Implikasi Pengaturan Hukum Udara Internasional Tentang Pengelolaan Flight Information Region (FIR) Di Wilayah Udara Indonesia Sektor Kepulauan Natuna Oleh Negara Singapura Dikaitan Dengan Kedaulatan Negara.
Abstract
Abstract: This research is based on a bilateral agreement between Indonesia and Singapore on the management of Flight Information Region which in turn causes many losses for Indonesia itself as the original owner of a managed area. Which resulted in the impact to all sectors, whether economic, political, state security, or the sovereignty of Indonesia as an independent country.Based on the results of the study of Flight Information Regulations by International law, the mechanisms under which the initial basis of the formation of Flight Information Region are regulated in international conventions, namely the convention of Chicago 1944, especially articles 28, 37, 44, 69 and Annex 11 chapter 2.1.1.
Keywords: Flight Information Region, Air Law, International Agreement, State Sovereignty.
Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebuah perjanjian bilateral antara Indonesia dengan Singapura tentang pengelolaan Flight Information Region dimana yang pada akhirnya menyebabkan banyak kerugian-kerugian bagi Indonesia itu sendiri sebagai pemilik asli suatu wilayah yang dikelola tersebut. Yang mengakibatkan berimbas kepada seluruh sektor, baik ekonomi, politik, keamanan negara, maupun kedaulatan Indonesia sebagai negara yang merdeka. Berdasarkan hasil penelitian Pengaturan Flight Information Region secara hukum Internasional dilakukan dengan mekanisme dimana dasar awal pembentukan Flight Information Region diatur dalam konvensi internasional yakni konvensi Chicago 1944, khususnya pasal 28, 37, 44, 69, dan Annex 11 pasal 2.1.1.
Kata Kunci: Flight Information Region, Hukum Udara, Perjanjian Internasional, Kedaulatan Negara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Boer Mauna, 2010, Hukum Internasional: Pengertian peranan dan fungsi dalam era dinamika global, Bandung:Alumni,
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes. 2010. Pengantar Hukum Internasional. (Bandung: ALUMNI).
Ian Brownlie, Principle of Public International Law, Oxford University Press, edisi ke-3, 1979, H
Neni Ruhaeni, Dkk, Aspek-Aspek Hukum Pengoperasian Drone Berdasarkan Hukum Udara Internasional dan Konstruksi Hukumnya Dalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia, Jurnal; Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN2089-3590 | EISSN 2303-2472 (Bandung:Universitas Islam bandung, 2015) Hlm 99
Shawcross and Beaumont, 1977, Air Law, Fourth Edition, Vol. I, General Text, Butterworths; London,
Konvensi Chicago 1944.
Undang-Undang No 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan
Deska Effendi, Kedaulatan Negara atas Wilayah Ruang Udara dan Wilayah Ruang Angkasa,
http://www.sumbbu.com/2016/05/kedaulatan-negara-atas-wilayah-kedaulatan-wilayah-udara.html diakses pada tanggal 28 – 9 – 2017)
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.8873
   Â