Implikasi Pendidikan Q.S. Ali Imran Ayat 159 terhadap Kompetensi Kepribadian Guru

Hildan Kamil, Khambali Khambali, Asep Dudi Suhardini

Abstract


 

Abstract. Teachers are important things that must be considered in order to create conducive, effective and efficient educational conditions so as to produce graduates with special personalities. The recent phenomenon of teachers or students shows things that are not in accordance with the norms in the world of education. One of the cases of a teacher was a teacher who was reported to the authorities by the student’s parents regarding acts of violence against their child. In addition, there are also those found in the media, both electronic media and printed media, which show cases that befell a teacher. Al-Qur’an is the source of life that is valid forever. In it contains scientific ideas that regulate all problems and needs of humans including one of which is a discussion of the role and personality of the teacher which is contained in the Al-Qur’an Surah Ali Imran verse 159. This study aims to determine the differences in opinion of the commentators regarding the contents of the content contained in the QS. Ali Imran verse 159, knows the essence of education contained in QS. Ali Imran verse 159, classifies differences in opinion of experts about teacher personality competence, and finds out what implications can affect teacher personality based on education QS. Ali Imran verse 159. The teacher's personality is in the spotlight as well as an example for students, so that in the education process the teacher acts as a figure who is used as an example by his students. On that basis, teachers should have a capable and adequate personal character so that they can become good figures and be able to carry out their roles and functions. The method used in this research is a qualitative method using library research techniques by analyzing the Qur’an using commentary books accompanied by a survey of literature related to the problem observed and the tahlili method, namely explaining mufradat, sentence connotations, asbabun. nuzul and the opinions of the commentators. After the data is collected, the writer will analyze it based on the procedures that must be followed. The results of the study showed that, 1) The personality of a gentle attitude, forgiving, praying, deliberating in solving problems, trusting in the help of Allah Swt. 2) The implication of the concept of education according to the Al-Qur’an surah Ali Imran verse 159 is that the teacher must teach with attention to the personality or attitude of students.

Keywords: Education, Implications, Teacher Personality, QS. Ali Imran verse 159.

 

Abstrak. Guru merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam rangka menciptakan kondisi pendidikan yang kondusif, efektif dan efisien sehingga melahirkan lulusan yang memiliki kepribadian yang istimewa. Fenomena guru atau siswa yang sudah terjadi belakangan menunjukkan hal yang  tidak sesuai dengan norma di dunia pendidikan. Salah satu kasus seorang guru adalah guru yang dilaporkan ke pihak berwajib oleh orang tua murid terkait dengan tindakan kekerasan terhadap anaknya. Selain itu ada juga yang terdapat pada media, baik media elektronik maupun media cetak yang menunjukkan kasus-kasus yang menimpa seorang guru. Al-Qur’an merupakan  sumber  kehidupan yang berlaku sampai kapanpun. Di dalamnya memuat ide-ide ilmiah yang  mengatur segala persoalan dan kebutuhan manusia termasuk salah satu diantaranya adalah pembahasan mengenai peran dan kepribadian guru yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159. Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui perbedaan pendapat mufasir mengenai isi kandungan yang terdapat dalam QS. Ali Imran ayat 159, mengetahui esensi pendidikan yang terkandung dalam QS. Ali Imran ayat 159, mengklasifikasi perbedaan pendapat para ahli tentang kompetensi kepribadian guru, dan mengetahui implikasi apa saja yang dapat mempengaruhi kepribadian guru berdasarkan pendidikan QS. Ali Imran ayat 159. Kepribadian guru menjadi sorotan sekaligus contoh bagi murid, sehingga  dalam  proses pendidikan guru  berperan sebagai  figur  yang  dijadikan tauladan  oleh  murid-muridnya. Atas  dasar  itu, sudah  semestinya  guru  memiliki karakter pribadi yang cakap dan memadai sehingga dapat menjadi figur yang baik dan mampu melaksanakan peran dan fungsinya. Metode yang  digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik library research dengan cara menganalisis Al-Qur’an dengan menggunakan kitab-kitab tafsir disertai dengan survei terhadap literatur yang berkaitan dengan masalah yang diamati dan metode tahlili yaitu menjelaskan mufradat, konotasi kalimat, asbabun nuzul serta pendapat-pendapat mufassir. Setelah data terkumpul, penulis  akan menganalisis dengan didasarkan kepada prosedur yang harus dijalani. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, 1) Kepribadian sikap lemah lembut, memaafkan, mendo’akan, bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan, bertawakkal dan yakin akan pertolongan Allah Swt. 2) Implikasi dari konsep pendidikan menurut Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159 adalah guru harus mengajar dengan memperhatikan  kepribadian atau sikap terhadap siswa.

