ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA KINERJA KEUANGAN YANG MENGGUNAKAN LAPORAN LABA RUGI DENGAN NILAI TAMBAH PADA BRI SYARIAH KCP CIMAHI
Abstract
Kebutuhan akan informasi seputar kinerja keuangan bank syari’ah, merupakan tuntutan dari persaingan yang semakin ketat. Informasi ini sangat penting bagi manajemen bank syari’ah untuk mempertahankan kepercayaan pihak ketiga. Adanya keterbatasan PSAK No 59, sebagai pedoman standar akuntansi bank syari’ah belum memenuhi prinsip pengungkapan penuh (full disclosure), menyebabkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan belum akurat, khusususnya yang berkaitan dengan kemampuan bank syari’ah menghasilkan laba. Untuk memenuhi prinsip pengungkapan penuh (full disclosure), Baudoun dan Willet (2000) pakar akuntansi syari’ah, merekomendasikan perlu adanya Laporan Nilai Tambah pada laporan keuangan bank syari’ah.
Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan BRI Syariah pada Tahun 2012 dan 2013 jika dianalisis dengan menggunakan laporan Laba Rugi, bagaimana kinerja keuangan BRI Syariah pada Tahun 2012 dan 2013 jika dianalisis dengan menggunakan laporan Nilai Tambah, serta apakah ada perbedaan kinerja keuangan antara dua laporan tersebut?
Penelitian ini menggunakan metode komparatif, yaitu sejenis laporan deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya suatu fenomena tertentu yang bertujuan untuk membandingkan antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder, yakni berupa informasi keuangan yang didapat dari laporan keuangan BRI Syariah tahun 2012 dan 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan BRI Syariah yang berdasarkan laporan Laba Rugi mengalami penurunan presentase pada empat rasio, yaitu pada BOPO, NPM, ROA dan ROE. Serta mengalami peningkatan pada satu rasio, yaitu pada FDR. Sedangkan dengan menggunakan laporan Nilai Tambah peningkatan terjadi pada empat rasio, yaitu NPM, FDR, ROA dan ROE. Dan satu rasio yang mengalami penurunan yaitu pada BOPO. Perbandingan dari kedua laporan tersebut menunjukkan bahwa hasil kinerja keuangan BRI Syariah menurut laporan Nilai Tambah lebih besar dibandingkan dengan menggunakan laporan Laba Rugi.
Simpulan yang diperoleh adalah, kinerja keuangan BRI Syariah Tahun 2012 dan Tahun 2013 yang dihitung dengan menggunakan laporan Nilai Tambah hasilnya lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan laporan Laba Rugi. Ini disebabkan adanya perbedaan konsep teoritis filosofis dari akuntansi yang digunakan, yang menyebabkan perbedaan pelaporan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang berkaitan dengan Laba Rugi atau Nilai Tambah.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.681
  Â