Pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah terhadap Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai dan Relevansinya dengan Fatwa DSN-MUI
Abstract
Abstract—Currently, Islamic Financial Institutions in Indonesia offers products in the form of buying and selling gold on a non-cash basis. In the hadith, there is a prohibition related to buying and selling gold in cash. If done not the same amount, and not in cash. This is contrary to the opinion of the scholar Ibn Qayyim. Ibn Qayyim's view became the basis for the DSN-MUI fatwa Number 77/DSN-MUI/V/2010 which allowed non-cash gold buying and selling transactions. The purpose of this study is to examine the method of ijtihad Ibn Qayyim in determining the law? What is the view of Ibn Qayyim regarding the sale and purchase of gold in cash? How is the relevance of Ibn Qayyim's view to the DSN-MUI fatwa Number 77/DSN-MUI/V/2010. This study uses a qualitative research method with a character study approach. The data source used in this study used secondary data, namely the book by Ibn Qayyim I'lam Muwaqqi'in along with the translation of I'lam Muwqqi'in. Then the data were analyzed using content analysis techniques. The results of this study are that Ibn Qayyim in his ijtihad refers to the Qur'an and Sunnah, then the fatwas of friends and tabi'in. The ijtihad method used by Ibn Qayyim is the ijma method, qiyas, maslahah mursalah, istishab, urf and az-zari'ah. The relevance between Ibn Qayyim's view and the fatwa of DSN-MUI Number 77/DSN-MUI/V/2010 is that there is a similarity in determining illat.
Keywords: Buying and Selling Gold, Not Cash, Ibn Qayyim’s View.Â
Abstrak—Saat ini Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia menawarkan produk dalam bentuk jual beli emas secara tidak tunai. Dalam hadis terdapat larangan terkait transaksi jual beli emas secara tidak tunai. Apabila dilakukan tidak sama jumlahnya, dan tidak secara tunai. Hal ini bersebrangan dengan pendapat ulama Ibnu Qayyim. Pandangan Ibnu Qayyim ini menjadi landasan fatwa DSN-MUI Nomor 77/DSN-MUI/V/2010 yang membolehkan transaksi jual beli emas tidak tunai. Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji metode ijtihad Ibnu Qayyim dalam penetapan hukum? Bagaimana pandangan Ibnu Qayyim terkait jual beli emas secara tidak tunai? Bagaimana relevansi pandangan Ibnu Qayyim dengan fatwa DSN-MUI Nomor 77/DSN-MUI/V/2010. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi tokoh. Sumber data digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu kitab karya Ibnu Qayyim I’lam Muwaqqi’in beserta kitab terjemahan I’lam Muwqqi’in. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik analisis content. Hasil penelitian ini adalah Ibnu Qayyim dalam ijtihadnya merujuk pada Alquran dan Sunnah, kemudian fatwa-fatwa sahabat dan tabi’in. Metode ijtihad yang digunakan Ibnu Qayyim yakni metode ijma, qiyas, maslahah mursalah, istishab, urf dan az-zari’ah. Relevansi antara pandangan Ibnu Qayyim dengan fatwa DSN-MUI Nomor 77/DSN-MUI/V/2010 yaitu adanya kesamaan penetuan illat.
Kata Kunci: Jual Beli Emas,Tidak Tunai, Pandangan Ibnu Qayyim
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-Qusyair An-Naisaburi, Shahih Muslim (Mesir: Al-Mansuroh, 2010)
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, I’lam Muwaqi’in An-Rabb Al-’Alamin (Bairut: Dar al-Fikr)
———, I’lam Muwaqqi’in An Rabbil Alamin (Panduan Hukum Islam), ed. by Abu Faiq (Jakarta: Pustaka Azzam, 2018)
Basri, Rusdaya, ‘Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah Tentang Pengaruh Perubahan Sosial’, Al-Manahij, Vol. IX No (2015), 196
DepartemenAgamaRI, Mushaf Al-Quran Dan Terjemah (Jakarta: Al Huda, 2002)
DSN-MUI, ‘FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang JUAL-BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI’, 51, 2010
Hamzah, Imron, ‘Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai Dalam Pandangan Ibn Taymiyyah ( 1263-1328 M )’, 2018
Apriliyani, Sri., Malik, Zaini Abdul., Surahman, Maman. Peran Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Banjarnegara dalam Meningkatkan Perekonomian Kaum Dhuafa. Jurnal Riset Ekonomi Syariah, 1, 7-12.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.31393
  Â