Pengukuran Risiko Kerja pada Stasiun Kerja Inspeksi (Studi Kasus: Pt. Aura Putra Wijaya)
Abstract
Abstract. Work posture is one of the important things to consider in the ergonomics aspect. The operator's working post for a station that is not ergonomic and dangerous will have a negative impact on the work. One of the problems regarding this work posture lies in the inspection station at PT. Aura Putra Wijaya. This company is one of the industries in the Bandung area which is engaged in the garment sector. Based on the results of interviews conducted, 3 operators at this inspection work station experienced complaints of aches and pains in some parts of their body because of doing this work. These complaints cause operators to experience fatigue and often make mistakes. Therefore, the purpose of this study is to measure the risk of each element of work carried out by the operator in the inspections work station. The method used is Novel Ergonomic Postural Assessment (NERPA). This method can measure the risk level of each work element and classify the work into dangerous or safe categories to do. The results of risk measurement using NERPA indicate that there are 5 harmful working elements of the 7 elements of work that are examined. Two of the work elements are classified as very dangerous and risky to be carried out so that they need immediate repairs because they will have a negative impact on workers.
Kata Kunci: Ergonomic, Work Posture, NERPA.
Abstrak.  Postur kerja menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam aspek ergonomi. Postur kerja operator suatu stasiun yang tidak ergonomis dan berbahaya akan memberikan dampak buruk ke hasil kerjanya. Salah satu permasalahan mengenai postur kerja ini terletak pada stasiun inspeksi di PT. Aura Putra Wijaya. Perusahaan ini merupakan salah satu industri di daerah Bandung yang bergerak di bidang garmen. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, 3 operator pada stasiun kerja inspeksi ini mengalami keluhan sakit dan nyeri di beberapa bagian tubuhnya karena melakukan pekerjaan ini. Keluhan-keluhan ini menyebabkan operator mengalami kelelahan dan sering melakukan kesalahan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengukur risiko dari setiap elemen kerja yang dilakukan oleh operator pada stasiun kerja inspekesi. Metode yang digunakan adalah Novel Ergonomic Postural Assessment (NERPA). Metode ini dapat mengukur tingkat risiko dari setiap elemen kerja dan menggolongkan pekerjaan tersebut kedalam kategori berbahaya atau aman untuk dilakukan. Hasil dari pengukuran risiko menggunakan NERPA menunjukkan adanya 5 elemen kerja yang berbahaya dari 7 elemen kerja yang diteliti. Dua dari elemen kerja tersebut tergolong sangat berbahaya dan beresiko untuk dilakukan sehingga membutuhkan perbaikan segera karena akan memberikan dampak buruk bagi pekerja.
Kata Kunci: Ergonomi, Postur Kerja, NERPA.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua. Surabaya: PT.Guna Widya
Rejeki, Yanti Sri., Nur Rahman As’ad dan Eri Achiraeniwati. 2014. Improvement of Work System with Ergonomic Approach of Domestic Shoe Industri in Cibaduyut Bandung. Trans Tech Publivcations, Vol. 606.
Sanchez, L., Alberto.,M. Garcia, R. Domingo, M.A.Sebastian. 2013. Novel Ergonomic Postural Assessment Method (NERPA) Using Product – Process Computer Aided Engineering for Ergonomic Workplace Design.Spain: Plos One Vol. 8, No. 8.
Santoso, G.2004.Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Cetakan I. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Susihono, wahyu. 2012. Perbaikan Postur Kerja Untuk Mengurangi Keluhan
Musculoskeletal Dengan Pendekatan Metode OWAS (Studi Kasus Di UD.
Rizki Ragil Jaya - Kota Cilegon). Jurnal Spektrum Industri Fakultas Teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang. Vol. 10, No. 1.
Tarwaka,. Sholichul., Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas.Surakarta: UNIBA Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/ti.v0i0.13203
  Â