Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Penerapan Sistem Jual Beli Dengan Pembayaran se-ikhlasnya di Cafe Coger

Aulia Fadhil, Panji Adam Agus Putra, Yandi Maryandi

Abstract


Abstract. Cafe Cogeralways carries out promotions, namely by paying as you wish. In jurisprudence muamalah a contract that prohibits the sale and purchase of the gharar, namely the obscurity of the object of the goods being traded. The formulation of this research is how thepayment application system is, how is the muamalah fiqh review of the sincere application of the payment system, how is the muamalah fiqh review of the sincere application of the payment system. The purpose of this research is to answer the problem formulation. This research is a qualitative research. The data collection uses interview techniques. The results of the study indicate that, the application of the system uses the tabarru contract. In a payment system that sincerely contains elements of gharar, namely light gharar which does not create disputes and does not make the contract null and void. In the Sharia Economic Law Compilation (KHES) the payment system has complied with the existing rules because both parties are sincere and pleased as in article 62point a Sharia Economic Law Compilation (KHES) which has been strengthened by Fatwa No. 110 / DSN-MUI-IX -2017 about tsaman / price.

Keywords: Fikih Muamalah, KHES, Sincere Payment 

Abstrak. Cafe coger selalu melalukan promosi yaitu dengan cara pembayaran seikhlasnya. Dalam fikih muamalah akad yang melarang jual beli secara gharar yaitu ketidakjelasan mengenai objek barang yang diperjual belikan. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana sistem penerapan pembayarannya, bagaimana tinjauan fikih muamalah terhadap penerapan sistem pembayaran seikhlasnya, bagaimana tinjauan fikih muamalah terjadap penerapan sistem pembayaranseikhlasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab rumusan masalah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara. Hasildaripenelitian menunjukkan bahwa, penerapan sistemmenggunakan akadtabarru. Dalam sistem pembayaran yang seikhlasnya mengandung unsur gharar yaitu gharar ringan yang tidak membuat perselisihan dan tidak membuat akad itu batal dan tidak sah. Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) sistem pembayaran seikhlasnya sudah mengikuti aturan yang ada karena kedua belah pihak telah ikhlas dan ridha seperti di pasal 62 poin a Komplilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) yang telah diperkuat oleh Fatwa No 110/DSN-MUI-IX-2017 tentang tsaman/harga.

Kata Kunci : Fikih Muamalah, KHES, Pembayaran Seikhlasnya


Keywords


Fikih Muamalah, KHES, Pembayaran Seikhlasnya

Full Text:

PDF

References


Ferry Andika. (2012). Analisa Strategi Marketing, Bogor :

Shalih Bin Fauzan. (2005). Ringkasan Fiqh Lengkap, Jakarta : Darul Falah

Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin. (2014). Fiqh Thaharah Pembahasan Dari Kitab Dathdzi Al- Jalal Wa Al-Ikram Syarah Bulugul Maram, Jakarta: Darus Sunnah

Buchari Alma.(1994). Ajaran Islam dalam Bisnis, Bandung : Al-Fabeta.

Departemen Agama RI. (2005). Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Jumanatul Ali - ART.

Senjiati Ifa Hanifia, Srisusilawati Popon, Idzni Indallah Syadza. (2019). Pengaruh citra merk terhadap keputusan pembelian ditinjau dari pemasaran syariah 212mart. Jurnal Prosiding Hukum Ekonomi Syariah




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v7i1.24830

Flag Counter   Â