Formulasi Lip Cream dengan Pewarna Alami dari Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) serta Uji Stabilitasnya

Dinar Assy Asyifaa, Amila Gadri, Esti Rachmawati Sadiyah

Abstract


Lip cream merupakan sediaan lipstik berbentuk cair yang banyak diminati oleh konsumen karena dapat melembabkan bibir dalam waktu yang lama dibandingkan dalam bentuk padat, serta menghasilkan warna yang lebih merata pada bibir. Penggunaan pewarna alami pada sediaan dekoratif masih kurang karena adanya beberapa kelemahan yang dimiliki pewarna alami yaitu intensitas warnanya yang rendah, biaya produksi relatif mahal, dan kestabilannya rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formula sediaan lip cream dengan pewarna alami dari bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai alternatif penggunaan pewarna sintetis. Penelitian ini diawali dengan ekstraksi bunga rosella dengan  metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan HCl pH 2,2. Tahap selanjutnya, optimasi formula lip cream dilakukan dengan menggunakan thickener tunggal dan kombinasi. Thickener yang digunakan yaitu kombinasi carnauba wax dan microcrystalinne wax 15% (1:1), carnauba wax 15% dan microcrystalline wax 15%. Hasil ekstraksi bunga rosella menghasilkan rendemen ekstrak sebesar 37,93%.  Evaluasi dilakukan terhadap seluruh formula meliputi uji hedonik (daya oles, daya lekat, warna, dan tekstur), uji homogenitas, organoleptik, dan daya sebar. Hasil evaluasi menunjukkan sediaan lip cream  terbaik adalah lip cream formula 3 dengan thickener carnauba wax tunggal dengan rata – rata indekskesukaan 14,05, sediaan mudah menyebar, tidak mengandung butir – butir kasar, berbentuk semi solid, berwarna merah muda, dan berbau khas. Hasil evaluasi akhir sediaan lip cream terbaik menunjukan bahwa lip cream tidak menimbulkan iritasi dan stabil secara fisik selama penyimpanan 28 hari pada suhu 40°C.

Keywords


Rosella, Lip Cream, Thickener, Carnauba wax, Microcrystalline wax

References


Backer, C. A, Bakhuizen van der Brink. (1963). Flora of Java (Spermatophytes only) Vol 1. Groningen : Wolter-Noordhoff Nup

Balsam, M.S. (1972). Cosmetic Science and Technology Second Edition. London: Jhon Willy and Son, Inc

Butler, Hilda et all. (2000). Poucher’s Perfumes, Cosmetics and soaps 10th Edition. London : Kluwer Academic Publishers.

Clydesdale, F.M. (1998). Color : origin, stability, measurement and quality. Didalam Food Storage Stability. Taub, I.A. & Singh, R. P (Ed) 1998. New York : CRC Press LCC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Ditjen POM

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta : Ditjen POM

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan pertama. Jakarta : Ditjen POM

Garg, S. K. Kalla A. Bhatnagar A., (2002). Evaluation of raw and hydrothermically processed leguminous seeds as supplementary feed for the growth of two Indian major carp species. Aquacult. Res., 33 (3): 151-163

Guest, RT. (2009). Dimethicone. In: Rowe, C.R., Paul, J., Marian, E.Q (Editors): Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. USA: Pharmaceutical Press

Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Hendry. (1996). Natural Food Colours. Di dalam Natural Food Colorants. Hendry, G. A. F. & J. D. Houghton (ed.). 2nd ed. London : Blackie Academic & Proffesional.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Kemenkes R.I

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Suplemen II Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta : Kemenkes R.I

Lee TA, Sci BH, Counsel. (2005). The food from hell: food colouring. The Internet Journal of Toxicology. Vol 2 no 2. China: Queers Network Research

Mardiah, dkk. (2009). Budi Daya dan Pengolahan Rosella Si Merah Segudang Manfaat. Jakarta Selatan : Agromedia.

Markakis, P. (1982). Anthocyanins as Food Additives. Di dalam Anthocyanins as Food Colors. Markakis, P. (ed). 1982. New York : Academic Press.

Mroz, C. (2009). Titanium dioxide. In: Rowe, C.R., Paul, J., Marian, E.Q (Editors): Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. USA: Pharmaceutical Press

Sheng, JJ. (2009). Castor oil. In: Rowe, C.R., Paul, J., Marian, E.Q (Editors): Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. USA: Pharmaceutical Press

Suradinata, Tatang. (1998).Struktur Tumbuhan. Bandung : Angkasa

Tranggono, R.I dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Penerbit Pustaka Utama

Unvala, HM. (2009). Cetyl Alcohol. Rowe, C.R., Paul, J., Marian, E.Q (Editors): Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. USA: Pharmaceutical Press




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.8066

Flag Counter    Â