Rekonstruksi Citra Diri Pejabat Pelaku Tipikor Di LP Sukamiskin Bandung

Irene Hazkia Tahira, Dadan Mulyana

Abstract


Permasalahan yang diangkat mengenai fenomena tindak pidana korupsi di Indonesia yang hampir semua terdakwa hingga terpidana kasus korupsi tidak seorang pun mengaku bersalah. Akan tetapi yang mereka rasakan ialah rusaknya citra diri mereka di mata publik, sehingga mereka harus berusaha mengembalikan citra dirinya seperti dahulu sebelum mereka terjerat kasus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan kasus tipikor yang dilakukan oleh pejabat dalam upaya mengembalikan citra dirinya, serta perilaku dan pola interaksi para pejabat pelaku tipikor selama dirinya berada di Lapas Sukamiskin Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu dengan menggali nilai-nilai dalam pengalaman dan kehidupan manusia (pejabat pelaku tipikor), melalui observasi. Serta memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama (pejabat pelaku tipikor), melalui wawancara formal dan informal. Dalam hal ini pemilihan key informant berasal dari pejabat aparatur negara maupun swasta. Pejabat yang dimaksud adalah Dada Rosada (Mantan Wali Kota Bandung), Indar Atmanto (CEO Indosat Mega Media IM2), Sudjadnan Parnohadiningrat (Mantan Sekertaris Jendral Departement Luar Negeri), Ade Swara (Mantan Bupati Karawang), dan Rudi Rubiyandini (Mantan Wakil Menteri ESDM).

 


Keywords


Fenomenologi, Rekonstruksi, Citra Diri, Pejabat, Korupsi

References


Burns, R.B. 1993. KONSEP DIRI. Teori, pengukuran, perkembangan

dan perilaku. Jakarta: Penerbit Arcan.

Kuswarno, Engkus. 2009. Metode Penelitian Komunikasi Fenomenologi. Bandung: Widya Padjadjaran.

Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.3005

Flag Counter   Â