Potensi Biji dari Beberapa Jenis Buah Menjadi Karbon Aktif sebagai Alternatif Adsorben
Abstract
Abstract. Seeds from fruits are often considered trash because of their hard and rough texture, making them difficult to reprocess. Seeds generally contain cellulose, hemicellulose and lignin so they can be activated carbon. The method of making activated carbon varies depending on the type of raw material used, the condition of the infrastructure available, and the level of technology or targeted process efficiency. Activated carbon is often used as an adsorbent to remove impurities in either liquids or gases. This study aims to determine the potential of seeds from fruits to be activated carbon so as to reduce seed waste in the environment. The research method used is the study of literature, where data sources were obtained from research journals. Based on the results of 5 studies on making activated carbon from seeds, it was found that these results indicate that seed waste from fruits can be used as activated carbon which is useful as an adsorbent.
Keyword: Seed, activated carbon, adsorption capacity
Abstrak. Biji dari buah-buahan seringkali dianggap sampah karena teksturnya yang keras dan kasar sehingga sulit untuk diolah kembali. Biji pada umumnya mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin sehingga bisa dijadikan karbon aktif. Cara pembuatan karbon aktif berbeda-beda tergantung dari jenis bahan baku yang digunakan, kondisi sarana prasarana yang tersedia, serta tingkat teknologi atau efisiensi proses yang ditargetkan. Karbon aktif sering digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan pengotor baik pada cairan atau gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biji dari buah-buahan menjadi karbon aktif sehingga dapat mengurangi sampah biji di lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, dimana sumber data diperoleh dari jurnal penelitian. Berdasarkan dari hasil 5 penelitian tentang pembuatan karbon aktif dari biji, didapatkan bahwa hasil tersebut menandakan bahwa limbah biji dari buah-buahan bisa dijadikan karbon aktif yang berguna sebagai adsorben.
Kata Kunci: Biji, karbon aktif, kapasitas adsorpsi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aji, B.K. dan F. Kurniawan. (2012). Pemanfaatan Serbuk Biji Salak (Salacca zalacca) sebagai Adsorben Cr(VI) dengan Metode Batch dan Kolom. Jurnal Sains POMITS. Vol. 1, No. 1; 1 (1): 1-6.
Aik, Y., and Ting. (2004). Effect Of Activation Temperature On The Textural And Chemical Properties Of Potassium Hydroxide Activated Carbon Prepared From Pistachio-Nut Shell, J. Colloid Interface Sci. 274 (2004) 594–601.
Anjani, R. K., & Koestiari, T. (2014). Penentuan Massa Dan Waktu Kontak Optimum Adsorpsi Karbon Granular Sebagai Logam Berat Pb(II) Dengan Pesaing Ion Na+. Journal of Chemistry, 3(3), 159-163.
Apriyanti, H., Candra, I.N., dan Elvinawati. (2018). Karakterisasi Isoterm Adsorpsi Dari Ion Logam Besi (Fe) Pada Tanah Di Kota Bengkulu, Alotrop, 2018: 2(1): 14-19.
Anwar, A.S., dan Afrisanthi, L. (2011). Pemanfaatan Tepung Biji Durian Menjadi Glukosa Cair Melalui Proses Hidrolisa dengan Menggunakan Enzim α-Amilase, Technical Report, Universitas Diponegoro.
Bouchelta, C., et. al. (2008). Preparation And Characterization Of Activated Carbon From Date Seeds By Physical Activation With Steam. Journal Anal. Appl. Pyrol. 82.
Cagnon, B., et.al. (2009). Contributions Of Hemicellulose, Cellulose And Lignin To The Mass And The Porous Properties Of Chars And Steam Activated Carbons From Various Lignocellulosic Precursors, Bioresour. Technol. 100, 292–298.
Girgis, B.S., El-Hendawy, A., and Nasser, A. (2002). Porosity Development In Activated Carbons Obtained From Date Pits Under Chemical Activation With Phosphoric Acid, Mesoporous Mater. 52, 105–117.
Herlina, N., dan Esterlita, M. O. (2015). Pengaruh Penambahan Aktivator ZnCl2, KOH Dan H3PO4 Dalam Pembuatan Karbon Aktif Dari Pelepah Aren (Arenga Pinnata), Jurnal Teknik Kimia, 4(1), 47-52.
