Upaya Meminimasi Kecacatan Genteng Beton dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. Cisangkan

Rita Nia Soffiah, Nur Rahman As'ad, Puti Renosori

Abstract


Abstract. PT.Cisangkan is a company that is engaged in concrete manufacturing. The main products produced  it's a concrete tile product. Problems that are being experienced it's the number of defective products on Concrete Roof Tiles. The company wants the lowest product defects or zero defects. The company currently uses random sampling in controlling the quality. This research was conducted using the Six Sigma method with the aim of improving the quality of Concrete Roofs and minimize the defects of Concrete Roof products. The results of the current condition measurement obtained a sigma value of 4.35 and a value of DPMO 2166,67. In the Define (D) stage, a description of the production process, determining the defect priority by making a pareto diagram, determining the role of the people involved, making SIPOC diagrams and statements six sigma project objectives. Measure (M) stage is done by measuring the current performance to find out the most influential CTQ, DPMO values and sigma values. In the Analyze (A) stage, the performance targets are determined according to the capability of the process and look for the causes of defects by making a fishbone diagram. The Improve (I) stage is made by making a proposed improvement by using the FMEA method, produced the highest RPN value, namely the stir formulations that do not match the RPN value 280, laying the placemats that do not match the value of RPN 224, moving the product in a hurry RPN 224 value, poor application of SOPs RPN 224 value, material that does not match RPN 192 value, uneven room conditions , dusty and noisy RPN 192 value, maintenance method that lacks good RPN 192 value, operator laziness in checking printout value of RPN 192, lack of operator discipline RPN 160 value and machine accuracy decreases with RPN value 128. Proposed improvements include making making modifications to the acceptance control sheet, making sand testing SOPs warning boards, routine maintenance schedules, and routine training schedules for employees. The last stage in this method is Control (C) which functions to control, document and supervise each stage aare carried out in accordance with SOPs.

Keywords: Six sigma, FMEA, dan Tile Industry

 

Abstrak. PT. Cisangkan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur berbasis beton. Produk utama yang diproduksi adalah produk genteng beton. Permasalahan yang sedang dialami adalah banyaknya produk cacat pada Genteng Beton. Perusahaan menginginkan serendah-rendahnya cacat produk yaitu zero defect. Perusahaan saat ini menggunakan sampling acak dalam pengendalian kualitas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma, dengan tujuan dapat memperbaiki kualitas Genteng Beton dan meminimasi kecacatan produk Genteng Beton. Hasil pengukuran kondisi saat ini diperoleh nilai sigma sebesar 4,35 dan nilai DPMO 2166,67. Pada tahap Define (D) dilakukan pembuatan deskripsi proses produksi, penentuan prioritas cacat dengan membuat diagram pareto, penentuan peran orang-orang yang terlibat, pembuatan diagram SIPOC dan  pernyataan tujuan proyek six sigma. Tahap Measure (M) dilakukan pengukuran performansi saat ini untuk mengetahui penyebab yang paling berpengaruh (CTQ), nilai DPMO dan nilai sigma. Pada tahap Analyze (A) dilakukan penentuan target kinerja sesuai dengan kemampuan proses dan mencari penyebab terjadinya kecacatan pada dengan membuat diagram sebab-akibat. Tahap Improve (I) dilakukan pembuatan usulan perbaikan dengan menggunakan metode  FMEA, dihasilkan nilai RPN tertinggi yaitu, formulasi adukan yang tidak sesuai dengan nilai RPN 280, peletakan tatakan yang tidak sesuai nilai RPN 224, pemindahan produk terburu-buru nilai RPN 224, SOP tidak dilakukan dengan baik nilai RPN 224, material yang tidak sesuai spesifikasi nilai RPN 192, kondisi ruangan tidak rata, berdebu dan bising nilai RPN 192, metode maintenance yang kurang baik nilai RPN 192, kemalasan operator dalam mengecek cetakan nilai RPN 192, kurangnya kedisiplinan operator nilai RPN  160 dan akurasi mesin berkurang dengan nilai RPN 128. Usulan perbaikan yaitu dilakukan pembuatan modifikasi lembar kontrol penerimaan, pembuatan SOP pengujian pasir, pembuatan papan peringatan, jadwal rutin maintenance dan jadwal pelatihan karyawan. Tahapan terakhir pada metode ini yaitu Control (C) berfungsi untuk mengontrol, mendokumentasikan dan mengawasi setiap tahapan sesuai dengan SOP.

Kata Kunci: Six sigma, FMEA, dan Industri Genteng


Keywords


Six sigma, FMEA, dan Industri Genteng

Full Text:

PDF

References


Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Manajemen Bisnis Total. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, Vincent. 2002. Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000,MBNQA, dan HACCP. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, V., dan Fontana, A. 2011. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Saludin. 2016. Desain Untuk Six Sigma Cara Efektif Membangun Kinerja Produk & Proses Prima Dari Tahap Awal. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Tannady, H. 2015. Pengendalian Kualitas. Jakarta: Graha Ilmu.

Pande, Peter S., Neuman, Robert P. dan Roland R. 2002. The Six Sigma Way. How GE, Motorola, and Other Companies Are Honing Their Performance. United State of America : The McGraw-Hill Companies. Diterjemahankan oleh Dwi Prabantini., 2002. Yogyakarta: Andi.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.15539

Flag Counter    Â