Survey Pola Konsumsi Obat untuk Swamedikasi Selama Triwulan Akhir 2015

Ulfah Izdihar Yulianti, Fetri Lestari, Umi Yuniarni

Abstract


Abstract. Swamedikasi  is the effort to self medication for solving health issue, using a consumable medicine that can be used without doctor prescription, this research is for knowing the quantity of nedicine product that can be sale for swamedikasi. to compare OTC (Over The Counter) drug, limited OTC drug, and hard drugs that include as OWA. And analizing a diseases. This research using retropektif design with collecting medicine selling data from pharmacy that located at cicadas, the data collected from october until december 2015.  Inclusion criteria that used selling data consist of otc medicines, limited otc medicines, hard drugs, and hard drugs that include as OWA. The result of this research showing medicines selling in october untill december  is 1572 drugs. The persentage of selling drugs consist of 32,63% OTC drug, 25 %  limited OTC and 3,69% hard drug that include as OWA. A dominant active substance is 10,75% flu drugs , 9,48% vitamins, 3,56% antasida.

Abstrak. Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan dengan menggunakan obat-obatan yang dapat dikomsumsi tanpa pengawasan dari dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas produk obat yang dijual untuk swamedikasi, membandingkan presentase obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan obat keras yang termasuk dalam OWA, dan mengetahui obat yang paling banyak dikomsumsi secara swamedikasi. Desain penelitian ini menggunakan retropektif dengan dilakukan pengumpulan data penjualan obat pada bulan Oktober – Desember 2015 di suatu apotek yang berlokasi di daerah Cicadas. Kriteria inklusi yang digunakan adalah data penjualan yang terdiri dari obat bebas,obat bebas terbatas, obat keras yang dibeli tanpa resep dokter dan obat keras yang termasuk dalam OWA. Hasil penelitian ini menunjukkan kuantitas frekuensi penjualan obat secara swamedikasi  di apotek di daerah Cicadas   berjumlah 1572 dari data penjualan bulan Oktober – Desember 2015, terdiri dari presentase 32,63 % obat bebas, 25 obat bebas terbatas, obat keras 38,68 % , dan 3,69 % obat keras yang termasuk kedalam OWA. Obat yang paling banyak digunakan untuk swamedikasi adalah  10,75 % obat batuk pilek, 9,48 % vitamin, dan 3,56 % magnesium hidroksida dan alumunium hidroksida. 


Keywords


SWAMEDIKASI,APOTEK

References


Badan Pusat stastika ( BPS ). 2015

BPOM. (2008). Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta: Badan pengawasan obat dan Makanan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan. (1993).Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 919/Menkes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep. Jakarta :Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia .(2007). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia .(2008). Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih obat bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Ganiswara,S.G.1995. Farmakologi dan terapi edisi 4. Jakarta : Bagian Farmakologi FKUI.

Hendaru. (2012). Tingkat pengetahuan dan tindakan swamedikasi diare pada SMA Negeri 1 Karanganom pelajar. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

James H,Handu SS, Al Khanja KA, Otoom S, Sequiera RP . (2006). Evaluation of the knowledge, attitude and practice of self medication among first – year medical students. Med PricPract 15:75-270

Supardi,S dan Raharni.( 2006). Penggunaan obat yang sesuai dengan aturan dalam pengobatan sendiri keluhan demam –sakit kepala, batuk dan flu{ jurnal }kedokteran yarsi , 61- 69

Tjay, H.T danRahardja, K. 2002 . Obat-Obat Penting .Jakarta: Elex Media Komputindo




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4840

Flag Counter    Â