Pengaruh Tepung Cacing Tanah (Lumbricus rubellus Hoffmeister) terhadap Ketahanan dan Kekuatan Otot Mencit Swiss Webster Jantan serta Formulasinya Menjadi Sediaan Tablet

Zainul Irfan, Gita Cahya Eka Darma, Suwendar Suwendar

Abstract


Cacing tanah (Lumbricus rubellus Hoffmeister) mengandung banyak asam amino leucin yang berperan untuk menstimulasi sintesis protein otot serta dapat meningkatkan hipertrofi dan kekuatan otot. Protein dan asam amino merupakan salah satu sumber energi yang ekuivalen dengan karbohidrat. Penelitian ini bertujuan melakukan pengujian aktivitas dalam melihat pengaruh tepung cacing tanah terhadap ketahanan dan kekuatan otot mencit jantan Swiss Webster dengan metode swimming forced test, kemudian menentukan konsentrasi optimum zat pengikat yang dapat menghasilkan sediaan tablet yang memenuhi persyaratan farmasetik. Pada penelitian ini, tablet dibuat menggunakan metode granulasi kering dengan variasi jenis dan konsentrasi zat pengikat PVP 1% dan 3%, CMC-Na 1% dan 3% serta Na Alginat 1% dan 2%. Hasil pengujian aktivitas pada dosis 2,6 mg/20 g BB dan 3,9 mg/20 g BB secara oral menunjukkan aktivitas peningkatan kekuatan otot secara signifikan pada hewan uji dengan taraf kepercayaan 95% (p < 0,05), sedangkan pada ketahanan otot tidak memberikan pengaruh terhadap hewan uji. Pada semua formula tablet memenuhi persyaratan farmasetik meliputi friabilitas, friksibilitas, kekerasan dan waktu hancur.


Keywords


cacing tanah, ketahanan dan kekuatan otot, swimming forced test, granulasi kering, pengikat

References


Booth,F.W dan Paul, R.M. (1986). Control of protein synthesis in muscle with special reference to exercise. Journal of Biochemistry of Exercises VI. Champaign. Illinois: Human Kinetics Publishers.

Cribb, P. J. 2006. Protein Whey A.S. dalam Nutrisi Olahraga. U.S Dairy Report Counsil.

Departemen kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia, Edisi IV, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan makanan, Jakarta.

Gershoff, S. W., Whitney, C. Tufft University Guide Total Nutrition. New York: Harper & Publisher. 1990.

Giriwijoyo, Y.S. Santoso, dkk. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK UPI.

Lachman L., Lieberman H.A., Kanig J.L., (1994), Teori dan Praktek Farmasi Industri diterjemahkan oleh Suyatni S., Edisi II, UI Press, Jakarta.

Lehninger, Albert l. 1982. Dasar – Dasar Biokimia Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Khairuman dan K. Amri. 2009. Mengeruk Untung dari Beternak Cacing. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Palungkun, R. (2010). Usaha Ternak Cacing tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Pennings, B., Boirie, Y., Senden, J. M., Gijsen, A. P., Kuipers, H. and van Loon, L. J. (2011). Whey protein stimulates postprandial muscle protein accretion more effectively than do casein and casein hydrolysate in older men.The American journal of clinical nutrition.

Rennie, J.M., Bohe, J., Smith, K., Wackerhage, H. and Greenhaff, P. (2006). Branched-chain amino acidss as fuels and aerobik signals in human muscle.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.8601

Flag Counter    Â