Karakterisasi Karbon Aktif yang Terbuat dari Kulit Pisang Nangka (Musa sp. L) untuk Dijadikan Kandidat Adsorben yang Efektif

Fajar Ferdian Nurhadi, Nety Kurniaty, Hilda Aprilia Wisnuwardhani

Abstract


Abstract. Bananas are plants that familiar in Indonesia. From Bappenas data (2015), Indonesian people consume more than 1 million tons of bananas, better than those consumed directly from bananas or processed bananas, such as chocolate bananas, banana nuggets, crispy bananas, and other processed products. Banana varieties that are widely processed are also jackfruit bananas (Musa sp. L). Consumption of a lot of bananas will produce waste containing banana peels, to reduce the waste carried out on the use of banana peel by making it into activated carbon. This activated carbon acts as an adsorbent that can adsorb colors, odors, and even metals. The research objective is to obtain effective adsorbent candidates based on the results of activated carbon characterization. The method used for characterization is by conducting yield test, total ash content test, water content test, acidity test, and iod absorption test. The results obtained all meet the requirements of activated carbon, except for the iod absorption which is considered still less than the specified requirements, but we can be sure this activated carbon has a color absorption because it maintains the yield on the iod absorption. 

Keywords: activated carbon, Characterization of activated carbon, Banana peels as an adsorbent

Abstrak. Pisang merupakan tanaman tidak asing di Indonesia. Dari data Bappenas (2015), masyarakat Indonesia mengonsumsi pisang bisa mencapai 1 juta ton lebih, baik itu dari yang dikonsumsi dari pisangnya langsung ataupun pisang yang diolah, seperti pisang coklat, pisang nugget, pisang crispy, dan produk olahan lainnya. Varietas pisang yang banyak diolah juga yaitu pisang nangka (Musa sp. L). Konsumsi pisang yang banyak ini akan menghasilkan limbah yang berupa kulit pisang, untuk mengurangi limbahnya dilakukanlah pemanfaatan terhadap kulit pisang ini dengan cara dibuat menjadi karbon aktif. Karbon aktif ini berperan sebagai adsorben yang dapat mengadsorpsi warna, bau, bahkan logam. Tujuan penelitian untuk mendapatkan kandidat adsorben yang efektif berdasarkan hasil karakterisasi karbon aktif. Metode yang digunakan untuk karakterisasi yaitu dengan melakukan uji rendemen, uji kadar abu total, uji kadar air, pengujian derajat keasaman, juga uji daya serap iod. Hasil yang didapatkan semuanya memenuhi mutu syarat dari karbon aktif, kecuali pada daya serap iod yang hasilnya masih kurang dari syarat yang sudah ditetapkan, namun dapat dipastikan bahwa karbon aktif ini memiliki daya serap warna karena tetap memiliki hasil pada daya serap iodnya. 

Kata kunci: karbon aktif, karakterisasi karbon aktif, adsorben dari kulit pisang


Keywords


karbon aktif, karakterisasi karbon aktif, adsorben dari kulit pisang

Full Text:

PDF

References


Alfiany, Herlin, Dkk. 2013. Kajian Penggunaan Arang Aktif Sebagai Adsorben Logam Pb Dengan Beberapa Aktivator Asam. Jurnal Natural Science Vol.2 (3). Issn: 2338-0950

Badan Standar Nasional Indonesia. (1995). SNI 06-3730-1995: Arang Aktif Teknis. Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional. [Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2004).

Tata cara Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk Percepatan

Pembangunan Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta: Bappenas.

Budiono A, Suhartana, Gunawan. 2009. Pengaruh aktivasi arang tempurung kelapa dengan asam sulfat dan asam fosfat untuk adsorpsi fenol. Semarang : Universitas Diponegoro.

Darmawan, Henry. (2008). Sifat Arang aktif Tempurung Kemiri dan pemanfaatannya sebagai penyerap emisi Formaldehida Papan Serat berkerapatan Sedang. Bogor: ITB Press.

Darmayanti, dkk. (2012). Adsorption Of Plumbun (Pb) and Zinc (Zn) From Its The Solution By Using Bioligical Charcoal (Biocharaco)

of Kepok Banana Peel by pH And Contact Time variation. Palu: University of Tadulako.

Khopkar, S. M. (1990). Konsep Dasar Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Lubis, Z. (2012). Penambahan kulit tepung pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat. Medan: Universitas

Sumatra Utara.

Martell, A. E. and R.D. Hancock. (1996). Metal Complexes in Aqueose Solution. Plenum Press. New York.

Marsh, Harry and Francisco R. R. (2006). Activated Carbon. Belanda: Elsivier Science & Technology Books.

Mujiyanti, R. D., Nuryono., dan Kunarti, E. S. (2010). Sintesis dan Karakterisasi Silika Gel dari Abu Sekam Padi Yang Dimobilisasi dengan 3-(Trimetoksil)- 1-Propanol. Sains dan Terapan Kimia. Vol 4. No 2.

Nurhayati, Fitri. (2016). Pengolahan Limbah Cair Dengan Cara Lumpur Aktif (Activated Sludge) Dan Karbon Aktif (Activated

Carbon) Dari Arang Batubara. Surabaya: ITS.

Pari, G. (2007). Teknologi Pembuatan dan Uji Mutu Arang, Briket Arang, dan Arang Aktif. Seminar Tenaga Teknis Penguji HHBK.

Palembang: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Sukowati, M. (2013). Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogeae) dengan Aktivator Asam Sulfat, Laporan

Tugas Akhir. Semarang: Universitas Diponegoro.

Tandy, E. (2012). Kemampuan Adsorben Limbah Lateks Karet Alam Terhadap Minyak Pelumas Dalam Air. Jurnal Teknik Kimia

USU. Volume 1 No. 2. Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik. USU.

Vogel. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka,

Jakarta.

Widyaningrum, W. (2011). Kitab Tanaman Obat Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Medpress.

Yeni, H. M., Eva, S. B., dan Luthfi, A. M. (2013). Identifikasi Karakter Morfologi Salak Sumatera Utara di Beberapa Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan. Jurnal Agroekoteknologi.

Yudanto,, A dan K. Kusumaningrum. (2009). Pembuatan Briket Bioarang dari Arang Serbuk Gergaji Kayu Jati. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.23741

Flag Counter    Â