Efektivitas Penggunaan Obat Antituberkulosis (Oat) Lini Kedua pada Pasien Multidrug Resistant Tuberculosis (Mdr-Tb) di Indonesia

Abstract

Abstract. Pulmonary tuberculosis (TB) is still a major health problem in the world, especially in Indonesia. Tuberculosis is caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. MDR-TB therapy uses at least four antituberculosis drugs (OAT) with the isolate Mycobacterium tuberculosis which is still sensitive including second-line injection OAT. The standard rules of MDR-TB in Indonesia are Km - Lfx - Eto - Cs - Z(E) / Lfx - Eto - Cs - Z - (E). The use of second-line OAT causes mild to severe side effects. So the determination of the regimen for MDR-TB therapy needs consideration in accordance with the physical condition of the patient. This study aims to determine the effectiveness of the use of second-line antituberculosis drugs and side effects that occur in MDR-TB patients in Indonesia. This research was conducted by the literature study method. The data sources used in this study are mostly from various research journals that have been published nationally and internationally. A total of 6 national journals and 3 international journals were used as analysis material. The results of the study mentioned that MDR-TB treatment regimens that comply with the standard rules in Indonesia are still effectively used for MDR-TB patients in Indonesia. During the treatment period the side effects that occur in most patients are digestive disorders, and these side effects can be overcome by adding drugs that are relevant to the side effects and the patien’s condition.

Keywords: Side effects of MDR-TB treatment, MDR-TB, Second Line Antituberculosis drugs.

Abstrak. Tuberkulosis (TB) paru masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia terutama di Indonesia. Penyakit Tuberkulosis ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Terapi MDR-TB menggunakan setidaknya empat obat antituberkulosis (OAT) dengan isolat Mycobacterium tuberculosis (MTb) yang masih sensitif termasuk OAT injeksi lini kedua. Aturan baku MDR-TB di Indonesia adalah Km –Lfx –Eto –Cs –Z (E) / Lfx – Eto – Cs – Z - (E). Penggunaan OAT lini kedua tersebut menimbulkan efek samping ringan hingga berat. Sehingga penentuan regimen untuk terapi MDR-TB perlu pertimbangan sesuai dengan kondisi fisik pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan OAT lini kedua dan efek samping yang terjadi pada pasien MDR-TB di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini sebagian besar dari berbagai jurnal penelitian yang telah dipublikasikan secara nasional dan internasional. Sebanyak 6 jurnal nasional dan 3 jurnal internasional digunakan sebagai bahan analisis. Hasil penelitian menyebutkan bahwa rejimen pengobatan MDR-TB yang sesuai dengan aturan baku di Indonesia masih efektif digunakan untuk pasien MDR-TB di Indonesia. Selama masa pengobatan efek samping yang terjadi pada kebanyakan pasien yaitu gangguan pencernaan. Efek samping ini dapat diatasi dengan penambahan obat yang relevan dengan efek samping serta kondisi pasien.

Kata Kunci: Efek samping pengobatan MDR-TB, MDR-TB, OAT Lini Kedua.