Analisis Syariah Marketing Menurut Muhamad Syakir Sula terhadap Penerapan dan Dampaknya pada Pangsa Pasar PT. Asuransi Takaful Umum Perwakilan Kantor Bandung

Abstract

Abstract.Sharia marketing is relatively new marketing system and be an alternative solution in business practices amid competition began to leave the value of the actual business practice. Sharia marketing, which is based on the Quran and the Hadith as well as once practiced by the Prophet Muhammad is still very relevant if it is explained and practiced in detail to the businessmen. The lack of clarity and lack of understanding of the business people on real business value so it is not uncommon to do anything to achieve maximum business advantage. PT. General Takaful Insurance Takaful as a pioneer in Indonesia to implement the sharia system of marketing in their daily operational processes.The research objective as follows: 1) The system of sharia marketing by Muhammad Syakir Sula, 2) The application of sharia marketing at PT. Asuransi Takaful Umum and its impact terhadapa market share, and 3) Analysis of the application and impact of sharia marketing by Muhammad Syakir Sula on General Takaful.The method used in the preparation of this research is descriptive analytical method. The data used are primary and secondary data. Data was collected by means of documentation, interviews and literature studies. Muhammad Syakir Sula formulate there are four things to support the Islamic system of marketing for marketers, namely; teitis (rabbaniyyah), ethical (akhlaqiyyah), realistic (al-waqi'iyyah) and humanistic (al-insaniyyah). And to increase market share, PT. Asuransi Takaful Umum Bandung Representative Office has implemented sharia marketing tactic that is in terms of differentiation (differentation), the marketing mix (marketing mix) and selling the products it offers. The increase in turnover from year to year is growing rapidly. Evidenced by increasing consumer use General Takaful products. As in 2014, the acquisition of a turnover of 158 billion, slightly higher than the acquisition of the turnover in 2013 amounted to 150 billion / year.

Abstrak.Syariah marketing merupakan sistem marketing yang tergolong baru dan menjadi solusi alternative dalam praktek bisnis di tengah persaingan usaha yang mulai meninggalkan nilai dari praktek bisnis yang sesungguhnya. Syariah marketing yang bertumpu pada Al-Quran dan Hadits serta pernah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW masih sangat relevan jika dijelaskan dan dipraktekkan secara detail kepada para pelaku bisnis. Ketidakjelasan dan minimnya pemahaman para pelaku bisnis tentang nilai bisnis yang sesungguhnya sehingga tidak jarang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan bisnis yang maksimal. PT. Asuransi Takaful Umum sebagai pelopor Asuransi Syariah di Indonesia menerapkan system syariah marketing dalam proses operasional kesehariannya.Tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Sistem syariah marketing menurut Muhammad Syakir Sula, 2) Penerapan syariah marketing di PT. Asuransi Takaful Umum dan dampaknya terhadap apangsa pasar, dan 3) Analisis penerapan dan dampak syariah marketing menurut Muhammad Syakir Sula pada Takaful Umum.Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara dan studi literatur.Muhammad Syakir Sula merumuskan ada empat hal yang dapat mendukung system syariah marketing bagi pemasar, yaitu; teitis (rabbaniyyah), etis (akhlaqiyyah), realistis (al-waqi’iyyah) dan humanistis (al-insaniyyah). Dan untuk meningkatkan pangsa pasar, PT. Asuransi Takaful Umum Kantor Perwakilan Bandung telah menerapkan syariah marketing tactic yaitu dari segi diferensiasi (differentation), bauran pemasaran (marketing mix) dan selling dalam produk yang ditawarkannya. Peningkatan omset dari tahun ketahun semakin berkembang pesat. Terbukti dengan semakin meningkatnya konsumen yang menggunakan produk Takaful Umum. Seperti pada tahun 2014 perolehan omset sebesar 158 Milyar, sedikit lebih tinggi dari pada perolehan omset di tahun 2013 sebesar 150 Milyar/tahun.