsep islam sebagai kewajiban. (4) Bentuk interaksi dan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif, sehingga timbul situasi sosial dan emosional yang menyenangkan pada tiap personal, baik guru maupun siswa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing. (5) Seorang pendidik tidak boleh mengabaikan pemberian hukuman yang efektif sehingga membuat peserta didik jera dan bertanggungjawab atas perbuatannya. Demikian juga dengan pemberian penghargaan terhadap peserta didik agar supaya menjadi motivasi bagi lingkungannya. (6) Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan.

 

Teacher is a profession that needed a professional responsibility. Because teacher is an individual who has moral responsibility toward their successfully students, their students success are influenced by the working of their teacher.Therefore, professional competence is expected give a positive motive about students achievements. A professional teacher is a teacher who had many competence that supporting his/her jobs. Nowaday the problems is many teacher have lack of understanding about teacher competence and less wise in attitude as a person who has many of knowledge, that makes an obstacle in the purpose of successing students through education. The formulation and the aims of the research are to find out: (1) mufassir’s opinion about QS. An-Nahl verses 125-128, (2) Essence of QS. An-Nahl verses 125-128, (3) Expert opinian about paedagogic competence and teacher personality, (4) Implication of education that contains on QS. An-Nahl verses 125-128 toward paedagogic competence and teacher personality. The research used descriptive analysis methos. According to (Winarno, 1990:193), descriptivre method is gave a several solution to solve the actual problem by collecting or classifying, analyzing, and interpreting the data. The research used study literature technique (book survey). The concluded from several mufassir opinion as follows: (1) An educators had a responsibility and trusteeship toward their students to apply their knowledge in order to make their students being a faithful and useful person for themself and their fellow. (2) An educators should improve their interaction with students in order to make students easy to understand the materials. (3) During learning process presence a reward dan punishment to improve the students achievement as long they follows the rules right. (4) An educators should have a personal competence and personal quality as role for their students. The implication contains from QS. An-Nahl verses 125-128 are: (1) The content from QS An-Nahl verses 125-128 becomes a strong foundation to determine paedagogics competence and teacher personality (2) Had a knowledge is not enough for being a teacher, there’s need a competence in their field also has a good personal quality. (3) The duty to keep learning and applying their knowledge as the main role in applying knowledge in Islamic concept. (4) Shape the effective interaction and communication between educators and students that make a social situation and good emotion for each personal in teaching and learning, with a duty and responsiblity from educators and students. (5) An educator do not careless in giving the effective punishment that made students realized and responsible and also the rewards for student motivation. (6)A teacher personality had a big contribution for the successfull of education.


Keywords


Competence, Paedagogic, Personality

References


Departemen Agama RI. (2005). Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: CV Diponegoro

Hamalik, Oemar. (2003). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara

Hasim, Abdul. (2010). Landasan Pendidikan, Bogor: Ghalia Indonesia

Musfah, Jejen. (2015). Redesain Pendidikan Guru, Jakarta: Prenadamedia Group

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar penelitian ilmiah: dasar, metode, dan tekhnik, Bandung: tarsito

Suryana, Y. (2015). Kompetensi Paedagogik Untuk Peningkatan Kinerja dan Mutu Guru, Jakarta: Cv Az-Zahra




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.3960