Identifikasi Golongan Senyawa Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Kulit Singkong (Manihot Esculenta Crantz) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dengan Metode KLT Bioautografi

Nor Asiah, Kiki Mulkiya, Livia Syafnir

Abstract


Abstract. Cassava peel (Manihot esculenta Crantz) is a part of cassava tuber that has not been used optimally. Cassava peel contains secondary metabolite compouds that has a potential as antibacterial. Staphylococcus aureus is one of the pathogenic bacteria that can cause various infections in humans. Aim of this study is to determine the antibacterial activity of extract and fraction of cassava peel against Staphylococcus aureus and identify the group of active compounds acting as antibacterial from cassava peel using TLC bioautography method. Extraction was done using maceration method with ethanol 96%. Then, fractination was done using liquid-liquid extraction method with n-hexane, ethyl acetate, and water. Antibacterial activity test method was done by using well diffusion method. Antibacterial activity test of extract was done using variants of concentration 12,5%; 25%; 37,5%; 50% and fraction concentration is 12,5%. The antibacterial activity test results of extract showed that all concentrations have inhibition zones. The antibacterial activity test results of fraction showed that only ethyl acetate fraction has  an inhibition zone. Identification of the antibacterial compounds was done by using contact TLC bioautography. The results showed that there was an inhibition zone in the stain spot at Rf 0,4. Detection spots that have anibaterial activity was done by using iron (III) chloride and suspected as tanin compound grup.

Keywords: Cassava Peel, Antibacterial, TLC Bioautography

 

Abstrak. Kulit singkong (Manihot esculenta Crantz) adalah bagian dari umbi singkong yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pada kulit singkong terdapat senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri.  Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen yang banyak menyerang manusia dan dapat menyebabkan berbagai infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi kulit singkong terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan mengidentifikasi golongan senyawa antibakteri pada kulit singkong dengan metode KLT bioautografi. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Dilanjutkan dengan fraksinasi dengan metode Ekstraksi Cair-Cair (ECC) dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar sumuran. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 12,5%; 25%; 35,5%; 50%, dan konsentrasi fraksi yang digunakan yaitu 12,5%. Hasil pengujian aktivitas antibakteri pada ekstrak menunjukan bahwa pada semua konsentrasi yang diujikan terdapat zona hambat. Hasil pengujian aktivitas antibakteri pada fraksi menunjukan bahwa hanya fraksi etil asetat yang menimbulkan zona hambat. Identifikasi golongan senyawa antibakteri dilakukan dengan metode KLT bioautografi kontak. Hasil menunjukan bahwa terdapat zona hambat pada bercak dengan nilai Rf 0,4. Deteksi bercak dilakukan dengan menggunakan penampak bercak besi (III) klorida dan diduga bahwa bercak tersebut adalah golongan senyawa tanin.

Kata Kunci: Kulit Singkong, Antibakteri, KLT Bioautografi


Keywords


Kulit Singkong, Antibakteri, KLT Bioautografi

Full Text:

PDF

References


Assidqi, K., Tjahjaningsih, W., Sigit, S. (2012). Potensi Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbiahirta) sebagai Antibakteri terhadap Aeromonas hydrophila secara In Vitro. Journal of Marine and Coastal Science, Vol. 1(2):113 – 124.

Astriyai. W., Surjowardojo, P., Susilorini, T. E. (2017). Daya Hambat Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa L) Dengan Pelarut Etanol Dan Aquades Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah. Jurnal Teknik Tropika, Vol. 18, No.2.

Davis, Stout. (1971). Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic Essay. Journal of Microbiology, 22(4): 659-665.

Dewi, D. N. S. (2015). Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Batang Sereh (Cymbopogon citratus) Terhadap Propionibacterium acnes Secara In Vitro. [Skripsi]. Universitas Jember, Jember.

Fischetti, A.V., Novick, R.P., Ferreti, J.J., Portnoy, D.A., and Rood, J.I. (2000). Gram Positif. ASM Press, Washington DC.

Gagola, C., Suryanto, E., Wewengkang, D. (2014). Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Fenolik Cortex Umbi Ubi Kayu (Manihot esculenta) Daging Putih Dan Daging Kuning Yang Diambil Dari Kota Molonguane Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. Vol. 3, No.2.

Haryati, S. D., Darmawati, S., Wilson, W. (2017). Perbandingan Efek Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa Dengan Metode Disk Dan Sumuran. Universitas Muhamaddiayah Semareng, Semarang.

Herwin, Maryam, St. (2017). Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) Dan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Mikroba Patogen Secara Bioautography-TLC. As-Syifaa, Vol. 09(01): 92-98.

Iswandari, R. (2018). Kajian Daya Hambat Antimikroba Alami Ekstrak Etanol Kulit Singkong Terhadap Penurunan Cemaran Salmonella sp. Dan Escherichia Coli Pada Daging Ayam (Gallus domesticus). [Skripsi] Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Leba, M.A.U. (2017). Ekstraksi Dan Real Kromatografi. CV Budi Utama, Yogyakarta.

Lukman, A. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) Terhadap Bakteri Patogen Dengan Metode KLT Bioautografi. [Skripsi]. UIN Alauddin, Makassar.

Purwantiningsih,T.I., Suranindyah,Y.Y., Widodo. (2014). Aktivitas Senyawa Fenol Dalam Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Antibakteri Alami Untuk Penghambatan Bakteri Penyebab Mastitis. Buletin Peternakan. Vol. 38(1): 62.

Radji, M. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi (Panduan Mahasiswa Farmasi Dan Kedokteran). EGC, Jakarta.

Rahmi, Y., Darmawi., Abrar, M., Jamin, F., Fakhrurrazi., Fahrimal, Y. (2015). Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Preputium Dan Vagina Kuda (Equus caballus). Jurnal Medika Veterinaria. Vol. 9, No.2:155.

Rante, H., Taebe, B., Purnasari, C., Lethe, C. (2017). Aktivitas Antimikroba Moringa oleifera Lam. Terhadap Bakteri Patogen Resisten Antibiotik. Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences 2(1):5-8.

Siboro, R. (2016). Reduksi Kadar Sianida Tepung Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Melalui Perendaman Ubi Kayu Dengan NaHCO3. [Skripsi] Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Undadraja, B. (2018). Pemanfaatan Kulit Singkong Dan Kulit Batang Singkong Karet Sebagai Antimikroba Alami Dalam Menurunkan Cemaran Staphylococcus Aureus, Salmonella sp, Vibrio sp, Dan Escherichia Coli Pada Ikan Tongkol (Euthynnus Affinus). [Skripsi] Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Wijaya, P. (2012). Analisis Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Sebagai Bahan Bakar Alternatif Biobriket. [Skripsi] Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yuniarti, R., Syahputra, R.A. (2016). Studi Pendahuluan Limbah Kulit Singkong Sebagai Eksipien Sediaan Farmasi. Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.18047

Flag Counter    Â