Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan, Etil Asetat dan Metanol Daun Paku Simpai (Cibotium Barometz (L.) J.Sm) dengan Metode Spektrofotometri Uv Vis

Incka Desie, Anggi Arumsari, Amir Musadad Miftah

Abstract


Abstract. . Free radicals are molecules that release electrons so that the number of electrons becomes odd and unstable.  Antioxidants are compounds that can give electrons to free radicals so that they become more stable compounds. Cibotium leaves  have a benefits as antioxidants because of its flavonoids. The cibotium leaves were dried and mashed then a multilevel maceration test with n-hexane, ethyl acetate and methanol solvents then baing tesed for phytochemical screening and antioxidant activity using the DPPH method. The phytochemical screening results of the cibotium leaves on methanol extract contained compound of flavonoids, phenolics and sesquiterpenes and monoterpenes, ethyl acetate extracts containing compound of alkaloid, flavonoids, polyphenolates, sesquiterpenes and monoterpenes, sterols and terpenoids and tannins and n-hexane extracts containing compound of sesquiterpenes and monoterpenes , sterols and terpenoids. The result of the the antioxidant activity for cibotium leaves with n-hexane extract, ethyl acetate and methanol showed antioxidant activity with IC50 values, 349,271 ppm, 39,391 ppm, 93,390 ppm, the most powerful antioxidant activity was found in ethyl acetate extract and vitamin C which was 8,725. 

Keyword: Cibotium barometz (L.) J.Sm, n-hexane, ethyl acetate, methanol, cibotium, antioxidant, DPPH.

Abstrak. Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan elektron sehingga jumlah elektronnya menjadi ganjil dan tidak stabil. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menyumbangkan elektronnya pada radikal bebas sehingga menjadi senyawa yang lebih stabil. Daun paku simpai diketahui memiliki manfaat sebagai antioksidan karena adanya senyawa flavonoid. Daun paku simpai dikeringkan dan dihaluskan kemudian dilakukan maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol selanjutnya diuji penapisan fitokimia dan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil uji penapisan fitokimia daun paku simpai pada ekstrak metanol mengandung senyawa flavonoid, fenolat serta sesquiterpen dan monoterpen, ekstrak etil asetat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenolat, sesquiterpen dan monoterpen, sterol dan terpenoid serta tannin dan ekstrak n-heksan mengandung senyawa sesquiterpen dan monoterpen, sterol dan terpenoid. Hasil uji aktivitas antioksidan daun paku simpai ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol menunjukan adanya aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 349,271 ppm, 39,391 ppm, 93,390 ppm, aktivitas antioksidan yang paling kuat terdapat pada ekstrak etil asetat dan vitamin C yaitu 8,725 ppm.

Kata kunci: Cibotium barometz (L.) J.Sm, n-heksan, etil asetat, metanol, paku simpai, antioksidan, DPPH



Keywords


Cibotium barometz (L.) J.Sm, n-hexane, ethyl acetate, methanol, cibotium, antioxidant, DPPH.

Full Text:

PDF

References


Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Pustaka Bunda. pp.

Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.

Hery, Winarsi. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.

Hidayat, Syamsul dan Rodame M. Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: Agriflo.

Lai, H. & Lim, Y. 2011. Evaluation of antioxidant activities of the methanolic extracts of selected ferns in Malaysia. International Journal of Environmental Science and Development.

Pietta, P-G. 1999. Flavonoid As Antioxidant, Reviews, Journal National Product

Rohman, Riyanto. 2006. Aktivitas Antiradikal Bebas Ekstrak Kloroform Buah Mengkudu (Morinda citrifolia, L) dan Fraksi-Fraksinya. Artorpus. Vol. 6. No.1 Maret 2006.

Sitepu BBS, Joshi L. 2006. Medicinal plants under rubber agroforestry systems in West Kalimantan. Poster.

Sunardi, I.K, 2007, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl (DPPH), Seminar Nasional Teknologi (SNT), D-III Teknologi Farmasi Fakultas Teknik USB, Yogyakarta

T. Ng. Praptosuwiryo, 2003. Cibotium barometz. (L.) J. Smith. In W.P. de Winter and V. B. Amoroso (Eds.) Pp. 79-82. Plant Resources of South-East Asia 15 (2)

Werdhasari, A. 2014. Peran Anti Oksidan Bagi Kesehatan. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Kemenkes RI. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia . Vol.3. No.2

Ditjen POM. 1986. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.17522

Flag Counter    Â