Jayanti, S., Sumarni, N.K., dan Musafira. (2015). Kajian Aktivasi Arang Aktif Biji Asam Jawa (Tamarindus indica Linn.) Menggunakan Aktivator H3po4 Pada Penyerapan Logam Timbal, Kovalen Jurnal Riset Kimia, 1(1):13-19.
Lestari. (2010). Pengaruh Berat dan Waktu Kontak untuk Adsorpsi Timbal (II) oleh Adsorben dari Kulit Batang Jambu Biji (Psidium guajava L.), Jurusan PMIPA FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda.
Mujnisa, A. (2007). Kecernaan Bahan Kering In Vitro, Proporsi Molar Asam Dan Produksi Gas Pada Kulit Coklat, Biji Kapuk, Kulit Markisa, Dan Biji Markisa. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanudin, Makassar.
Muzakkar, M. Z., dan Ratna. (2012). Studi Adsorpsi Ion Logam Timbal (II) Dengan Menggunakan Arang Aktif Kulit Biji Jambu Mete. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia, 1(2), 132-141.
Ogungbenro, A.E., et.al. (2017). Activated Carbon From Date Seeds For CO2 Capture Applications, Energy Procedia 114 ( 2017 ) 2313 – 2321.
Omri, A., and Benzina, M. (2012). Removal Of Manganese (II) Ions From Aqueous Solutions By Adsorption On Activated Carbon Derived A New Precursor: Ziziphus spina-christi Seeds, Alexandria Engineering Journal 51, 343–350.
Pari, G. (2007). Teknologi Pembuatan dan Uji Mutu Arang, Briket Arang, dan Arang Aktif, Seminar Tenaga Teknis Penguji HHBK, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Palembang.
Rachmawati, S.D. (2004). Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sawit Untuk Pemurnian Minyak Goreng Bekas. Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rai. M.K., et.al. (2016). Removal Of Hexavalent Chromium Cr (Vi) Using Activated Carbon Prepared From Mango Kernel Activated With H3PO4, Resource-Efficient Technologies 2, S63–S70.
Rudin, R. L. (2011). Pembuatan Biocharcoal Dari Kulit Pisang Kepok Untuk Penyerapan Logam Timbal(Pb) Dan Logam Seng(Zn). Skripsi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako, Palu.
Shalaby, M.G., Astarlioglu, L.U., and Sarici, A.C. (2006). Preparation And Characterization Of Activated Carbons By One-Step Steam Pyrolysis/Activation From Apricot Stones, Microporous Mesoporous Mater. 88, 126–134.
Sudibandriyo, M. (2003). A Generalized Ono-Kondo Lattice Model For High Preassure on Carbon Adsorben, Ph.D. Dissertation, Oklahoma State University.
Sudrajat. R., dan Pari G. (2011). Arang Aktif : Teknologi Pengolahan dan Masa Depannya. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Sudrajat, R., dan Salim. S. (1994). Petunjuk Pembuatan Arang Aktif, Badan Peneliti dan Pengembangan Kehutanan.
Suherman, Ikawati dan Melati. (2009). Pembuatan Karbon Aktif dari Limbah Kulit Singkong UKM Tapioka Kabupaten Pati. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia SNTKI 2009. Bandung.
Suryawan, B. (2004). Karakteristik Zeolite Indonesia Sebagai Adsorben Uap Air, Disertasi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Teguh. (2010). Pemanfaatan Arang Aktif dari Tempurung Jarak Pagar (JatropaCorcas L.) sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu), FMIPA Universitas Mulawarman, Samarinda.
Wahyuni, S., Ningsih, P. dan Ratman. (2016). Pemanfaatan Arang Aktif Biji Kapuk (Ceiba Pentandra L.) Sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb), Jurnal Akademika Kimia, Volume 5, No. 4, 2016: 191-196.
Wuntu, A.D., dan Kamu, V.S. (2011). Adsorpsi Aseton Pada Arang Aktif Biji Asam Jawa, Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2.
Yang, H., et. al. (2007). Characteristics Of Hemicellulose, Cellulose And Lignin Pyrolysis. Fuel 86, 1781– 1788.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.24260
  Â