Kata Kunci: Pendidikan, Implikasi, Kepribadian Guru, QS. Ali Imran ayat 159.


Keywords


Pendidikan, Implikasi, Kepribadian Guru, QS. Ali Imran ayat 159.

Full Text:

PDF

References


Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008).

Abdurrahmat, Fathoni. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Afga Sidik Rifai. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam. Volume 4, Nomor 1, Juni 2015.

Ahmad Sudrajat. Kompetensi Kepribadian,

http:/www.kompetensi.kepribadian.com, tanggal 27-05-2020.

Ahmad Mustafa Al-Maraghi. Tafsir Al-Maraghi. (1993).

Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir, terjemah. Bahrun Abu Bakar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, cet III, Juz IV, 2006).

Al-Wafa, Alliyullah Abu. 30 Kunci Kebahagiaan, Teladan Hidup Orang-Orang Shaleh. Bandung: Mizan Pustaka, 2006.

Amri, A. Z. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 2014.

Cholidah, L., Ancok, D. (1996). Hubungan Kepadatan dan Kesesakan dengan Stres dan Intensi Prososial Pada Remaja di Pemukiman Padat. Jurnal Psikologika.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

E. Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fuadi, Ahmad. 131 Pintu Cahaya dari Timur. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014.

Haekal, Muhammad Husain. Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 2008.

Hamka. 1987. Tafsir Al-Azhar Juz 4. Jakarta: Pustaka Panji Emas.

Hamzah Uno. Profesi Kependidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).

Hasanuddin, Sodik, Abu Dzikra. Oase Kehidupan: Merujuk Kisah-kisah Hikmah sebagai Teladan. Bandung: Marja, 2013.

Hasbi Ash Siedieqy. Tafsír Al-Qur’anul Majid “An-Nur†Juz 4 (Jakarta: Bulan Bintang, 1969).

Imam Jalaludin Al-Mahalli dan Imam Jalaludin As-Suyuti. Tafsir Jalalain, Jilid 1. terj, Bahrun Abu Bakar, Lc. (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003).

Ivan Sujatmoko. 2011. Dalam Artikel Konsep, Fungsi, Tujuan, dan Aliran-Aliran Pendidikan.

Jamal Ma’ruf Asmani. Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Power Books (ihdina), Jogjakarta, 2009.

Lings, Martin. Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008.

Mohammad Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya).

Moh. Uzer Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. Menjadi Guru Kompeten. (Gema Insani, Jakarta, 2001).

Muhammad Chirzin. Buku Pintar Asbabun Nuzul. (Jakarta: Zaman, 2011).

Mustaji. (2015). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kristis Dan Kreatif.

Muryadi Muryadi, Andik Matulessy. Religiusitas, Kecerdasan Emosi dan Perilaku Prososial Guru. Jurnal (2012).

Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Mishbah Jilid 1-15. Jakarta: Lentera Hati, Jilid 2.

Salminawati. Etika Pendidik Dalam Perspektif Imam Al-Nawawî. Terbitan: UIN Sumatera Utara, 2016.

Samsurrohman. Pengantar Ilmu Tafsir. (Jakarta: Cahaya Prima Sentosa, 2014).

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bina Aksara.

Sukmadinata. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

http://m.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2013/02/08/4596/yuk-kita-belajar-menjadi-pribadi-pemaaf.html.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23874