Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Herba Tespong (Oenanthe javanica (Blume) DC.) terhadap Larva Udang (Artemia franciscana Kellogg.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Devita Gustini, Sri Peni Fitrianingsih, Siti Hazar

Abstract


Abstract. Cancer is a leading cause of death worldwide. Cancer treatment such as surgery, radiotherapy, and chemotherapy, there are still side effects. So that for other treatments with natural ingredients, which have potential as anticancer and scientifically proven is the Tespong plant in Korea because is effective in inhibiting growth cancer cells. In Indonesia, tespong plants thrive and are widely used by the community as lalaban. Although the plants studied are the same type, differences can affect growing places in the plant compound. This research to determine the characteristics standard parameter, phytochemical screening potential as an anticancer with BSLT method and LC50 value the ethanol extract the herb tespong. Characteristics standard parameters meet requirements except for requirement total ash content more than 2%, there is a phytochemical screening phenolic, flavonoids, anthraquinone, tannin katekat, monoterpenes and sesquiterpenes and steroids and LC50 values ethanol extracts the herb tespong 91.20 ppm categorized as toxic for LC50 values between 10 to 100 ppm a potential anticancer.

Keywords: tespong herb, BSLT method, anticancer

Abstrak. Penyakit kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyembuhan kanker seperti operasi, radioterapi dan kemoterapi masih terdapat efek samping. Sehingga dicari pengobatan lain dengan bahan alam, yang memiliki potensi sebagai antikanker dan terbukti secara ilmiah adalah tanaman tespong di Korea karena efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Di Indonesia, tanaman tespong tumbuh subur dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lalaban. Meskipun tanaman yang diteliti merupakan jenis yang sama, adanya perbedaan tempat tumbuh dapat mempengaruhi kandungan senyawa dalam tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parameter standar, penapisan fitokimia yang berpotensi sebagai antikanker dengan metode BSLT dan mengetahui nilai LC50 dari esktrak etanol herba tespong. Karakteristik parameter standar memenuhi persyaratan kecuali pada kadar abu total melebihi syarat lebih dari 2%, penapisan fitokimia terdapat fenolat, flavonoid, antrakuinon, tannin katekat, monoterpen dan seskuiterpen serta steroid dan nilai LC50 ekstrak etanol herba tespong didapatkan 91,20 ppm termasuk kategori toksik karena memiliki nilai LC50 antara 10 sampai 100 ppm yang berpotensi sebagai antikanker.

Kata kunci: herba tespong, metode BSLT, antikanker


Keywords


herba tespong, metode BSLT, antikanker

Full Text:

PDF

References


Astuti, R. D. (2013). Uji Antiproliferasi Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu Kepel (Dendrophthoe curvata (Blume) Miq.) Terhadap Cell Line Kanker Payudara T47d [Skripsi], Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kaijaga, Yogyakarta. Hal 1.

Chuan-Li Lu & Li Xiu-fen. (2019). “A Riview of Oenanthe javanica (Blume) DC. as Traditional Medicinal Plant and Its Therapeutic Potentialâ€, Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, vol.2019, pp. 1-17.

Cronquist, Arthur. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press. New York, pp. Xiii-Xviii.

Firdaus I. N. (2016). Identifikasi Tanin pada Fraksi Air Tanaman Rumput Bambu (Lophatherum Gracile B.) dan Uji Aktivitas Antikanker Isolat Tanin terhadap Sel Kanker Payudara T47D [SKRIPSI], Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal.6.

Hapsari, Atikah. (2016). Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol, Fraksi Polar, Semi Polar dan Non Polar Herba Kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presl.) terhadap Sel MCF-7 [PUBLIKASI ILMIAH], Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal.4.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, Cetakan Ke-1, jilid 3. Yayasan Saranawana Jaya, Jakarta, Hal. 1550.

Huang Qing., Guodong Lu., Han-Ming Shen., Maxey C. M. Chung., and Choon Nam Ong. (2007). “Anti-cancer Properties of Anthraquinones from Rhubarbâ€, Medicinal Research Reviews, Vol.27. No.5. pp.609.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Penyakit Kanker. (2015). (https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf) diunduh pada 4 Februari 2015. Hal.1.

Meyer, B. N., Ferrigni, N. R., Putnam, J. E., Jacobson, L. B., Nichols, D. E., dan McLaughlin, J. L. (1982). Brine shrimp: aconvenient general bioassay for active plant constituents. Planta Medica, vol.45. pp.31-34.

Mudjiman, A. (1989). Udang Renik Air Asin (Artemia salina), Penerbit: Bhratara. Jakarta. Hal. 11-35.

Sirait Putriana Sari., Iriani Setyaningsih dan Kustiariyah Tarman. (2019). â€Aktivitas Antikanker Ekstrak Sprinulina yang Dikultur pada Media Walne dan Media Organikâ€, Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol.22. No.1. Hal.54.

Siregar, C. J. P., dan Amalia, L. (2004) Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hal. 336.

Soliha, R. R. (2019). Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etnaol Kulit Buah Petai (Parkia Speciosa Hassk.) dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test), ISSN: 2460-6472. Hal. 566-573.

Suho Seo., Seo Kyuhwa., Sung Hwan Ki., and Sang Mi Shin. (2016) “Isorhamnetin inhibits reactive oxygen species-dependent hypoxia inducible factor (HIF)-1𛼠accumulation,†Biological & Pharmaceutical Bulletin, vol. 39, no. 11, pp. 1830–1838.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.24007

Flag Counter    Â