Peningkatan kelarutan dan laju disolusi glimepirid dengan koformer asam malonat melalui metode kokristalisasi dan kimia komputasi

Rini Diah Agustiani, Fitrianti Darusman, Diar Herawati Effendi

Abstract


Glimepirid (GMP) adalah obat antidiabetes oral golongan sulfonilurea generasi ketiga, GMP masuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System kelas II yang kelarutannya rendah dan permeabilitasnya tinggi sehingga bioavailabilitasnya dalam saluran cerna rendah. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan usaha peningkatan kelarutan dan laju disolusi. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan metode pembuatan kokristal GMP untuk meningkatkan kelarutan dan laju disolusi. Pembuatan kokristal GMP dilakukan dengan penambahan koformer asam malonat (AM) dengan teknik penggilingan (neat grinding), teknik penggilingan dengan tambahan sedikit pelarut aseton (solvent drop grinding), dan teknik pelarutan (solvent evaporation). Hasil kokristal GMP kemudian dikarakterisasi dengan metode analisis termal (Differential Scanning Calorymetry), difraktometri sinar-X serbuk (Powder X-Ray Diffraction), spektrofotometri inframerah (Fourier Transform-Infra Red) serta dilakukan uji reaktifitas dengan teknik pelekatan menggunakan metode uji komputasi berbasis software Arguslab®. Hasil identifikasi dan karakterisasi menunjukkan interaksi eutektik GMP-AM (4:6) pada temperatur 168,2°C, kelarutan kokristal GMP menggunakan teknik solvent evaporation memberikan peningkatan kelarutan sebesar 7x dibandingkan kelarutan GMP murni, serta didapatkan perubahan laju disolusi glimepirid dari 19,465% menjadi 33,391% dengan teknik neat grinding. Adapun hasil uji pelekatan yang menunjukkan 2 ikatan yang terbentuk adalah ikatan hidrogen dan ikatan van der walls, serta menghasilkan energi bebas Gibbs (∆G) sebesar -2,691 kkal/mol.

 


Keywords


glimepirid, asam malonat, kokristalisasi, eutetik, kimia komputasi, kelarutan, laju disolusi



DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.1529

Flag Counter    Â