Interaksi Sosial Mahasiswa Asal Melayu di Universitas Islam Bandung

Radityo Ramadhan, M E Fuady

Abstract


Abstract.Human beings have a need for social life, both material and spiritual needs. The need stems from the natural impulse of every human being since birth. The environment is the means by which the human being as well as providing the possibility to be able to develop needs. Therefore, between humans and the environment there is a relationship of mutual influence. Someone who did not undergo socialization will not be able to interact with others. Socialization is a process that lasts throughout the life of man. Seeing the importance of socialization, the author makes the final project with the title "Social Interaction Originally Malay Students at the Islamic University of Bandung". The author has the goal of research is to determine the opposition, accommodation, assimilation, competition, contravention, cooperation in the patterns of social interaction in the Malay students from the Islamic University of Bandung. Qualitative research methodology is descriptive. The results showed that the process of cooperation that occurs diatara Malay students from mostly only done or happen to students who come to be covered by it. This is because of the difficulty in communicating with the local languages of each student, the accommodation process that occurs in social interaction of students from the Malay occurred in ketebukaan those that can generally be easier to break down misunderstandings, the process of assimilation to the social interaction of students from the Malay reflected on their interest in the local culture by trying to learn the local language, the process of competition in the social interaction of students from the Malay often occur on the acquisition of self-existence as in the struggle for positions in campus organizations, the process of contravention that occurs in social interaction of students from the Malay still so low, it is dikarekan them open attitude so they are difficult to conceal and control their emotions, the conflicts and disputes in the process of social interaction of students from the Malay often triggered by trivial and selfish in their interaction. 

Abstrak.Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan–kebutuhan, baik kebutuhan material maupun spiritual. Kebutuhan itu bersumber dari dorongan-dorongan alamiah yang dimiliki setiap manusia semenjak dilahirkan. Lingkungan hidup merupakan sarana dimana manusia berada sekaligus menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk dapat mengembangkan kebutuhan-kebutuhan. Oleh karena itu, antara manusia dengan lingkungan hidup terdapat hubungan yang saling mempengaruhi. Seseorang yang tidak mengalami sosialisasi tidak akan dapat berinteraksi dengan orang lain. Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Melihat pentingnya kegiatan sosialisasi, penulis membuat tugas akhir dengan judul “Interaksi Sosial Mahasiswa Asal Melayu di Universitas Islam Bandungâ€. Penulis mempunyai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui proses pertentangan, akomodasi, asimilasi, persaingan, kontravensi, kerja sama dalam pola interaksi sosial mahasiswa asal Melayu di Universitas Islam Bandung. Metodologi penelitian ini Kualitatif Deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses kerjasama yang terjadi diatara mahasiswa asal Melayu kebanyakan hanya dilakukan atau terjadi pada mahasiswa yang berasal sedaerah saja. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dari masing-masing mahasiswa, proses akomodasi yang terjadi pada interaksi sosial mahasiswa asal Melayu terjadi pada ketebukaan mereka yang secara umum dapat mempermudah dalam mengurai kesalahpahaman yang terjadi, proses asimilasi pada interaksi sosial mahasiswa asal Melayu tercermin pada ketertarikan mereka terhadap budaya setempat dengan mencoba mempelajari bahasa daerahnya, proses persaingan pada interaksi sosial mahasiswa asal Melayu kerap terjadi pada perolehan eksistensi diri seperti dalam perebutan kedudukan dalam organisasi kampus, proses kontravensi yang terjadi pada interaksi sosial mahasiswa asal Melayu masih begitu rendah, hal ini dikarekan sikap mereka yang terbuka sehingga mereka sulit untuk menyembunyikan dan mengendalikan emosi mereka, proses pertentangan dan pertikaian pada proses interaksi sosial mahasiswa asal Melayu kerap dipicu oleh hal yang sepele dan keegoisan mereka dalam berinteraksi.


Keywords


Social Interaction, Cross Cultural Communication, Stereotypes

References


Antar Venus, 2015. Filsafat Komunikasi Orang Melayu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Ardianto, Elvinaro.2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus komunikasi. Bandung : PT. Mandar Maju

Khairuddin. 1997. Sosiologi Keluarga.Yogyakarta: Liberty

Liliweli, Alo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung : Citra Aditiya

Bakti.

Liliweri, Alo. 2004. “Dasar-dasar Komunikasi Antar Budayaâ€. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Narwoko, J Dwi. dan Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2006.

Nazir, Mohammad. 1983. Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurudin, 2008, Sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Meleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy & Solatun. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Riswandi, 2009, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Graha Ilmu.

Soekanto, Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Bandung

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Widjaja, A.W. 2000. Ilmu Komunikasi. Bina Aksara. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.5151

Flag Counter   Â