Pengenaan Pidana Penggunaan Narkotika Golongan 1 Jenis Ganja Sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Dikaitkan dengan Pengunaan Untuk Kebutuhan Medis

Muhammad Faisal A, Chepi Ali Firmansyah

Abstract


Abstract. this research is motivated by the abuse of cannabis narcotics as a medical interest of Fidelis Aries Sudarwoto. The man was arrested by the National Narcotics Agency (BNN) of Sanggau Regency, West Kalimantan, for possession of 39 sticks of cannabis or cannabis Sativa. Fidelis claimed he planted cannabis for the treatment of his wife, Yeni Riawati, who was suffering from a rare disease, Syringomyelia. To achieve these objectives using the Normative Juridical Type of research approach and descriptive research methods. Based on the results of research and discussion that has been presented in the previous chapter, it can be concluded that: Based on the data that the author has described in the previous chapter, Law Enforcement Against the Use of Marijuana as a Medical Interest if it is connected with Article 112 paragraph (1) of the Law Criminal Law that such actions can be said to be a criminal act of narcotics abuse, which in the act has fulfilled one of the elements of the criminal act of narcotics abuse namely the possession, storage or supply of Narcotics Group I not plants. If using the theory of the perpetrators of illegal levies is a crime that can be snared by the law, namely Article 112 paragraph (1) of the Criminal Law Code.

Keyword: narcotics, narcotic abuse, law enforcement

 

Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh penyalahgunaan narkotikas jenis ganja sebagai kepentingan medis Fidelis Aries Sudarwoto . Pria itu di tangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Karena kepemilikan 39 batang ganja atau cannabis sativa. Fidelis mengaku, ia menanam ganja untuk pengoobatan istirinya, Yeni Riawati, yang menderita penyakit langka, Syringomyelia. Untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan metode pendekatan Jenis penelitian Yuridis Normatif dan metode penelitian deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Berdasarkan data yang telah penulis paparkan pada bab sebelumnya Penegakan Hukum Terhadap Terhadap Penggunaan Ganja Sebagai Kepentingan Medis apabila di hubungkan dengan Pasal 112 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana bahwa tindakan tersebut dapat dikatakan tindak pidana penyalahgunaan narkotika, yang dimana dalam tindakan tersebut telah memenuhi salah satu unsur tindak pidana penyalahgunaan narkotika yaitu adanya memiliki, menyimpan atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman. Apabila menggunakan teori penal pelaku pungutan liar merupakan suatu tindak pidana yang dapat di jerat oleh hukum, yaitu dengan Pasal 112 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Kata kunci: narkotika, penyalahgunaan narkotika, penegakan hukum


Keywords


narkotika, penyalahgunaan narkotika, penegakan hukum

Full Text:

PDF

References


AR. Soejono dan Bony Daniel. Komentar dan pembahasan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Sinar Grafika. Jakarta. Hlm 15. Moh.

https://www.liputan6.com/regional/read/2905444/ganja-untuk-obat-fidelis-tak-tega-bangunkan-istri-saat-ditangkap, diakses pada tanggal 3 November 2019 pukul 5.14 wib.

https://www.voaindonesia.com/a/legalisasi-ganja-sebagai-obat-/3961479.html, diakses pada tanggal 19 September 2019 pukul 14.39 wib

Lamintang, Hukum Penitersier Indonesia, Alumni ,Bandung, 1984, hlm 27.

Moeljanto, 1987. Asas-Asas Hukum Pidana. Bina Aksara. Jakarta, hlm. 54.

Moh. Taufik Makaro, Tindak Pidana Narkotika, Ghala Indonesia. Bogor. 2005, hlm 17

P. A. F. Lamintang, 1996. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. PT. Citra Aditya Bankti, Bandung. Hlm 7.

Sofjan Sastrawidjaja, 1990. Hukum Pidana 1. CV. Armico. hlm. 9.

Taufik Makaro. Tindak Pidan Narkotika, Ghalia Indonesia. Bogor, 2005. Hlm 21.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.22250

Flag Counter     Â