Interpretasi Puisi Sufistik Karya Jalaluddin Rumi

Herdian Abdurrahman, Teguh Ratmanto

Abstract


Abstract.Many of dervish as a personal got a disgrace from theologian. Bigger part of them, disgrace dervishes who act strange or their expressions which sometimes ambiguous about their faith and belief. That thing is a base for research whether Sufism or tasawuf is an ideology to deviate from Islam religion, with a poem A Story of Singing Flute by Jalaluddin Rumi. The purpose of this research is to know a poem interpretation A Story of Singing Flute in a book called Mastnawi creation by Jalaluddin Rumi with approximation of Friedrich Schleiermacher hermeneutic by means of grammatical and psychological meaning. This work based on text analysis and interview to a few expert. The result of this research is proving that stigma of general people about Sufism and tasawuf, in particular about Jalaluddin Rumi theory, who reputed as a deviate ideology is not true. Because, if we understand his theory with heart then only the truth is seen, that his theory is continuously from Koran and hadist.

Abstrak.Para sufi secara pribadi kerap kali mendapat celaan dari para teolog. Sebagian besar mereka mencela gaya hidup para sufi yang aneh atau mencela pernyataan-pernyataan mereka yang seringkali ambigu mengenai keimanan dan keyakinan mereka. Hal tersebut menjadi dasar untuk meneliti apakah sufisme atau tasawuf merupakan aliran yang menyimpang dari ajaran agama Islam, melalui puisi Kisah Nyanyian Seruling karya Jalaluddin Rumi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interpretasi puisi Kisah Nyanyian Seruling dalam buku Matsnawi karya Jalaluddin Rumi dengan pendekatan hermeneutika Friedrich Schleiermacher melalui makna gramatikal dan psikologikal. Kajian ini dilakukan dengan cara analisis teks menggunakan hermeneutika sebagai metode interpretasi teks dan wawancara dengan beberapa ahli. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa stigma masyarakat awam mengenai tasawuf dan sufi, khususnya mengenai ajaran Jalaluddin Rumi, yang dianggap sebagai ajaran yang menyimpang tidaklah benar. Karena jika kita memahami ajaran beliau dengan hati maka hanya kebenaran lah yang terlihat, bahwa ajaran beliau tidak pernah lepas dari Al-Qur’an dan hadist.


Keywords


Hermeneutic, Poem, Sufism

References


Chittick, William C. 2007. Jalan Cinta Sang Sufi: Ajaran-ajaran spiritual Jalaludin Rumi. Yogyakarta: Penerbit Qalam

Keraf, Gorys. 1996. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Palmer, Richard E. 2005. Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Dan Tekhnik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rumi, Jalaluddin. 2012. Yang Mengenal Dirinya Yang Mengenal Tuhannya : Aforisme-Aforisme Sufistik Jalaluddin Rumi. Bandung: Pustaka Hidayah IKAPI.

Scheiermacher, Friedrich. 1998. Hermeneutics and Criticism and Other Writings, terj. Andrew Bowie, Cambridge University Press.

Sumaryono, E. 2009. Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.5581

Flag Counter   Â