Formulasi Masker Gel Peel-Off Lendir Bekicot (Achatina Fulica) dengan Variasi Konsentrasi Bahan Pembentuk Gel

yuthika aghnia, Amila Gadri, Dina Mulyanti

Abstract


Lendir bekicot (Achatina fulica) mengandung senyawa allantoin yang berfungsi sebagai pelembab. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula masker gel peel-off dengan bahan aktif lendir bekicot (Achatina fulica) yang memenuhi persyaratan farmasetika. Formulasi masker gel peel-off terdiri dari dua tahap, pertama pembuatan basis dengan variasi konsentrasi bahan pembentuk gel antara Polyvinyl Alkohol (PVA) dan Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC), kedua dilakukan pembuatan sediaan dengan menambahkan lendir bekicot 3% dan 6% menggunakan basis terbaik berdasarkan evaluasi basis. Pemeriksaan karakteristik meliputi uji organoleptis, daya sebar, waktu mengering, pH, viskositas dan uji aktifitas. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa basis terbaik adalah basis dengan komposisi bahan pembentuk gel PVA 15%, HPMC 1%, propilenglikol, nipagin dan nipasol. Hasil evaluasi sediaan menunjukkan bahwa sediaan masker gel peel-off yang mengandung konsentrasi 3% dan 6% masing-masing memiliki nilai daya sebar 7,96 cm dan 7,76 cm, waktu mengering 51,66 menit dan 41,66 menit, pH 6,21 dan 6,68, viskositas 11350 cP dan 15500 cP. Berdasarkan hasil uji aktifitas, masker gel peel-off dengan konsentrasi lendir bekicot 3% dan 6% dapat meningkatkan kelembaban kulit yang signifikan secara statistik pada lima orang panelis.

Keywords


Masker Gel Peel-off , PVA, HPMC, Lendir Bekicot

References


Aulton, M. (1988). Pharmaceutics: The Sciens of Dosage Form Design. Curcill Livingstone. Ediberd. London.p.224.

Basuki, K. S. (2001). Tampil cantik dengan perawatan sendiri. Gramedia Pustaka Utama.

Berniyanti, T., Suwarno. (2007). Karakterisasi Protein Lendir Bekicot (Achasin) Isolat Lokal sebagai Faktor Antibakteri [Majalah], Unair, Surabaya.

Garg, A., Aggarwal D., Garg S., dan Sigla A. K.. (2002). Spreading of Semisolid Formulation. USA: Pharmaceutical Technology. Pp. 84-104.

Glicksman M. (1983). Food Hydrocolloids. Vol. II. CRC Press, Boca Raton.

Grams, Y., & Bouwstra, J. (2005). Penetration and Distribution in Human Skin Focusing on the Hair Follicle. In R. L., Bronaugh, & H. I. Mailbach, Drug and the Pharmaceutical Sciences: Percutaneous Absorption (Fourth ed., Vol. 155, pp. 177-179). Boca Raton: Taylor & Francis Group, LLC.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis BahanKosmetika. Jakarta.

Lieberman, H. A., Rieger M. M., and Banker G. S.. (1989). Pharmaceutical Dosage Form: Disperse Systems, Vol.II. Marcel Dekker, Inc., New York.

Madan, J., & Singh, R. (2010). Formulation and Evaluation of Aloe vera Topical Gels. International Journal of Pharmaceutical Sciences. Vol 2: 551-515.

Putriawan, A. L. (2012). Formulasi dan Uji Efektifitas Krim m/a Lendir Bekicot (Achatina fulica) Sebagai Pelembab. (Abstrak). Jakarta:FFUP.

Rekso, G.T dan Sunarni, A. (2007). Karakteristik Hidrogel Polivinil Alkohol Kitosan Hasil Iradiasi Sinar Gamma. Jakarta : Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR)- BATAN.

Rowe, R.C., Paul, J.S., and Marian, E.Q. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Pharmaceutical Press. Chicago, London.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Owen, S. C. (1994). Handbook of Pharmaceutical Excipient (4th ed.). The Pharmaseutical Press and American Pharmacist Association. London.

Vieira, R. P. (2009). Physical and Physicochemical Stability Evaluation of Cosmetic Formulations Containing Soybean Extract Fermented by Bifidobacterium animalis. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences. 45(3).

Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Terjemahan. Yogyakarta: UGM.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1848

Flag Counter    Â