Optimasi Bauran Produk Sepatu dengan Menggunakan Metode Grafik (Study Kasus Pada New Grand Cibaduyut Bandung)

Yogi Sibli Hasbi, Muhardi Muhardi, Nining Koesdiningsih

Abstract


Abstract. This study is the show to find out the level of ability of raw materials and market absorption which should be needed by the company New Grand before or after using the graphical method. The calculation result theoretically in using the graphical method is found that there is difference of 11 per cent of the maximum market absorption shoe company New Grand, with a nominal 24 units for men's shoes and 24 units for women's shoes with the ability to supply raw materials of 120 feet. whereas before using the graphical method dikenankan company should be able to produce 30 units and 24 units of men's shoes for women's shoes, with the ability to supply raw materials by 120 feet and the working time of employees is 12 hours per day. For market absorption obtained before and after using the graphical method, overall for women's shoes can be achieved 100 percent but for only 80 percent of men's shoes so that enterprises in the whole only able to produce 89 percent, or there is a difference of 11 percent. So that companies have not been able to meet to meet market absorption. , The difference results indicate that there are still some gaps that can be used by companies New Grand for production optimization. several important factors such as raw materials, labor and machinery is to be optimized by the shoe company New Grand, given the increasingly critical society to footwear products manufactured by New Grand. The use of the graphical method itself may be one of the references that can be used by the shoe company New Grand in formulating the optimization of product mix. prior to the addition or subtraction important variables in the production.

 

Abstrak. Penelitian ini di tunjukan untuk mengetahui tingkat kemampuan bahan baku dan daya serap pasar yang harus di butuhkan oleh perusahan New Grand sesudah atau sebelum menggunakan metode grafik. Hasil perhitungan secara teoritis dalam menggunakan metode grafik didapat bahwa terjadi selisih sebesar 11 persen dari hasil maksimal daya serap pasar perusahaan sepatu New Grand, dengan nominal 24 unit untuk sepatu pria dan 24 unit  untuk sepatu wanita dengan kemapuan penyediaan bahan baku sebesar 120 feet. sedangkan sebelum menggunakan metode grafik perusahaan dikenankan harus mampu memproduksi 30 unit sepatu pria dan 24 unit untuk sepatu wanita, dengan kemapuan penyediaan bahan baku sebesar 120 feet dan waktu kerja karyawan sebesar 12 jam per hari. Untuk daya serap pasar yang didapat sebelum dan sesudah menggunakan metode grafik, secara keseluruhan untuk sepatu wanita bisa tercapai 100 persen namun untuk sepatu pria hanya 80 persen sehingga perusahaan dalam keseluruhan hanya mampu menghasilkan 89 persen, atau ada selisih sebesar 11 persen. Sehingga perusahan belum mampu memenuhi dalam memenuhi daya serap pasar. Hasil selisih tersebut mengindikasikan bahwa masih ada beberapa celah kosong yang bisa digunakan oleh perusahan New Grand untuk pengoptimalan produksi. beberapa faktor penting seperti bahan baku, tenaga kerja dan mesin merupakan hal yang harus dioptimalkan oleh perusahan sepatu New Grand, mengingat semakin kritis masyarakat terhadap produk sepatu yang diproduksi oleh New Grand. Penggunaan metode grafik ini sendiri semoga menjadi salah satu referensi yang bisa digunakan oleh perusahaan sepatu New Grand dalam memformulasikan optimasi bauran produk. terlebih untuk penambahan atau pengurangan variabel penting dalam produksi. 

Penelitian ini di tunjukan untuk mengetahui tingkat kemampuan bahan baku dan daya serap pasar yang harus di butuhkan oleh perusahan New Grand sesudah atau sebelum menggunakan metode grafik. Hasil perhitungan secara teoritis dalam menggunakan metode grafik didapat bahwa terjadi selisih sebesar 11 persen dari hasil maksimal daya serap pasar perusahaan sepatu New Grand, dengan nominal 24 unit untuk sepatu pria dan 24 unit  untuk sepatu wanita dengan kemapuan penyediaan bahan baku sebesar 120 feet. sedangkan sebelum menggunakan metode grafik perusahaan dikenankan harus mampu memproduksi 30 unit sepatu pria dan 24 unit untuk sepatu wanita, dengan kemapuan penyediaan bahan baku sebesar 120 feet dan waktu kerja karyawan sebesar 12 jam per hari. Untuk daya serap pasar yang didapat sebelum dan sesudah menggunakan metode grafik, secara keseluruhan untuk sepatu wanita bisa tercapai 100 persen namun untuk sepatu pria hanya 80 persen sehingga perusahaan dalam keseluruhan hanya mampu menghasilkan 89 persen, atau ada selisih sebesar 11 persen. Sehingga perusahan belum mampu memenuhi dalam memenuhi daya serap pasar. Hasil selisih tersebut mengindikasikan bahwa masih ada beberapa celah kosong yang bisa digunakan oleh perusahan New Grand untuk pengoptimalan produksi. beberapa faktor penting seperti bahan baku, tenaga kerja dan mesin merupakan hal yang harus dioptimalkan oleh perusahan sepatu New Grand, mengingat semakin kritis masyarakat terhadap produk sepatu yang diproduksi oleh New Grand. Penggunaan metode grafik ini sendiri semoga menjadi salah satu referensi yang bisa digunakan oleh perusahaan sepatu New Grand dalam memformulasikan optimasi bauran produk. terlebih untuk penambahan atau pengurangan variabel penting dalam produksi.

Keywords


Absorption Market, Graph Method, Product Mix

References


Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Handoko Hani.2011. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta.

Heizer, Render. 2004,2005, 2015. Manajemen Operasi, Jakarta : PT. Salemba Empat.

Nazir Muhammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Sugiyono. 2016. Metode penelitian, Bandung : Alfabeta

Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi, Bandung : CV Pustaka Setia

Muhardi.2011. Manajemen Operasi : Suatu Penedekatan Kuantitatif Untuk Mengambil Keputusan. Bandung : Refika Aditama

Nazir Muhammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Subagyo, Asri dan Handoko. 2012. Dasar-Dasar Operations Research. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6096

Flag Counter   Â