Usulan Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Brodo Ganesha Indonesia

Venny Gina Yulita, Aviasti Aviasti, Dewi Shofi

Abstract


Abstract. PT. Brodo Ganesha Indonesia is a company engaged in the retail industry   leather   shoes.   The   company   has   conducted   using   performance measurement  to  determine  the  effectiveness  of  the  financial  aspects  of  the company. From the financial aspects of the company already is positioned good but in terms of the financial benchmarks still has shortcomings and weaknesses. PT. Brodo Ganesha Indonesia has a vision, mission not only think, but both benefit  financially  provide  satisfactory  service  its  customers  and  employees. Financial performance measurement using just not something that is perfect for the development of the company for the future, the company must have a more comprehensive performance measurement. The performance measurements are using  the  Balanced  Scorecard  concept  or  method.Balanced  Scorecard  is  one method  that  is  viewed  from  four  perspectives,  namely,  financial  perspective, customer  perspective,  internal  business  processes,  and  learning  and  growth perspective. Balanced Scorecard method can provide keuantungan not only in terms of aspects of business processes within the company, but also in terms of circumstances beyond the company and subsequently compiled using the Map Strategy (Strategy Map) more clearly show the causal relationship between vision, mission also the company's strategy as well as strategic target benchmark in each respective  perspectives.Of  the  four  perspectives  that  have  been  made  in  the measurement of performance using the Balanced Scorecard method showed that from a financial perspective and the perspective of the customer can not meet all the targets, in other words, companies are less able to increase the company's profits and maintain relationships with customers, while for the internal business process perspective, and learning and growth perspective has been able to meet its targets well. Measurements made to serve as the foundation for a new planning and strategy, as well as improvements in the performance of the new program. Balanced  Scorecard  method  can  be  used  as  a  framework  that  can  both  plan strategies also work program is comprehensive, scalable and well balanced.


 

Abstrak. PT. Brodo Ganesha Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri ritel sepatu kulit.Perusahaan ini telah melakukan pengukuran kinerja menggunakan aspek keuangan guna mengetahui keefektivan perusahaan tersebut.Dari aspek keuangan perusahaan sudah berada diposisi yang baik namun dari segi tolak ukur keuangan tersebut masih memiliki kekurangan.Perusahaan ini memiliki visi, misi yang tidak hanya memikirkan keuntungan secara finansial saja melainkan memberikan pelayanan yang memuaskan para pelanggannya dan juga pekerja.Pengukuran kinerja dengan menggunakan keuangan saja bukan sesuatu yang sempurna bagi perkembangan perusahaan untuk kedepannya, maka perusahaan harus mempunyai pengukuran kinerja yang lebih komperhensif yaitu menggunakan konsep atau metode Balanced Scorecard.Balanced Scorecard merupakan salah satu metode yang melihat dari empat perspektif yaitu, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Metode Balanced Scorecard ini dapat memberikan keuantungan tidah hanya dari segi aspek proses bisnis di dalam perusahaan saja, melainkan juga dari segi keadaan diluar perusahaan dan selanjutnya disusun menggunkan Peta Strategi (Strategy Map) yang lebih menunjukan secara jelas hubungan sebab-akibat antara visi, misi juga strategi perusahaan sebagai sasaran strategis juga tolak ukur dalam setiap masing-masing perspektif.Dari keempat perspektif yang sudah dilakukan dalam pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard didapatkan hasil bahwa dari perspektif keuangan dan persepktif pelanggan belum dapat memenuhi semua target, dengan kata lain perusahaan kurang mampu meningkatkan keuntungan perusahaan dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan, sedangkan untuk perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sudah dapat memenuhi target perusahaan dengan baik. Pengukuran yang dilakukan dapat dijadikan sebagai landasan untuk melakukan perencaan dan strategi yang baru, juga perbaikan-perbaikan program kinerja yang baru. Metode Balanced Scorecard dapat dijadikan kerangka kerja yang dapan menyusun rencana strategi juga program kerja yang komperhensif, terukur dan juga seimbang.



Keywords


Performance Measurement, Balanced Scorecard, Strategy Map

References


ï‚· Williams, Richard, R. 2002. Managing Employee Performance: Design and Implementation in Organizations. Thomson Learning : London:

ï‚· Mangkunegara Anwar Prabu. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.PT, Remaja Rosdakarya : Bandung

ï‚· Dharma Surya. 2009. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya. Pustaka Pelajar : Yogyakarta . ï‚· Junaedi. 2002. Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Pada Pemerintah Daerah.KOMPAK, No. 6, September.http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/download/52/49.

ï‚· Mulyadi.2001.Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Edisi 2. Salemba Empat : Jakarta

ï‚· Mowen, Hansen. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Salemba Empat : Jakarta

ï‚· Srimindarti, Ceacilia. 2004. Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja. Fokus Ekonomi. Vol. 3, No. 1, April.

 Armstrong, M. and Baron, A. 1998. Performance Management – The New Realities. Institute of Personnel and Development : London.

ï‚· Zaeni. 2000. Strategi Pengukuran Kinerja Sektor Publik dengan RerangkaBalanced Scorecard. GEMA STIKUBANK. Edisi 32, No. V, Desember.

ï‚· Lasdi, Lodovicus. 2002. Balanced Scorecard Sebagai Rerangka Pengukuran Kinerja Perusahaan Secara Komprehensif Dalam Lingkungan Bisnis Global. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi. Vol. 2, No. 2, Agustus.

ï‚· Kaplan, Robert S. and David P. Norton, 2000, Balanced Scorecard: Menerapkan Strategimenjadi Aksi (terjemahan), Erlangga : Jakarta

ï‚· Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 1996. The Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action. Harvard Business School Press : Boston.

ï‚· Mulyadi.2001.Balanced Scorecard: Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis. UPP STIM YKPN : Yogyakarta

ï‚· Lubis, Arfan Ikhsan, dan Sutopo. 2003. Implementasi Konsep Balance Scorecard (BSc) Bagi Small And Medium Business di Indonesia Suatu Tinjauan Teoritis. EKOBIS. Vol. 4, No.1. Januari.

ï‚· Lubis dan Arfan, Ikhsan. 2003. Balanced Scorecard dan Akuntan Sebagai Suatu Nilai: Strategic Partner. Fokus Ekonomi. Vol. 2, No. 2, Agustus.

ï‚· Mulyadi dan Johny, Setyawan. 1999. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.

ï‚· Jeno, Michael. 1997. Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Yang Terkait dengan strategi manajemen. September-Oktober.

ï‚· Wardhani, Shita Luci. 1999. Balanced Scorecard Sebagai Salah Satu Sarana Pengukuran Kinerja Operasi Perusahaan. JSB TH IV. Vol. 7.

ï‚· Rohm, Howard (25 Agustus 2004), “A Balancing Act : Developing and Using BalancedScorecardâ€, http:www.performance-measurement.net.

ï‚· Rohm, Howard (25 Agustus 2004), “Improve Public Sector results With A BalancedScorecard: Nine Steps To Succcessâ€, http:www.balancedscorecard.org.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.5058

Flag Counter    Â