Perbaikan Kualitas Produk Tahu dengan Menggunakan Metode Taguchi
Abstract
Abstract. There are two types of defects experienced by the Tofu Tauhid Lembang Home Industry, namely, the cut surface defect and the hollow surface defect. Both types of defects are said to be defective because the tofu produced is not in accordance with the quality standards that have been set. The type of defect that often occurs is the hollow surface of the tofu. The efforts made by the company to reduce the defects that occur, it is important to have quality control. The method used in this research is the Taguchi method. The three main factors that cause the occurrence of hollow tofu defects are the long time factor of boiling soybean juice with a percentage contribution value of 2.35, the pressing time factor has a contribution percent value of 37.58% and the last is the boiling time factor in the yellowing process with the largest percentage contribution value, namely 58.13%. The suggestion he gave was for the boiling time of soybean juice (factor A), namely for 15 minutes, the pressing time (factor B) for 10 minutes, and the long time for boiling the yellowing process (factor C) for 10 minutes.
Keywords: Disability, Quality Control, Taguchi Method.
Abstrak. Jenis kecacatan yang dialami oleh Home Industry Tahu Tauhid Lembang ini diantaranya ada dua yaitu cacat permukaan yang potong dan cacat permukaan yang berongga. Kedua jenis cacat tersebut dikatakan cacat karena tahu yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Jenis kecacatan yang sering kali terjadi yaitu permukaan tahu yang berongga. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi kecacatan yang terjadi maka penting adanya pengendalian kualitas. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Metode Taguchi. Tiga faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya cacat tahu berongga yaitu faktor lama waktu pendidihan sari kedelai dengan nilai persen kontribusi sebesar 2,35, faktor lama waktu pengepresan memiliki nilai persen kontribusi sebesar 37,58% dan yang terakhir adalah faktor lama waktu perebusan pada proses dikuningkan dengan nilai persen kontribusi terbesar yaitu 58,13%. Usulan yang diberikannya yaitu untuk lama waktu pendidihan sari kedelai (faktor A) yaitu selama 15 menit, lama waktu pengepresan (faktor B) selama 10 menit, dan lama perebusan proses dikuningkan (faktor C) selama 10 menit.
Kata Kunci: Kecacatan, Pengendalian Kualitas, Metode Taguchi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Garvin, David, 2012. Kualitas Produk: Alat Strategi yang Penting. Jakarta: Free Press
Heizer, J., dan Render, B., 2011, Manajemen Operasi, Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta.
Neyestani, B. (2017). Seven Basic Tools of Quality Control : The Appropriate Techniques for Solving Quality Problems in the Organizations. 1–10.
Setyanto, N.W., dan Lukodono, R. P. 2017. Teori dan Aplikasi Desain Eksperimen Taguchi.Malang:UB Press
Sidi,P., dan Wahyudi,M.T. 2013. Aplikasi Metode Taguchi untuk Mengetahui Optimasi Kebulatan Pada Proses Bubut CNC, Jurnal Rekayasa Mesin, Vol.4, No.2, Teknik Permesinan kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya
Soejanto, Irwan, 2009. Desain Eksperimen dengan Metode Taguchi. Yogyakarta: Graha Ilmu
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v7i1.26343
  Â