Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Repacking pada Produk Tanpa Keterangan Komposisi (Studi Kasus Di Warung Sekitar Kampus Unisba)

Annisa Nuraini, Ramdan Fawzi, Popon Srisusilawati

Abstract


Abstract: Islam regulates all human activities, one of them in terms of buying and selling. Based on fiqh muamalah, every legitimate transaction has pillars and conditions that have been fulfilled. One of the pillars and the conditions that must be fulfilled are the items that will be handed over to the buyer, the type can be known. But in reality, there are still many packaging products in circulation that not list the composition information. Therefore this study will discuss how the concept of halal according to fiqh muamalah, how to practice repacking products without a description of composition in warung around Unisba campus, How is muqalah fiqh review of the practice of repacking products without a description of composition. The research method used in this research is Juridical Empirical. The results of buying and selling repacking products without a description of the composition or basic ingredients of food making that occur in warung around the Unisba campus contain gharar (vague) elements, because the objects being traded are not clear in terms of type, quality or quantity. Because consumers do not know the basic raw material for making products that they will consume at the time of the contract.

Keywords : Fiqh Muamalah, Repacking, composition


Abstrak: Islam mengatur segala kegiatan manusia, salah satunya dalam hal jual beli.. Berdasarkan fikih muamalah, setiap transaksi yang sah terdapat rukun dan syarat yang telah terpenuhi. Salah satu rukun dan syarat yang harus terpenuhi yakni barang yang akan diserahterimakan kepada pembeli dapat diketahui jenisnya. Namun kenyataannya, masih banyak produk kemasan yang beredar tidak mencantumkan keterangan komposisi. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas tentang Bagaimana konsep halal menurut fikih muamalah, Bagaimana praktek repacking pada produk tanpa keterangan komposisi di warung sekitar kampus unisba, Bagaimana tinjauan fikih muamalah terhadap praktek repacking pada produk tanpa keterangan komposisi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Yuridis Empiris. Hasil dari kegiatan jual beli produk repacking tanpa keterangan komposisi atau bahan baku dasar pembuatan makanan yang terjadi di warung sekitar kampus unisba mengandung unsur gharar (samar), karena objek yang diperjualbelikan tidak jelas baik jenis, kualitas, maupun jumlahnya. Karena konsumen tidak tahu bahan baku dasar pembuatan produk yang akan ia konsumsi pada saat akad berlangsung.

Kata kunci : Fikih Muamalah, Repacking, Komposisi


Keywords


Fikih Muamalah, Repacking, Komposisi

Full Text:

PDF

References


Buku:

Abdulah, R. (2011). Fikih Muamalah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Al-Anshari, I. A. (n.d.). Fathu Al-Wahab. Surabaya: Al-Hiadayah.

Alhafidz, A. W. (2007). Fiqh Kesehatan. Jakarta: Amzah.

Francis Tantri, T. A. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Ghazaly, A. R. (2015). Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana.

Hakim, L. (2012). Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga.

Harahap, S. S. (2011). Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Jakarta: Salemba Empat.

Hassan, A. (2006). Terjemah Bulughul Maram. Bandung: Diponegoro.

Hendrasty, H. K. (2013). Pengemasan & Penyimpanan Bahan Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jusmaliani. (2008). Bisnis Berbasis Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.

Klimchuck, M. (2006). Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.

Masadi, G. A. (2002). Fiqh Muamalah Kontekstual. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Pradja, J. S. (2012). Ekonomi Syariah. Bandung: Pustaka Setia.

Praja, J. S. (1995). Filsafat Hukum Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Sabiq, S. (2006). Fiqh Sunnah. Jakarta: Pena Pundi Akasara.

Suhendi, H. (2002). Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Rajawali Pers.

Syafei, R. (2001). Fiqh Muamalah. Bandung: CV.Pustaka Setia.

Tika, M. P. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Yakub, A. M. (2009). Kriteria Halal Haram Untuk Pangan, Obat dan Kosmetika Menurut Al-Qur'an dan Hadits. Jakarta: PT.Pustaka Firdaus.

Zainal Abidin, I. (2007). Fikih Madzhab Syafi'i. Bandung: Pustaka Setia.

Internet:

Choir. (2019, Maret 22). Etika Bisnis Islami. Retrieved from www.zonaekis.com

HR.Bukhori No.1968. (2019, Juli 21). Retrieved from www.tafsirq.com: www.tafsirq.com

LPPOM MUI. (2019, Juli 10). Retrieved from id.wikipedia.org

MUI, H. (2019, Juli 10). Konsumsi Makanan Halal, Menangkal Perilaku Nakal. Retrieved from http://www.halalmui.org

Undang-Undang No 18 Tahun 2012. (2019, Maret 22). Retrieved from www.hukumonline.com

Jurnal dan Skripsi:

Hariyadi. (2004). Prinsip-Prinsip Perdagangan Masa Kadaluwarsa Dengan Metode "Accelerated Shelf Life Test".

Arifin, M. Zainal. (2013). Peran Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau Dalam Menetapkan Sertifikasi Halal Produk Makanan. Riau

Nur, Aina F. (2017). Jual Beli Produk Makanan Tanpa Pencantuman Batas Layak Konsumsi Menurut Hukum Islam. Aceh

Shalsabyla, Dhiafaiziaayu. (2018). Tanggung Jawab Produsen Dalam Pencantuman Label Pada Makanan Kemasan. Lampung

Cahaya, P. Annisa. (2018). Pencantuman Sertifikasi Halal Dalam Kemasan Produk Oleh Perusahaan Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Muslim. Lampung

Wawancara:

Dadang, B. (2019). Penjual produk olahan kemasan tanpa keterangan komposisi. Bandung: Annisa Interviewer.

Dera, M. (2019). Produsen produk olahan kemasan tanpa keterangan komposisi. Bandung: Annisa Interviewer.

Dewi, G. (2005). Hukum Perikatan Indonesia. Jakarta: Kencana.

Dewi, I. (2019). Konsumen produk olahan kemasan tanpa keterangan komposisi. Bandung: Annisa Interviewer.

Eni, I. (2019). Konsumen produk olahan kemasan tanpa keterangan komposisi. Bandung: Annisa Interviewer.

Ita, M. (2019). Produsen produk olahan kemasan tanpa keterangan komposisi. Bandung: Annisa Interviewer.

Nur, I. (2019). Konsumen produk olahan kemasan tanpa keterangan komposisi. Bandung: Annisa Interviewer.

Sriyani, I. (2019). Konsumen produk olahan kemasan tanpa keterangan komposisi. Bandung: Annisa Interviewer.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/syariah.v0i0.16651

Flag Counter   Â