Nilai-Nilai Pendidikan Mengenai Keutamaan dan Adab dalam Menuntut Ilmu Menurut QS At-Taubah: 122, QS Thaha: 114, QS Al-Mujadilah: 11

Muhammad Abdurrahim, Ikin Asikin, Helmi Aziz

Abstract


Abstract. The essence of science is to elevate human beings. Human beings can be noble because of science and without science human beings become low and worthless despite having a perfect face and body. Science is a happiness that always accompanies man wherever he is. Although man has a myriad of materials around him, but if he does not master his knowledge, then man will not get happiness from it. So whoever strives to seek knowledge, God will make the path easier for him to heaven, that is one of the priorities in seeking knowledge. In this study aims to study in depth Q.S. At-Taubah: 122, Q.S. Thaha: 114, Q.S. Al-Mujadilah: 11. Specifically this study aims to find out: 1) The opinion of the commentators on Q.S. At-Taubah: 122, Q.S. Thaha : 114, Q.S. Al-Mujadilah: 11, which mentions the virtues and manners in seeking knowledge according to the Qur'an. 2) The essence contained in Q.S.At-Taubah: 122, Q.S.Thaha: 114, Q.S.Al-Mujadilah: 11. 3) The opinion of experts on the priority and manners in seeking knowledge. 4) Educational values that can be taken from the virtues and manners in seeking knowledge according to the Qur'an. The approach uses qualitative research where the research method uses descriptive analytical methods. When in a science council, science students should pay attention to manners, ethics, politeness and friendliness to the teacher and the audience and provide seating space for newcomers, also ordered to be silent and listen well while studying a shar’i science in the assembly. Some of the virtues in seeking knowledge is to be able to bring a Muslim to happiness in this world and the hereafter, to be able to get guidance and be grateful for the blessings of God and distinguish between the true and the false. As for manners in seeking knowledge, that is, sincere intentions for the sake of Allah SWT, cleansing the heart of bad morals, listening carefully to the lessons delivered and should not be arrogant and should not be ashamed in seeking knowledge.

Keywords: Virtues, Etiquette, and Knowledge.

Abstrak. Hakekat dari ilmu adalah mengangkat derajat manusia. Manusia dapat menjadi mulia karena ilmu dan tanpa ilmu manusia menjadi rendah dan tidak bernilai walaupun mempunyai wajah dan tubuh yang sempurna. Ilmu merupakan kebahagiaan yang selalu menyertai manusia dimanapun ia berada. Meskipun manusia memiliki segudang materi di sekelilingnya, namun jika tidak menguasai ilmunya, maka manusia tidak akan memperoleh kebahagiaan darinya. Maka barangsiapa yang berusaha untuk menuntut ilmu, kelak Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga, itulah salah satu keutamaan dalam menuntut ilmu. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam Q.S.At-Taubah: 122, Q.S.Thaha: 114, Q.S.Al-Mujadilah: 11. Secara spesifik penelitian ini bermaksud untuk mengetahui: 1) Pendapat para mufassir mengenai Q.S.At-Taubah: 122, Q.S.Thaha: 114, Q.S.Al-Mujadilah: 11, yang menyebutkan tentang keutamaan dan adab dalam menuntut ilmu menurut Al-Qur’an. 2) Esensi yang terkandung dalam Q.S.At-Taubah: 122, Q.S.Thaha: 114, Q.S.Al-Mujadilah: 11. 3) Pendapat para ahli mengenai keutamaan dan adab dalam menuntut ilmu. 4) Nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil dari keutamaan dan adab dalam menuntut ilmu menurut Al-Qur’an. Pendekatannya menggunakan penelitian kualitatif dimana metode penelitiannya menggunakan metode deskriptif analitik. Ketika berada di dalam suatu majelis ilmu, para penuntut ilmu seyogyanya memperhatikan adab, etika, kesopanan dan keramahan terhadap sang guru dan  hadirin serta memberikan kelapangan tempat duduk bagi orang yang baru datang, juga diperintahkan untuk diam serta mendengarkan dengan baik ketika sedang mengkaji suatu ilmu syar’i dalam majelis tersebut. Beberapa keutamaan dalam menuntut ilmu yaitu agar dapat membawa seorang Muslim kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat, bisa mendapat hidayah dan mensyukuri nikmat Allah dan membedakan antara yang haqq dan yang bathil. Adapun adab dalam menuntut ilmu yaitu mengikhlaskan niat karena Allah SWT, membersihkan hati dari akhlak yang buruk, mendengarkan secara seksama pelajaran yang disampaikan dan tidak boleh sombong serta tidak boleh malu dalam menuntut ilmu.

Kata Kunci: Keutamaan, Adab, dan Ilmu.

Keywords


Keutamaan, Adab, dan Ilmu.

Full Text:

PDF

References


Al Farmawi, Abdul Hayyi. 1977. Al Bidayah fit Tafsir Al Maudhu’i. Kairo: Al Hadharah Al ‘Arabiyyah.

Al Jauziyyah, Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub Ibnu Qayyim. 2011. Miftah Daris Sa’adah wa Mansyuru Wilayatil ‘Ilmi wal Iradah. Mekkah: Dar ‘Alamil Fawaid.

Al Jauziyyah, Al Imam Syamsuddin Ibnu Qayyim. 2004. Al Kafiyah Asy Syafiyah fil Intishar lil Firqatin Najiyah. Dammam: Dar Ibnul Jauzi.

Al Mundziri, Abu Muhammad Abdul ‘Azhim bin Abdul Qawi. 1997. At Targhib wat Tarhib minal Haditsisy Syarif. Beirut: Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah.

Asy Syafi’i, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Idris. 1999. Diwan Asy Syafi’i. Damaskus: Darul Qalam.

Depag RI. 1989. Orientasi Pengembangan Ilmu Tafsir. Departemen Agama RI, Direktoran Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam

Kemenag RI. 2015. Al-Qur’an Dan Terjemah Dilengkapi Tajwid. Jakarta: Dharma Art.

Lubis, Zulfahmi. 2016. Kewajiban Belajar. Medan: Ihya’ Al ‘Arabiyyah. Vol.6 No.2: 229-242.

Mulyono. 2009. Kedudukan Ilmu Dan Belajar Dalam Islam. Malang: Tadrîs. Vol.4 No.2: 208-222.

raharja.ac.id, 29 Oktober 2020, diunduh tanggal 24 Juli 2021, https://raharja.ac.id/2020/10/29/penelitian-kualitatif/

Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito

Astyani Riska, Halimi Agus, Saepudin Aep. (2021). Nilai-Nilai

Pendidikan dari Q.S. Fushshilat Ayat 30-32 tentang Iman dan

Istiqomah terhadap Pendidikan Akidah. Jurnal Riset Pendidikan

Agama Islam, 1(1), 21-26.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.28806