Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Umbi Lobak Putih (Raphanus sativus L.)

Nanda Auzia, Yani Lukmayani, Undang Ahmad Dasuki

Abstract


Masyarakat Indonesia pada umumnya menilai tumbuhan lobak hanya dapat digunakan sebagai bahan makanan saja, padahal umbi lobak putih merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai obat. Umbi lobak putih mengandung flavonoid yang merupakan salah satu golongan fenol di alam yang terbesar dan memiliki efek yang bermacam-macam terhadap suatu organisme. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid dari umbi lobak putih. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menghasilkan rendemen ekstrak sebesar 37,79%. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC) menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Terhadap fraksi etil asetat dilakukan subfraksinasi dengan kromatografi cair vakum (KCV) dan dilakukan pemurnian dengan KLT preparatif hingga diperoleh isolat. Isolat diuji kemurnian dengan metode KLT pengembangan tunggal dan KLT dua dimensi serta dilakukan karakterisasi dengan spektrofotometri UV-sinar tampak dengan menggunakan pereaksi geser. Berdasarkan hasil karakterisasi dapat disimpulkan bahwa isolat dari umbi lobak putih (Raphanus sativus L.) adalah senyawa flavonoid golongan antosianidin.

Keywords


Umbi lobak putih, isolasi, identifikasi, antosianidin, flavonoid

References


Agoes, G. (2009). Teknologi Bahan Alam. Penerbit ITB, Bandung.

Backer, C.A. & Bakhuizen van den Brink, Jr. R.C. (1963). Flora of Java Volume I. Noordhoff-Groningen, Netherlands.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press, New York.

Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta.

Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jenderal Pengawasan Tradisional, Jakarta.

Farnsworth, N.R., (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants, Journal of Pharmaceutical Sciences. Volume 55. No.3. pp: 245, 257, 263 ,264,2 66

Gritter, R.J., Bobbit, J.M., dan Swharting, A.E. (1991). Pengantar Kromatografi. Edisi Kedua. Penerbit ITB, Bandung.

Guntara, A. (2016). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Daun Pohpohan (Pilea trinervia Wight.). Skripsi, FMIPA Universitas Islam Bandung, Bandung. Halaman : 24

Hanani, E. (2016). Analisis Fitokimia. EGC, Jakarta.

Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Edisi kedua. Terjemahan Padmawinata, K. ITB Press, Bandung.

Hendayana, S., Kadarohmah, A., Sumarna, A. A., dan Supriatna, A. (1994). Kimia Analitik Instrumen. Edisi Kesatu. IKIP Semarang Press, Semarang.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Terjemahan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta.

Hostettmann, K., Hostettmann, M. dan Marston, A. (1995). Cara Kromatografi Preparatif. Terjemahan Kosasih Padmawinata K. Penerbit ITB, Bandung.

Mabry, T.J., Markham, K.R., Thomas, M.B. (1970). The Systematic and Identification of Flavonoid. Springer-Verlag, New York. pp : 37,38

Marjoni, R. (2016). Dasar-dasar Fitokimia Untuk Diploma III Farmasi. Trans Info Media, Jakarta.

Markham, K,R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Terjemahan Padmawinata, K. ITB Press, Bandung.

Narbut, S.I., Samorodova, G.B., and Fedorov, V.S. (1972). Root and corolla color in the plants of varieties and inbred lines of radish. Vestn. Leningr. Univ. Biol. pp : 128

Piluek, K & Beltran, M.M. (1993). Raphanus sativus L. Siemonsma.J.S & Piluek,K (eds). In. Prosea Foundation, Bogor. pp : 233-237

Robinson, R. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan Padmawinata, K. ITB Press, Bandung.

Rodriguez, S.L., Giusti, M.M., Durst, R.W., and Wrolstad, R.E. (2001). Development and process optimization of red radish concetrate extract as potential natural red colorant. J. Fooed Process. Preserv. Vol 25. pp : 165

Rukmana, R. (1995). Bertanam Lobak. Kanisius, Jakarta.

Seidel, V. (2006). Initial and Bulk Extraction, In: Sarker, S. D., Latif, Z., & Gray, A. I., (eds) Natural Product Isolation. Humana Pers, New Jersey.

Singh, P and Singh, J. (2013). Medicinal and Therapeutic Utilites of Raphanus Sativus. Dept. of Environmental Science, Bareilly College Bareilly, Utar Pradesh, India. Volume-3. pp : 104,105

Sirait, M. (2007). Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Penerbit ITB, Bandung.

Stahl, E. (1985). Analisis Obat Secara kromatografi dan Mikroskopi. Terjemahan Padmawinata, K. ITB, Bandung.

Sudjadi. (1986). Metode Pemisahan. Kanisius, Yogyakarta.

Virganita, J. (2009). Uji Antibakteri Komponen Bioaktif Daun Lobak (Raphanus sativus L.) Terhadap Eschericia Coli dan Profil Kandungan Kimianya, Skripsi, FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Halaman : 4




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7911

Flag Counter    Â