Uji Aktivitas Antimalaria Ekstrak Daun Tin (Ficus carica Linn.) secara In Vitro

Nur Annisa, Sri Peni Fitrianingsih, Ratu Choesrina, Faizal Hermanto

Abstract


Malaria merupakan penyakit infeksi didaerah subtropis yang mampu menular melalui nyamuk yang membawa darah berisi parasit  Plasmodium falciparum. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antimalaria adalah tanaman tin (Ficus carica Linn.) yang diduga mengandung flavonoid berupa kuersetin-3-O-glukosida dan kuersetin-3-O-rutinosida. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun tin menggunakan metanol, etil asetat, dan n-heksan sebagai pelarut. Plasmodium falciparum 3D7 yang akan digunakan dalam uji, terlebih dahulu dilakukan kultur menggunakan metode Trager and Jensen. Plasmodium ditempatkan ke dalam lempeng sumur 24 masing-masing berisi 1 mL dengan tingkat parasitemia ± 1% dalam medium RPHS. Diseluruh sumur, medium RPHS diganti dengan medium RPHS yang mengandung ekstrak daun tin berbagai konsentrasi (10-2 sampai 10-9 μg/mL). Kultur diinkubasi selama 48 jam, setelah inkubasi parasit dipanen dan dibuat sediaan apusan darah tipis yang diberi pewarnaan Giemsa. Uji aktivitas antimalaria ditentukan dengan parasitemia, persen pertumbuhan dan hambatan parasit. Data dianalisis secara statistika menggunakan metode analisis probit untuk menghitung hambatan parasit sebesar 50% (IC50). Hasil data statistik  menunjukkan bahwa ketiga ekstrak daun tin tersebut memiliki aktivitas antimalaria dengan ekstrak terbaik ditunjukkan oleh ekstrak etil asetat yang tergolong dalam kategori IC50 sangat baik.

Keywords


Tin, Ficus carica Linn., Antimalaria, Plasmodium falciparum

References


Biagini G A, O’Neill, Nzila PM, Ward SA. 2003. Antimalaria Chemotherapy : young guns or back to the future. Trends in Parasitol. 19 (11) : 479-487.

Bilia AR, Melilode Malgalhaes P, Berganzi MC, Vincieri FF. 2006. Stimultaneous analysis of artemisin and flavonoids of several extract of Artemisia annua L. obtained from a Commercial sample and Selected Cultivar. J Phytomed. 13 (7): 487-493.

Cappucino, J.G., Sherman, N. 1998. Microbiology: A Laboratory Manual. 5 th Edition. California: Benjamin/Cummings Science Publishing.

Faizal Hermanto. 2014. Uji Aktivitas Antimalaria Ekstrak Etanol Herba Ketumpang (Tridax procumbens L) pada Plasmodium falciparum Galur 3D7. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Universitas Jendral Achmad Yani. Cimahi, Bandung.

Iskandar, F. (2007), Pohon Buah Tin, Gampang Budidayanya, Besar Faedahnya, diakses dari http://www.majalahpengusaha.com/content/ [12/02/2017]

Kirby GC, O‘Neil MJ, Philipson JD, Warhurst DC. In vivo studies on the mode of action of quassinoids with activity against chloroquine resistant Plasmodium falciparum. Biochem Pharmacol 1989;38: 4367-4374

Kirk k. 2004. Channels and transporters as drug targets in the Plasmodium-infected erythrocyte. JA cta Trop 89 : 285-298.

Lopez ML, Vommaro R, Zalis M, de Souza W, Blair S, Segura C. Induction of cell death on Plasmodium falciparum asexual blood stages bySolanum nudum steroids.Parasitol Int 2010; 59: 217-225

Nix, S. (2008), How to Manage and Identify Fig, diakses dari http://forestry.about.com/od/silviculture/p/fig.htm [12/02/2017]

S. Garcia, Lynne, dan A. Bruckner, David. 1996. Diagnostik Parasitologi Kedokteran. Alih Bahasa: Dr. Robby Makimian MS.` Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 81-87.

Simon, P., Gusseklo, J., Frolich, M., et al., 2005. Homosisteine, vitamin B 12, and folic acid and the risk of cognitive decline in old age: The Leiden 85-Plus study.

United States Departement of Agriculture. 2017. Ficus carica L. dalam https://plants.usda.gov. [12/02/2017].Umadevi S., Kumar S., Joseph N.M., Easow J.M., Kandhakumari G., Srirangaraj S., Raj S. and Stephen S., 2011, Microbiological study of diabetic foot infections, Indian Journal of Medical Specialities, 2 (1), 12–17.

Willcox, M., Bodeker, G., & Rasoanaivo, P., 2004, Traditional Medicinal Plants And Malaria, CRC Press, Boca Raton, 30, 260.

World Health Organization. World malaria report. Geneva: WHO; 2010.

World Health Organization. Guidelines for the treatment of malaria. Geneva: WHO; 2010.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7812

Flag Counter    Â