Implikasi Pendidikan dari Al-Qur’an Surah Al-Isra’ Ayat 23-24 tentang Berbuat Baik kepada Orang Tua terhadap Pendidikan Akhlak di Keluarga

Nihayatul Muhtajah, Aep Saepudin, Arif Hakim

Abstract


Abstract. It is undeniable that the lack of morals in humans is one of the causes of various conflicts in life. Not only in society which has a wider scope, but also in the family, which in this case becomes a miniature society. There are often conflicts between members in it. The Qur'an which is a guide and a guide for life, of course provides a guide so that humans who practice it can live in peace and quiet. QS. Al-Isra verses 23-24, are very relevant as an answer to answer the questions above. Because in the verse, it is explained about the education of monotheism. So that this monotheism is the basis for the next claim in the verse, namely ethical procedures in the family. The form of research that the author uses in this research is library research. So that the source of the study comes from reading texts. In addition, the researcher also uses descriptive analysis methods in analyzing and explaining the object of study that the author examines. The sources of this research come from primary and secondary sources. The primary source is the interpretation of the Qur'an in surah al-Israa' verses 23 to 24, such as Tafsir Tafsir Al-Munir, Ibn Kathir, Tafsir Maraghi, Tafsir Al-Qurtubi and Tafsir Unisba. While the secondary sources are related data that can assist researchers in completing this research. This research then led to a conclusion that became a thesis, namely that the Qur'an is surah. Al-Isra 'verse 23-24 contains the value of teaching about monotheism and morality, especially in the family.

Keywords: Education, Morals, Family, Al-Qur'an.

Abstrak. Tidak bisa disanggah, bahwa kurangnya akhlak yang ada dalam diri manusia, menjadi salah satu penyebab terjadinya berbagai konflik di kehidupan. Bukan saja di masyarakat yang cakupanya lebih luas, dalam keluarga pun, yang dalam hal ini menjadi miniatur masyarakat. Sering terjadi konflik antara anggota di dalamnya. Al-Qur’an yang merupakan pedoman dan panduan hidup, tentunya menyajikan suatu tuntunan agar manusia yang mengamalkannya bisa hidup dengan tenang dan damai. QS. Al-Isra ayat 23-24, sangat relevan sebagai jawaban untuk menjawab persoalan di atas. Karena dalam ayat tersebut, diterangkan mengenai pendidikan tauhid. Sehingga tauhid inilah yang menjadi landasan atas tuntutan selanjutnya dalam ayat tersebut, yaitu tata cara beretika dalam keluarga. Bentuk penelitian yang penulis pakai dalam penelitian ini, ialah penelitian kepustakaan. Sehingga yang menjadi sumber kajian berasal dari teks-teks bacaan. Selain itu, peneliti juga menggunakan metode analisis deskriptif di dalam menganalisa dan menjelaskan objek kajian yang penulis teliti. Sumber penelitian ini berasal dari sumber primer dan sekunder. Sumber primernya berupa tafsir Al-Qur’an surah al-Israa’ ayat 23 sampai 24, seperti Tafsir Tafsir Al-Munir, Ibnu Katsir, Tafsir Maraghi, Tafsir Al-Qurthubi dan Tafsir Unisba. Sedangkan sumber sekundernya adalah data-data terkait yang bisa membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini kemudian memunculkan suatu hasil kesimpulan yang menjadi tesis, yaitu bahwa Al-Qur’an surah. Al-Isra’ ayat 23-24 memiliki kandungan nilai pengajaran tentang tauhid dan akhlak, khususnya dalam keluarga.

Kata Kunci: Pendidikan, Akhlak, Keluarga, Al-Qur’an.



Keywords


Pendidikan, Akhlak, Keluarga, Al-Qur’an.

Full Text:

PDF

References


Agus Halimi, A. H. (SoRes 2019). Pengembangan Kesadaran Beragama dalam Nilai Menghargai Orang Tua. Kemajuan dalam Ilmu Sosial, Pendidikan kan Penelitian Humaniora, 272.

Alifuddin, M. (6 Mei 2019). Asbabunnuzul dan Urgensinya dalam Menelaah Makna Al-Qur'an. Journal IAIN Kendari, (Online).

Ash-Sahbunny, A. (2016). Kamus Al-Qur'an Quranik Expoler. Jakarta: Shohih.

Budiharjo. (2018). Discussion of the sciences Ilmu-Ilmu Al-Qur'an. Yogyakarta: Locus.

Hadi, S. (2001). Metodelogi Research, Jilid 1. Yogyakarta: Andi.

Hassan. A (1956). Interpretation Al-Qur'an Al-Furqan. Surabaya: Al Ikhwan.

Hawari, D. (1998). Al-Qur'an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa.

Ibrahim Sirait, D. S. (2017, Oktober). Implementasi Pendidikan Akhlak Dalam Pengembangan Pendidikan Karakter Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Edu Riligia, 1, 553-550.

Islam, D. R. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Mahmud, A. A. (1999). Karakteristik. Jakarta: Gema Insan Press.

Al-Ghazali, I. (2008). Ringkasan ihya’ulumuddin. Akbar Media.

Al Munawir, A. W. (1984). Kamus Arab Indonesia al-Munawir. Ponpes Al Munawir, Yogyakarta.

At-Tamimi, S. M. (2003). Kitab Tauhid, terj. Muhammad Yusuf Harun. Jakarta: Kantor Atase Agama.

Fadjar, A. M. (1999). Reorientasi Pendidikan Islam. Fajar Dunia.

Habibah, S. (2015). Akhlak dan etika dalam islam. Jurnal Pesona Dasar, 1(4).

Kasyidi, M. F. (2015). Pendidikan keluarga berbasis tauhid: Penelitian tentang pentingnya pendidikan tauhid bagi keluarga. Daarul Hijrah Technology.

Munir, A. (2001). Sudarsono, Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurwanti, E. (2018). Implementasi Pembinaan Karakter Remaja menurut Zakiah Daradjat. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Prahara, E. Y. (2009). Materi Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Stain Po Press. Press Group). Cetakan Pertama.

Prasetiya, B. (2018). Dialektika Pendidikan Akhlak dalam Pandangan Ibnu Miskawaih dan Al-Gazali. Intiqad: Jurnal Agama Dan Pendidikan Islam, 10(2), 249–267.

Rahimi, R. (2020). KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DITINJAU DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 174–181.

Sa’diyah, H. (2013). Profil Guru Ideal dalam Pandangan Muhammad ‘Athiyah Al-Abrasyi. Jurnal TADRIS, 7(2), 178–197.

Sauri, S. (2002). Pengembangan strategi pendidikan berbahasa santun di sekolah. Mimbar Pendidikan, 22(1), 45–53.

Wahab, M. bin A., BASRI, D. R. M. U. H. M., & TARMIZI, E. (2006). Kitab Tauhid. Mesir: Maktabah ‘Ibadurrahman.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.30658